Bulan suci Ramadan tiba, saatnya memperbanyak amal ibadah. Untuk para pejuang garis dua, ibadah puasa juga bermanfaat, lho. Simak di sini!

 

Indahnya Berpuasa

Datangnya bulan suci Ramadan disambut gembira oleh semua umat Muslim. Puasa menjadi salah satu langkah yang baik untuk mengoreksi gaya hidup, meningkatkan kesehatan fisik, dan memperbaiki kualitas spiritual manusia. 

 

Puasa Ramadan dilakukan sejak fajar hingga senja, selama kurang lebih 13-14 jam. Sudah banyak studi medis yang meneliti manfaat berpuasa bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, di antaranya:

 

 

  • Mengatur kolesterol “jahat”

 

Banyak orang bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan berpuasa. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa puasa juga memengaruhi profil lipid, yang mana menghasilkan penurunan kolesterol darah, sehingga dapat mencegah serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya.

 

 

  • Nafsu makan terkendali

 

Anjuran untuk makan dan minum secukupnya selama berpuasa Ramadan, memberi pengaruh positif terhadap gaya hidup dan sistem pencernaan. Saat tubuh sudah terbiasa makan lebih sedikit, sehingga sistem pencernaan mendapat kesempatan untuk beristirahat dan ukuran perut secara bertahap menyusut. Efeknya, mengurangi nafsu makan, dan hasilnya bisa bertahan lebih lama dari sekadar tren diet yang dijalankan hanya sebentar.

 

 

  • Detoks selama sebulan

 

Puasa tidak hanya menggunakan cadangan lemak, tetapi juga membersihkan tubuh dari racun berbahaya yang terdapat dalam timbunan lemak. Dengan perbaikan sistem pencernaan selama sebulan, tubuh secara alami melakukan detoksifikasi, sehingga memudahkan untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih sehat setelah Ramadan.

 

 

  • Meningkatkan suasana hati dan menyehatkan mental

 

Puasa bisa menjadi metode “supercharging” bagi otak, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak baru, yang pada gilirannya mempertajam respons terhadap informasi di dunia sekitar kita. Studi juga menunjukkan bahwa puasa dapat membuat otak lebih tahan terhadap stres, lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan, serta dapat meningkatkan suasana hati, daya ingat, bahkan kapasitas belajar.

 

 

Baca juga: Jika Mens Banjir dan Sakit, Apa Dampaknya untuk Kesuburan?

 

 

Manfaat Berpuasa bagi Kesuburan

Tak perlu diragukan lagi, berpuasa mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Tapi, bagaimana khususnya bagi kesehatan reproduksi? Pasalnya, ada beberapa anggapan yang menunjukkan puasa dapat mengganggu produksi hormon reproduksi, sehingga dapat menyebabkan potensi masalah kesuburan. Benarkah?

 

Tenang, nyatanya anggapan itu bisa dibuktikan salah oleh studi medis. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh University of Chicago tahun 2022. Tim peneliti menemukan bahwa wanita dengan obesitas yang mengikuti program makan puasa intermiten, yaitu jam makan yang dibatasi hanya empat dan enam jam sehari, tidak mengalami masalah kesuburan atau gangguan produksi hormon seks yang signifikan. 

 

Satu-satunya pengurangan adalah dehydroepiandrosterone (DHEA), yaitu hormon penting untuk kesuburan, tetapi konsentrasinya kembali normal setelah program delapan minggu berakhir. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa puasa intermiten mungkin tidak memengaruhi hormon seks. Walaupun, tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan dampaknya pada populasi yang lebih luas dan dalam jangka waktu yang lama.

 

Bagi pasangan yang telah mencoba untuk hamil melalui program bayi atau in vitro fertilization (IVF) tanpa hasil atau telah menggunakan berbagai bentuk kontrasepsi sintetis, puasa pun dapat membantu meningkatkan hasil. 

 

Menurut studi, puasa mengeluarkan kelebihan atau hormon sintetis, membersihkan hati, membuat aliran darah menjadi basa dan memulai kembali proses hormonal alami tubuh. Ini memungkinkan semua racun dikeluarkan dari sel, hormon diseimbangkan kembali, hati memetabolisme kelebihan hormon yang beredar di sekitar tubuh seperti xenoestrogen dan kortisol (hormon stres yang dapat menyebabkan peradangan, kelelahan, fungsi seluler yang buruk), yang dapat menyebabkan infertilitas. 

 

 

 

Baca juga: Catet, Ini Hari dan Waktu Terbaik untuk Cek Kehamilan Pakai Test Pack

 

 

 

 

 

 

 

Peradangan pun berkurang, semua organ diregenerasi, gula darah diseimbangkan kembali, sistem kekebalan ditingkatkan, sistem saraf diistirahatkan, sehingga sistem reproduksi menjadi lebih seimbang dan siap.

 

Data ilmiah menunjukkan bahwa pembatasan kalori pada orang dewasa mencegah penurunan kualitas dan kuantitas oosit (sel prekursor telur) yang berkaitan dengan usia menurut Jonathan Tilly, seorang ahli biologi reproduksi dari Boston.

 

Pengaruh puasa terhadap berbagai hormon kesuburan pria dan wanita juga telah dipelajari. Hasilnya, tidak ditemukan perbedaan atau efek samping apa pun. Tingkat beberapa hormon stres pada pasien ovarium polikistik (PCOS) seperti kortisol dan atau adrenalin, berkurang saat puasa, yang mana ini merupakan keuntungan pada pasien PCOS.

 

Khusus untuk kasus PCOS, sekelompok peneliti telah menemukan bahwa puasa intermiten dapat membantu penderita PCOS. Teori mereka adalah:

  • Wanita dengan PCOS umumnya berjuang melawan kelebihan berat badan. Puasa membantu dalam usaha mereka menurunkan berat badan. Hasilnya, mereka memiliki siklus menstruasi yang lebih teratur saat berat badan berhasil dipangkas.
  • Resistensi insulin sering terjadi pada wanita dengan PCOS. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan resistensi insulin dan penurunan berat badan, dengan menciptakan defisit energi atau keseimbangan energi negatif.

 

Jadi, puasa intermiten dapat membantu wanita dengan PCOS dengan mengurangi resistensi insulin dan/atau menyebabkan penurunan berat badan yang dapat membantu memulihkan menstruasi yang lebih teratur. Dalam kasus PCOS, meningkatkan resistensi insulin dan mencapai indeks massa tubuh yang sehat, dapat menyebabkan ovulasi lebih teratur.

 

Untuk infertilitas pria, ada beberapa dugaan bahwa puasa meningkatkan jumlah total sperma, kadar hormon kesuburan gonadotropin, dan kadar testosteron pada pria subur. Di samping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa mungkin memiliki beberapa efek pada kualitas air mani pasien oligozoospermia (jumlah sperma kurang). 

 

Kesimpulannya, ada efek menguntungkan dari puasa Ramadan pada proses pembentukan sperma (spermatogenesis), baik melalui hubungan fungsional antara otak dan kelenjar pituitari (aksis hipotalamus-hipofisis-testis) atau dengan efek langsung pada testis. Menakjubkan, ya!

 

Perlu diingat, manfaat berpuasa tentu akan optimal bisa didapatkan jika didukung oleh pengaturan pola makan saat berbuka, selama jam makan, dan pada sahur. Maka, pastikan Mums dan Dads meminimalkan asupan tinggi gula, mengonsumsi karbohidrat kompleks, serta menghindari makanan cepat saji yang diproses yang mengandung karbohidrat olahan dalam bentuk gula, tepung putih seperti kue atau manisan.

 

Semoga program hamil Mums dan Dads diberikan kelancaran dan kemudahan, ya! (IS)

 

 

Baca juga: Hati-hati, Rokok Elektrik Juga Berpengaruh ke Kesuburan!

 

 

Referensi:

Fakih IVF. Fasting for Fertility

The Dietologist. Intermittent Fasting for Fertility

Cleveland Clinic Abu Dhabi.Ramadhan Benefits

Eating Well. Intermittent Fasting for Fertility Hormones

Ferticity. Sperm Quality on Fasting

SCIRP. Effect of Fasting of Ramadan on Infertile Women