Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada organ tubuh yang termasuk dalam sistem kemih seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan juga uretra. Infeksi saluran kemih ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada wanita. Ada beberapa hal yang dapat menyebakan infeksi saluran kemih pada wanita, seperti:

1 . Infeksi saluran kemih pada wanita menopause

Infeksi ini sering terjadi pada wanita yang telah menopause karena kurangnya kadar estrogen dalam tubuh. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan pada saluran kemih sehingga bakteri menjadi mudah berkembang biak di dalam vagina atau uretra.

2 . Wanita yang berhubungan dengan pasangan yang menggunakan kondom berlapis spermisida

Spermisida merupakan salah satu zat yang dapat membunuh bakteri baik pada vagina sehingga dapat mengakibatkan bakteri jahat mudah berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita dan juga penyakit organ intim wanita.

3 . Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi diafragma

Bagi Anda yang menggunakan alat kontrasepsi diafragma bisa memicu munculnya infeksi pada saluran kemih pada wanita. Jenis kontrasepsi ini dapat menekan uretra dan mengganggu kinerja pengosongan urine. Bagi seseorang yang mengalami infeksi ini akan ditemukan adanya kontaminasi mikroorganisme. Untuk lebih mengetahui apa itu infeksi saluran kemih, berikut ini 6 fakta penting yang perlu Anda diketahui mengenai Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada wanita:

1 . ISK lebih sering terjadi pada wanita

Setiap tahun, ditemukan sebanyak 15% kasus infeksi saluran kemih pada wanita. Kejadian infeksi saluran kemih akan semakin tinggi ditemukan pada wanita yagn sedang hamil. Perubahan mekanis dan hormonal yang terjadi pada kehamilan meningkatkan risiko infeksi pada saluran kemih pada wanita karena ketika hamil urin tertahan di saluran kencing. Adanya peningkatan hormon progesterone pada kehamilan juga akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing. Infeksi saluran kemih di Indonesia insiden dan prevalensinya masih cukup tinggi, pada ibu hamil dan nifas 5-6%. Namun, angka prevalensi ini tidak menutupi kejadian pada laki-laki dan wanita pada semua umur, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia.

2 . 80% kasus ISK disebabkan oleh bakteri E.coli

Sebagian besar kasus infeksi ini disebabkan oleh bakteri gram negatif, seperti E. Coli. Sedangkan bakteri gram positif lebih jarang menyebabkan infeksi saluran kemih. Berdasarkan Toronto Notes 2008, kelompok bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini adalah bakteri-bakteri KEEPS, yaitu : K = Klebsiella, E = E. Coli, E = Enterobacter, P = Pseudomonas, S = S. Aureus. Contoh kuman yang juga sering dijumpai adalah Klebsiella ,Staphylococcus aureus, coagulase-negative staphylococci, Proteus dan Pseudomonas sp. dan bakteri gram negatif lainnya.

3 . Berbagai gangguan pada tubuh menjadi penyebab ISK

ISK pada wanita dapat terjadi karena penurunan daya tahan tubuh seperti perdarahan, kurang gizi, juga malnutisi. Selain itu, adanya hambatan pada saluran urin, tindakan bedah vagina yang menyebabkan luka pada jalan lahir, anemia, kelelahan, dan juga proses persalinan yang bermasalah seperti partus lama/macet, kurang baiknya proses pencegahan infeksi, juga sangat berisiko menyebabkan infeksi saluran kemih.

4 . Ini tanda yang kasat mata seseorang mengalami ISK, berikut diagnosa lebih lanjutnya

Tanda-tanda yang mungkin dirasakan seseorang yang mengalami infeksi adalah susah buang air kecil, buang air kecil dalam frekuensi yang sering namun dengan jumlah urin yang sedikit pada malam hari, demam, mual, muntah, malaise, dan juga nyeri pada bagian perut bawah.

Seseorang dikatakan positif mengalami infeksi pada saluran kemih apabila pada hasil tes laboratoriumnya, ditemukan bakteri pada urin, sel darah putih >10/mm3, terdapat nitrat pada urin, terdapat leukosit-esterase pada urin, dan juga ditemukan antibody-coated bacteria. Untuk pemeriksaan lebih lanjut menggunakan alat-alat sepereti USG, Urogafi Intravena, Renal Cortical Scintagphy (RCS), Voiding Cystourethrogram (VCUG), dan Isotope Cystogram.

5 . Antibiotik menjadi pengobatan ISK

Berdasar definisi dari ISK sendiri bahwa penyebab infeksi ini adalah bakteri, maka pengobatan yang paling tepat adalah Antibiotik. Pengobatan infeksi ini dilakukan dengan terapi empiris atau dapat juga langsung dari hasil tes laboratorium dari pasien, yaitu pengobatan dengan antibiotik sesuai bakteri penyebab. Terapi empiris yaitu pemilihan obat bedasar pengalaman dokter mengenai bakteri yang menjadi penyebab nya secara umum atau Evidence-Based Empirical, contoh antibiotik bedasar terapi empiris antara lain; Nitrofurantoin, Trimethoprim-sulfamethoxazole, fosfomycin, floroquinolone, dan juga golongan beta laktam. Selain terapi empiris, contoh antibiotika yang sering digunakan di Indonesia bedasar bakteri penyebab infeksi saluran kemih antara lain, Sulfonamid, Trimethoprim-sulfamethoxazole, Penicillin, Cephalosporin, Tetracyclin, Fuoroquinolon, Nitrofurantoin, azythromycin, dan fosfomycin.

6 .  Gaya hidup sehat dapat mencegah ISK pada wanita

Rekomendasi paling penting agar Anda tidak terkena infeksi saluran kemih antara lain, minum air putih hingga 8 gelas perhari, mengonsumsi vitamin C sesuai kebutuhan perhari, untuk anak, menghindari mandi berbusa dan sabun berparfum yang dapat menyebabkan iritasi urethra, juga jaga kebersihan organ intim serta pakaian dalam Anda untuk mencegah bakteri hidup di organ intim.

Tingginya kemungkinan terjadi infeksi saluran kemih pada wanita, sebaiknya membuat Anda lebih memerhatikan kesehatan tubuh, terutama pada bagian saluran kemih. Gaya hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat, menjaga kebersihan vagina, berhubungan intim dengan cara yang aman, serta memeriksakan diri  ke dokter ketika mengalami gangguan, bisa menjadi cara mudah untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih pada wanita.