Di Indonesia, puasa kerap diidentikkan dengan bulan Ramadan. Pada bulan ini, semua umat Muslim menjalani puasa selama 30 hari dan meningkatkan kualitas ibadah. Kini, metode puasa semakin dikenal oleh masyarakat dunia.

 

Faktanya, selama beberapa dekade terakhir, sejumlah hasil riset telah menunjukkan ragam manfaat puasa untuk kesehatan. Lalu, Kamu sendiri pernah penasaran enggak sih dengan apa yang terjadi dalam tubuh selama Kamu berpuasa? Simak yuk, penjelasan selengkapnya agar wawasanmu semakin bertambah!

 

Yang Terjadi pada Tubuh Selama Berpuasa

Proses Glukoneogenesis

Pada jam-jam awal di hari pertama Kamu memulai puasa, respons yang dialami tubuhmu masih cukup normal. Ketika Kamu makan secara teratur, tubuh Kamu memecah glukosa untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan agar tubuh berfungsi dengan baik.

 

Saat Kamu sedang berpuasa, tubuh tidak akan berhenti memproduksi gula, sehingga tubuh memulai proses yang disebut glukoneogenesis. Selama proses glukoneogenesis ini, organ hati mengubah bahan nonkarbohidrat, seperti laktat, asam amino, dan lemak, menjadi glukosa.

 

Setelah beberapa jam beradaptasi, tingkat metabolisme tubuh pun menjadi lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit energi. Proses penghematan daya ini juga ikut menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Dampaknya,  di tahapan ini Kamu mungkin merasa lelah. Namun jika Kamu bertahan, sebagian dari energi yang hilang akan dioptimalkan kembali.

 

Proses ketosis

Sekitar 5 hingga 6 jam setelah sahur, Kamu akan mencapai tahap ketosis. Ketosis adalah proses metabolisme yang membuat zat keton dalam tubuh menguraikan lemak dan mengubahnya menjadi energi di dalam darah.

 

Inilah tahapan ketika puasa yang sebenarnya dimulai. Berkat fase ketosis ini, orang-orang yang berpuasa dapat menurunkan berat badan tanpa tersiksa. Lemak yang tersimpan menjadi sumber daya utama tubuh hingga waktu berbuka puasa tiba. Ketika proses ketosis terjadi dalam tubuh, Kamu mungkin berhenti merasa lapar dan lelah. Ketosis sangat ideal untuk menurunkan berat badan, menyeimbangkan gula darah, dan sebagainya.

Baca juga: Tips Hindari Kenaikan Berat Badan di Bulan Puasa

 

Menurunnya kadar kolesterol dan asam urat

Selama proses ketosis berlangsung, beberapa hal lain yang tak kalah pentingnya terjadi. Salah satunya, tubuh Kamu akan melepaskan kolesterol dan asam urat ke dalam aliran darah, yang merupakan bagian dari proses detoksifikasi di dalam tubuh.

 

Selama tahap ini, Kamu mungkin mengalami sakit kepala, pusing, kelelahan, ruam kulit, nyeri otot, dan nyeri sendi (jarang terjadi). Namun, tenang saja. Karena pada akhir tahap ini, rasa sakit akan berkurang dan tekanan darah akan menurun. Sebagai gantinya, kadar kolesterol pun menurun serta racun yang menempel di usus besar ikut terbuang melalui proses kalsifikasi.

Baca juga: 7 Manfaat Kurma, Salah Satunya untuk Menurunkan Berat Badan!

 

Saluran pencernaan akhirnya berisitrahat                                     

Pernah terbayang enggak sibuknya sistem kerja pencernaan manusia selama 24 jam, bahkan saat Kamu tidur pulas? Kerepotan tersebut akan sedikit lengang selama Ramadan. Karena asupan makanan Kamu telah berkurang, sistem pencernaan pun dapat beristirahat untuk sementara waktu.

 

Perhatikan deh, saat berpuasa jadwal buang airmu jadi lebih teratur, kan? Selain itu, perutmu juga terasa lebih nyaman. Nyeri kembung yang sering dirasakan, tiba-tiba tidak dirasakan lagi. Inilah sebabnya mengapa berpuasa berdampak baik bagi saluran pencernaan. Dengan teraturnya sistem pencernaan, lemak yang menumpuk juga bisa ikutan lenyap, deh!

 

Proses detoksifikasi emosi

Setelah 6 jam pertama berpuasa, Kamu akan merasa lapar, bahkan kewalahan. Ini dapat memicu beberapa emosi, seperti marah, frustrasi, atau sedih. Sangat penting untuk menghadapi kendala emosi tersebut. Caranya dengan mengingatkan diri bahwa Kamu sedang berpuasa.

 

Cobalah untuk tidak melampiaskan emosi pada keluarga atau orang-orang terdekat di sekelilingmu.  Akan lebih baik jika Kamu meluangkan waktu untuk beribadah dan berkonsentrasi pada sesuatu yang positif, agar pikiranmu tidak fokus terhadap rasa lapar. Alihkan pikiran pada aktivitas ringan yang bermanfaat dan membuatmu tetap produktif, ya. Apalagi di bulan Ramadan ini, semua bonus pahalanya berlipat ganda!

 

Manfaat Puasa bagi Tubuh

Sebagai kesimpulan, inilah manfaat puasa bagi kesehatanmu secara keseluruhan:

  • Puasa adalah metode yang sempurna untuk mengendalikan berat badan.
  • Puasa merupakan cara yang baik untuk menormalkan sensitivitas insulin. Bonusnya? Kamu pun terhindar dari risiko diabetes tipe 2.
  • Puasa menormalkan level hormon ghrelin, yang berfungsi untuk mendisiplinkan rasa lapar dalam tubuh.
  • Puasa dapat menurunkan kadar trigliserida, sehingga risiko penyakit jantung pun berkurang.
  • Puasa dapat menormalkan sistem pencernaan.
  • Puasa dapat memperlambat proses penuaan.
  • Puasa semakin memaksimalkan kesehatan kulit.

 

Secara mental, berpuasa merupakan cara terbaik untuk melatih kemauan diri. Layaknya kekuatan pelari yang telah mendorong tubuhnya untuk menempuh puluhan kilometer, orang-orang yang berpuasa pun demikian. Mereka dapat merasakan kekuatan dan manfaatnya setelah sukses berjuang melawan dorongan alami untuk makan tanpa terkendali. Selamat menunaikan ibadah puasa ya, Gengs! (TA/AS)

Baca juga: Lakukan Ini Agar Tetap Fit Selama Puasa