Melakukan berbagai aktivitas bersama si Kecil memang banyak manfaatnya. Kemampuan dan keterampilan si Kecil dapat terasah dengan baik sekaligus terjalin bonding yang erat. Namun, bagaimana dengan kegiatan mandi bersama? Apakah ada patokan usia untuk berhenti melakukannya? Yuk, kita ulik di sini!

 

Mandi Bersama Anak, Bermanfaat!

Mums pasti tahu bagaimana sibuknya menjadi ibu. Selama 24 jam, si Kecil ingin selalu bersama Mums, bahkan hingga membuntuti Mums ke kamar mandi. Maka dari itu, sangat dimaklumi jika Mums memilih mandi bersama si Kecil agar lebih ringkas sekaligus meminimalkan drama si Kecil yang tak mau lepas dari Mums.

 

Bukan sekadar membersihkan diri, kegiatan mandi bersama nyatanya bisa menjadi sebuah sesi belajar yang menyenangkan untuk si Kecil, lho. Ketika Mums mandi bersamanya, ada beberapa manfaat yang bisa didapat, antara lain:

 

1. Mengajarkan kebersihan diri

Inilah waktu yang tepat untuk mengajari si Kecil tentang kebiasaan kebersihan dasar melalui interaksi langsung, demonstrasi, dan meniru. Walau belum sempurna, setidaknya si Kecil dapat mengetahui bahwa ia perlu membasuh organ intimnya setelah buang air serta dapat melihat cara menggunakan toilet dengan benar. Ia pun menemukan informasi tentang cara kerja tubuh secara umum.

 

2. Mengajarkan citra tubuh yang positif

Di masa kita dulu dibesarkan, penanaman nilai cinta diri dan citra tubuh yang positif mungkin masih jarang ditemukan. Maka bila diingat, masa muda kita kerap diisi dengan perasaan tak percaya diri, selalu merasa kurang, dan membandingkan diri dengan orang lain.

 

Namun, pasti Mums tak ingin hal itu terulang pada si Kecil. Tentunya Mums menginginkan si Kecil tumbuh menjadi anak perempuan atau laki-laki yang berpikiran positif, berdaya, serta “merasa cukup”.

 

Mums bisa banget lho membantu si Kecil memahami bahwa ia cantik atau ganteng melalui kegiatan mandi bersama. Ini akan membantunya menjadi nyaman dan bangga dengan tubuhnya sendiri, selagi ia pun belajar merawat dirinya sendiri dengan benar. 

 

3. Perbedaan jenis kelamin

Si Kecil mungkin sudah tahu bahwa ia adalah seorang anak laki-laki atau perempuan. Kendati demikian, ia belum paham benar bahwa ada jenis kelamin yang berlawanan dengannya, yaitu laki-laki seperti ayahnya atau jenis kelamin perempuan seperti ibunya. Nah, momen mandi bersama adalah kesempatan yang tepat untuk berdiskusi santai tentang bagian-bagian tubuh serta fungsi fisik dan biologisnya. 

 

Gunakan waktu mandi ini untuk menemukan dan memberikannya kesempatan bertanya tentang anatomi tubuh. Jangan lupa, selipkan pula pengetahuan tentang bagian tubuh mana yang terlarang untuk dilihat, diperlihatkan, serta disentuh oleh orang lain. Dalam situasi yang privat dan santai seperti saat mandi bersama ini, si Kecil akan lebih mudah mengingat dan memahaminya.

 

4. Perubahan bentuk tubuh

Waktu mandi adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan si Kecil pada gagasan bahwa tubuhnya akan berubah dan berkembang saat ia tumbuh dewasa nanti. Topik pembahasan ini memang akan muncul lagi ketika ia mulai memasuki masa pubertas. Namun, tak ada salahnya jika Mums memulai pendidikan seks dari sekarang.

 

Bukannya tabu, pendidikan seks malah membantu si Kecil memahami tubuhnya dan membantu ia merasa positif tentang tubuhnya sendiri. Apalagi, anak-anak nyatanya lebih tertarik pada konsep kehamilan dan bayi kok daripada topik yang berbau seksual.

 

5. Belajar ilmu pengetahuan

Kenapa air bisa keluar dari keran? Kenapa bisa muncul gelembung dari sabun? Semua hal-hal menyenangkan itu bisa Mums ajarkan saat mandi bersama. Kreativitas dan imajinasi si Kecil pun dapat terasah.

 

Baca juga: Anak Balita Boleh Enggak ya Minum Yakult?

 

 

Kapan Harus Berhenti?

Si Kecil tentu akan selalu menjadi bayi kecil bagi Mums, tak peduli berapa pun usianya. Namun, perlu disadari, ada batasan usia untuk melakukan kegiatan mandi bersama demi kebaikannya. 

 

Jadi, kapan saatnya membiarkan si Kecil mandi sendiri? Ada banyak parameter yang perlu dipertimbangkan saat melakukan perubahan ini, yaitu usia, tingkat pemahaman kognitif, atau kematangan sosio-emosional si Kecil.

 

Sebenarnya, tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan kapan harus berhenti mandi dengan anak-anak. Pakar medis, praktisi, dan psikolog percaya bahwa selama mandi bersama merupakan aktivitas non-seksual, tidak menimbulkan trauma pada anak, dan dilakukan atas persetujuan kedua pihak, maka sebenarnya masih boleh saja. Walau begitu, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi panduan Mums untuk berhenti mandi bersama si Kecil lagi, di antaranya:

 

1. Saat si Kecil Mulai Merasa Tidak Nyaman

Walau masih kecil, anak-anak pun menginginkan privasi, lho. Pada dasarnya, privasi merupakan konsep yang harus diperkenalkan kepada anak pada usia yang layak, terutama ketika ia mulai masuk sekolah. Anak-anak harus tahu bahwa ada aspek-aspek tertentu dari kehidupannya yang bersifat pribadi dan tidak ada orang lain yang perlu mengetahui rahasianya.

 

Berangkat dari sini, perhatikanlah sinyal bahwa si Kecil sudah mandiri dan menginginkan hak privasinya. Ketika ia mulai berkomentar, merasa canggung, atau tidak nyaman di sekitar orang tuanya tanpa busana, maka Mums harus menahan diri untuk tidak berganti pakaian atau mandi di depannya. Terkadang, anak perempuan baik-baik saja melihat ibunya telanjang, tetapi tidak dengan ayahnya. Begitu pula sebaliknya dengan anak laki-laki.

 

2. Saat Mums Merasa Tidak Nyaman

Perasaan canggung juga bisa datang dari Mums. Walau mandi bersama darah daging sendiri, wajar kok jika Mums mulai merasa tidak nyaman telanjang di depan si Kecil. Di saat waktu ini datang, perlahan berikan si Kecil pengertian dengan bahasa yang mudah ia pahami. 

 

Baca juga: Kenali Perbedaan Flu dan Omicron pada Anak

 

3. Saat si Kecil Mulai Bertanya

Perasaan canggung Mums rasakan pada poin sebelumnya, salah satunya juga bisa timbul karena si Kecil mulai cekikikan dan bertanya tentang area pribadi Mums. Si Kecil pun mungkin mulai berkomentar tentang bagian tubuh orang tuanya karena terlihat berbeda darinya.

 

Tetap tenang ya Mums saat menghadapinya. Jika ini terjadi, jawablah pertanyaan si Kecil dengan baik. Setelah itu secara bertahap, kurangi frekuensi mandi bersamanya hingga akhirnya Mums benar-benar stop mandi bareng si Kecil.

 

4. Saat si Kecil Mulai Akan Sekolah

Seorang psikolog asal California, Amerika Serikat, Dr. Richard Beyer, menyarankan para orang tua agar tidak lagi mandi bersama si Kecil setelah ia mencapai usia sekolah, yaitu sekitar 5 tahun.

 

Beyer merekomendasikan orang tua untuk secara bertahap membiasakan anak-anak mandi dan menggunakan toilet secara mandiri tiga sampai enam bulan sebelum si Kecil masuk TK.

 

Di masa transisi ini, Beyer menyarankan agar orang tua menerapkan isyarat verbal untuk mendorong si Kecil menguasai kemampuan di toilet. Caranya adalah dengan mengatakan bahwa si Kecil sudah besar, sekarang saatnya ia mulai bisa untuk mengurus dirinya sendiri, dan semacamnya. (AS)

 

Baca juga: 5 Kesalahan yang Membuat Anak tidak Mendengarkan Perkataan Orang Tua!

 

Referensi

We Have Kids. Parents Showering with Their Kids

First Cry. Bathing with Kids

Made for Mums. Right Age to Stop Bathing with Kids