Biasanya, trimester kedua kehamilan adalah periode kehamilan di mana Mums paling merasa nyaman. Risiko keguguran menurun di trimester kedua, gejala mual dan muntah juga mereda. Mums akan merasa lebih rileks dan berenergi. Tapi, tetap saja ada beberapa masalah kehamilan trimester kedua yang perlu Mums waspadai.

 

Trimester kedua tidak luput dari risiko terjadinya masalah. Beberapa wanita mungkin menghadapi sejumlah masalah kehamilan di trimester kedua. Berikut penjelasan lebih jauh tentang komplikasi kehamilan trimester kedua!

 

Baca juga: Makan Daging Bebek saat Hamil Bikin Cepat Lelah, Mitos atau Fakta?
 

Masalah Kehamilan Trimester Kedua yang Perlu Diwaspadai

Untuk kebanyakan wanita hamil, trimester kedua adalah periode kehamilan yang paling nyaman. Tapi, tetap ada beberapa masalah kehamilan trimester kedua yang harus Mums waspadai.

 

1. Perdarahan

Risiko keguguran menurun drastis di trimester kedua kehamilan. Namun tetap saja, risikonya ada. Perdarahan di vagina merupakan gejala utama keguguran. Keguguran di trimester kedua bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti bentuk rahim yang tidak normal. 

 

Penyakit autoimun seperti lupus juga bisa menyebabkan keguguran di trimester kedua. Begitu juga dengan kromosom janin tidak normal, juga bisa menyebabkan keguguran. Namun, perdarahan tidak selalu menjadi pertanda keguguran.

 

2. Kelahiran Prematur

Kalau Mums merasakan gejala-gejala mau melahirkan sebelum usia kehamilan 38 minggu, maka kemungkinan besar ini pertanda kelahiran prematur. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi saluran kandung kemih, penyakit kronis seperti diabetes, dan lainnya.

 

Jika Mums mengandung anak kembar, maka risiko kelahiran prematur juga meningkat. Kelahiran prematur bisa terjadi di trimester kedua, sehingga Mums perlu mewaspadai gejalanya. Gejala kelahiran prematur di antaranya perut bagian bawah mengencang, sering buang air kecil, keputihan meningkat.

 

3. Preeklampsia

Tekanan darah tinggi dan meningkatnya kadar protein di urin merupakan tanda preeklampsia. Kondisi ini memengaruhi setiap sistem di dalam tubuh, termasuk plasenta. Saat hamil, plasenta berfungsi mengantar nutrisi ke janin.

 

Preeklampsia umumnya ditemukan di trimester ketiga. Tapi pada beberapa kasus, preeklampsia ditemukan di trimester kedua. Jadi, preeklampsia termasuk salah satu masalah kehamilan trimester kedua yang perlu Mums waspadai. 

 

Baca juga: Apa itu Mirror Syndrome? Kenali Gangguan Kehamilan yang Tak Biasa Ini!
 

4. Masalah Pernapasan

Masalah pernapasan pada trimester kedua kehamilan disebabkan oleh semakin membesarnya ukuran janin, sehingga menekan paru-paru Mums. Terkadang perubahan hormonal juga bisa menyebabkan masalah pernapasan.

 

Akibat peningkatan aliran darah, dinding membran di hidung membengkak, sehingga bisa membuat hidung mampet. Bangun tidur dalam keadaan mampet atau mendengkur saat tidur juga bisa menjadi masalah kehamilan trimester kedua. 

 

5. Diabetes Gestasional

Ketika kehamilan semakin berkembang, kebutuhan nutrisi janin juga meningkat bersama dengan kadar gula darah Mums. Peningkatan kadar gula darah saat hamil ini disebut sebagai diabetes gestasional.

 

6. Gusi Berdarah

Masalah mulut dan gigi seperti gusi berdarah adalah masalah kehamilan trimester kedua yang cukup umum. Karena perubahan hormon di dalam tubuh, terdapat lebih banyak darah yang mengalir ke gusi, sehingga mudah berdarah.

 

Penting menjaga kesehatan gigi dan mulut selama hamil. Namun, Mums sebaiknya sikat gigi secara perlahan. Pakailah sikat gigi yang berbahan lembut. 

 

Keenam masalah kehamilan di atas bisa saja Mums alami di trimester kedua kehamilan. Namun, Mums enggak perlu khawatir. Selama Mums tetap menjalani gaya hidup sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan, kehamilan Mums akan tetap berjalan lancar. 

 

Baca juga: Sering Lapar Ketika Hamil? Berikut Tips Agar Berat Badan Tidak Naik Berlebihan

 

 

Sumber:

Firstcry Parenting. Common Pregnancy Complications During the Second Trimester. Januari 2019.
Healthline. Second Trimester Pregnancy Complications. Desember 2018.