Saat kita berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 12 jam. Oleh karena itu, wajar ketika tiba waktu berbuka puasa, kebanyakan orang, mungkin termasuk Mums, akan kalap dan mengosumsi banyak makanan berkalori tinggi. Padahal, ini sebaiknya dihindari.

 

Puasa menjadi kesempatan kita memperbaiki pola makan yang tidak sehat. Agar puasa bisa menjadi momentum untuk menjadi lebih sehat dan bugar, sebaiknya hindari perilaku yang tidak sehat, termasuk konsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan. Apa saja sih perilaku tidak sehat itu?


Baca juga: Manfaat Berpuasa Ramadan untuk Kesuburan Wanita dan Pria

 

Kebiasaan yang Harus Dihindari saat Puasa

Ahli nutrisi dari Herbalife Nutrition Indonesia dan Anggota Dietetic Advisory Board (DAB) Herbalife Nutrition, Aria Novitasari menjelaskan, enam mitos atau kebiasaan salah saat puasa yang harus dihindari:

 

1. Makan banyak saat sahur

Ketakutan akan lemas saat puasa menjadikan Mums makan terlalu banyak saat sahur, dengan didominasi karbohidrat.

 

“Sahur tidak perlu makan berlebihan. Utamakan Makanan yang memberi energi lebih lama yaitu protein, buah, sayur, dan lemak sehat. Jangan lupa penuhi kebutuhan cairan. Jenis makanan ini akan dicerna lebih lambat sehingga memberikan kenyang lebih lama.  Sebaliknya, karbohidrat justru sangat cepat diproses oleh pencernaan kita, hanya 2-3 jam, sehingga kita cepat merasa lapar lagi,” jelas Aria dalam acara Buka Puasa Bersama yang diadalah oleh Herbalife Nutrition Indonesia, Selasa, 28 Maret 2023.

 

Protein mudah ditemukan dan dapat membantu kenyang lebih lama. Jadi, menu saat sahur lebih baik diperbanyak telur, tempe, tahu, ikan, atau daging yang merupakan sumber protein terbaik.

 

2. Malas olahraga

Bagi yang sudah rutin berolahraga, performa fisik tidak akan terganggu jika tetap melakukan olahraga saat berpuasa. Hanya saja, pilih waktu berolahraga dengan bijak. Menurut Aria, waktu dan intensitas olahraga yang disarankan saat puasa adalah:

- Pagi setelah sahur dengan jenis olahraga yang ringan. Misalnya jalan kaki.

- Sebelum buka puasa. Kamu bisa memilih olahraga dengan intensitas sedang, misalnya cardio dance.

- Malam setelah buka. Kamu bisa melakukan olahraga dengan intensitas sedang atau berat, hanya jadi tunggu 2-3 jam setelah buka.

 

Aria menambahkan, selama berpuasa kita bisa memanfaatkan NEAT atau non exercize activity thermogenesis. Dalam bahasa sederhana, ini adalah aktivitas rumah tangga yang bukan olahraga namun cukup membuat kita berkeringat. Contoh NEAT adalah menyapu, mencuci mobil, naik turun tangga, dan sebagainya. Dengan tetap beraktivitas, kita justru tidak loyo dan lemas karena puasa.

 

“NEAT membantu meningkatkan metabolisme, berkontribusi pada 15-30% pengeluaran kalori. Tetapi NEAT tidak bisa menggantikan olahraga, karena tidak terukur dengan pasti,” jelas Aria.

Baca juga: Buka Puasa Sehat dan Simpel? Yuk, Coba Resep Ini Mums!

 

3. Berbuka dengan yang manis

Meskipun berbuka dengan yang manis adalah sunnah Nabi, tetapi jangan berlebihan. Anjuran yang tepat adalah mengawali buka puasa dengan minum dan konsumsi makanan rendah lemak, tinggi cairan, dan mengandung gula alami sebagai sumber energi. Kurma contoh yang baik.

 

“Selain itu, hindari makanan dengan suhu ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin) saat berbuka. Dan seperti dijelaskan di atas, tetap jangan lupakan protein. Untuk berbuka, kita bisa menggunakan shake dan protein powder yang sehat dan mengenyangkan,” jelas Aria.

 

4. Kurang minum membuat kulit kering saat puasa

Berpuasa dapat membuat kulit kering kusam serta menambah kerutan. Hal ini karena asupan cairan berkurang. Kulit membutuhkan air agar berfungsi dengan baik. Agar kulit tetap sehat selama sebulan berpuasa, Aria menganjurkan untuk melakukan perawatan kulit.

“Penggunaan toner terutama jenis hydrating toner sangat penting untuk membuat kulit tetap lembap. Ketika kulit lembab, makan mudah menerima skincare selanjutnya. Di siang hari harus tetap menggunakan mosturizer dan sunscreen meskipun di dalam rumah,” jelas Aria.

 

Baca juga: Ketahui Makanan Sahur dan Buka Puasa yang Sehat untuk Ibu Hamil!

 

5. Kekebalan tubuh turun saat puasa

Kalau puasa membuat Mums malah sakit-sakitan, mungkin ada yang salah dengan cara berpuasa Mums. Puasa justru dapat meningkatkan kekebalan tubuh. “Syaratnya adalah mengonsumsi nutrisi seimbang dan tetap aktif bergerak. Jika kita berpuasa dengan baik, kadar sitokin yang merupakan sel-sel kekebalan tubuh untuk menangkal infeksi akan meningkat,” papar Aria.

Puasa juga akan menyebabkan pengurangan persen lemak tubuh yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memberi kesempatan usus memperbaiki mikrobiom, atau meningkatkan bakteri baik di usus.

 

6. Kurang tidur

Kebiasaan salah lainnya yang perlu dihindari adalah kurang tidur. Saat puasa, penting untuk melakukan tidur siang atau power nap minimal 20 menit. Di malam hari, waktu tidur yang ideal adalah 7-8 jam. Meskipun harus bangun untuk sahur, usahakan waktu tidur tetap cukup. Oleh karena itu tidur lebih awal disarankan agar sampai waktu sahur tiba, Mums sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup.

 

Baca juga: Kegiatan Seru Bersama Si Kecil Sembari Menunggu Buka Puasa!