Darah menstruasi terlalu sedikit, tentu tidak normal. Namun jika volume haid sangat banyak hingga terasa seperti “banjir” juga perlu diwaspadai, lho. Yuk, simak kenapa hal ini patut mendapat perhatian dan pengaruhnya pada kesuburan.

 

Kenapa Darah Haid Bisa Sangat banyak?

Setiap bulan, tubuh wanita bersiap untuk kehamilan. Lapisan rahim akan menebal sebagai persiapan untuk memelihara sel telur yang telah dibuahi. Sebelumnya, sel telur dilepaskan dan siap untuk dibuahi, lalu menetap di lapisan rahim.

 

Jika sel telur tidak dibuahi, tubuh kemudian tidak lagi membutuhkan lapisan rahim yang lebih tebal, sehingga mulai rusak dan akhirnya dikeluarkan bersama darah melalui vagina. Inilah yang dinamakan menstruasi. Setelah selesai, prosesnya dimulai dari awal lagi. Bisa disimpulkan, menstruasi adalah cara tubuh melepaskan jaringan yang tidak lagi dibutuhkan setiap bulannya.

 

Pada umumnya, rat-rata wanita akan kehilangan darah sekitar 2-3 sendok makan, setara dengan 30–45 mililiter, selama 4-5 hari mengalami menstruasi. Namun, berbeda jika seseorang mengalami menoragia atau perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan. 

 

Kondisi ini bisa dengan mudah Mums perhatikan dengan mengetahui perbedaannya. Seperti berikut ini:

 

Haid normal

Menoragia

Mengganti pembalut setiap 4-5 jam sekali.

Kurang dari 4 atau 5 jam sekali, sudah harus mengganti pembalut.

Siklus menstruasi berlangsung 21-35 hari..

Siklus menstruasi kurang dari 21 hari.

Masa haid 4-7 hari.

Haid selalu lebih lama dari 7 hari.

Menggunakan pembalut reguler sudah cukup.

Harus menggunakan pembalut yang panjang atau didobel.

Umumnya tidak ada gumpalan darah.

Ditemukan gumpalan darah berukuran kecil hingga besar.

 

Ada banyak penyebab menoragia mengapa bisa terjadi. Dalam beberapa kasus, penyebab menoragia tidak diketahui. Namun kabar baiknya, sebagian besar penyebab ini dapat diobati. 

 

Karena menstruasi setiap wanita bersifat unik, maka menemui dokter adalah satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan menstruasi Mums tergolong normal maupun abnormal. Nah, beberapa penyebab paling umum dari menoragia di antaranya:

 

 

  • Ketidakseimbangan hormon

 

Dalam siklus menstruasi yang normal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron mengatur penumpukan lapisan rahim (endometrium), yang diluruhkan selama menstruasi. Jika terjadi ketidakseimbangan hormon, endometrium berkembang secara berlebihan dan akhirnya luruh menjadi darah haid yang sangat banyak.Sejumlah kondisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, resistensi insulin, dan masalah tiroid.

 

 

  • Disfungsi ovarium

 

Jika ovarium tidak melepaskan sel telur (ovulasi) selama siklus menstruasi (anovulasi), tubuh tidak menghasilkan hormon progesteron, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi normal. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan dapat menyebabkan menoragia.

 

 

  • Fibroid rahim

 

Atau biasa disebut juga tumor rahim (jinak) nonkanker ini, muncul selama usia subur.. Fibroid rahim dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau berkepanjangan.

 

 

  • Polip

 

Pertumbuhan kecil dan jinak pada lapisan rahim (polip rahim) dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.

 

 

Baca juga: Pengaruh Berat Badan pada Kesuburan

 

 

 

  • Adenomiosis

 

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar dari endometrium menjadi tertanam di otot rahim, sehingga sering menyebabkan perdarahan hebat dan menstruasi yang menyakitkan.

 

 

  • Penggunaan alat kontrasepsi spiral

 

Menoragia adalah efek samping yang terkenal dari penggunaan alat kontrasepsi spiral atau intrauterine device (IUD). 

 

 

  • Kanker

 

Kanker rahim dan kanker serviks dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan, terutama di masa pascamenopause atau memiliki riwayat hasil pap smear yang abnormal.

 

 

  • Obat-obatan

 

Obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi, obat hormonal seperti estrogen dan progestin, dan obat pengencer darah (antikoagulan) dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.

 

 

  • Kondisi medis lainnya

 

Sejumlah kondisi medis lainnya, seperti penyakit hati atau ginjal, dapat dikaitkan dengan menoragia.

 

 

Baca juga: Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Lepas Spiral?

 

 

 

 

Apa Dampaknya untuk Kesuburan?

Walau terdengar menakutkan, menoragia nyatanya sangat umum, dan sekitar sepertiga wanita mengalaminya. Namun, kondisi ini tentu saja akan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan, dalam beberapa kasus, menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.

 

Menoragia yang tidak diobati, dapat menyebabkan dapat menyebabkan kondisi medis lainnya, seperti:

  • Anemia defisiensi besi atau kurangnya volume darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Menoragia dapat menurunkan kadar zat besi yang, sehingga meningkatkan risiko anemia defisiensi besi. Gejala umumnya adalah merasa letih, lesu, dan nyeri dada. Meskipun pola makan berperan dalam anemia defisiensi besi, masalahnya bisa diperumit oleh menoragia.

 

  • Kram perut parah

Seiring dengan perdarahan menstruasi yang berat, Mums mungkin saja juga mengalami kram menstruasi yang menyakitkan (dismenore). 

 

Sementara dampaknya untuk kesuburan, menoragia yang terjadi setiap bulan menandakan bahwa ada banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk hamil atau mempertahankan kehamilan yang sehat. Masalah-masalah ini seperti fibroid atau polip rahim, endometriosis, penyakit radang panggul, atau ketidakseimbangan hormon.

 

Langkah pengobatan dari dokter pastinya akan ditentukan oleh penyebab yang mendasari kondisi Mums. Dokter akan menyarankan untuk menjalani perawatan lini pertama yang terdiri dari:

  • Meresepkan pil KB untuk menghentikan ovulasi dan membantu darah menstruasi menjadi lebih terkontrol.
  • Pemberian obat antinyeri (analgetik) untuk mengurangi kram dan aliran darah menstruasi.
  • Progesteron oral untuk membantu mengatur kadar hormon.
  • Menggunakan kontrasepsi spiral hormonal. Jenis spiral satu ini melepaskan progestin yang dapat menipiskan lapisan rahim, sehingga dapat mengurangi aliran darah dan kram. 
  • Pemberian obat oral asam traneksamat, untuk meningkatkan pembekuan darah dan dapat membantu memperlambat aliran darah.

 

Ketika perawatan lini pertama tidak berhasil, perawatan bedah akan dipertimbangkan. Ada beberapa prosedur bedah tertentu yang dapat menurunkan potensi kehamilan, seperti:

 

  • Ablasi endometrium atau reseksi endometrium. Prosedur ini secara permanen menghancurkan lapisan rahim. Makanya, hanya dilakukan pada pasangan suami-istri yang tidak berencana untuk hamil.
  • Histerektomi atau pengangkatan rahim sepenuhnya. Dalam beberapa kasus, ovarium juga dapat diangkat. Prosedur ini juga menghilangkan kemungkinan kehamilan.

 

Itulah mengapa, menoragia bukanlah kondisi yang bisa dianggap lalu dan patut dirawat secara menyeluruh, terutama jika Mums berencana untuk hamil. (IS)

 

Baca juga: Apakah Gangguan Makan Menyebabkan Infertilitas?

 

 

Referensi

Healthline. Menorrhagia

Mayo Clinic. Menorrhagia

Hopkins Medicine. Menorrhagia