Setiap wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan harus menghindari alkohol sepenuhnya hingga bayi lahir. Pasalnya, minum alkohol dalam bentuk apa pun selama kehamilan berisiko berpengaruh buruk bagi calon buah hati.

 

Sampai saat ini, belum ada pedoman jelas seputar berapa batasan konsumsi alkohol yang aman untuk ibu hamil. Juga, tidak ada waktu yang aman untuk minum alkohol bagi ibu hamil. Jadi, yang terbaik adalah menghindari alkohol sepenuhnya, sejak mulai merencanakan kehamilan hingga si kecil lahir ke dunia.

 

Baca juga: Penyuka Minuman Alkohol, Ini Panduan Batas Aman Minum Alkohol!

 

Bahaya Minum Alkohol saat Hamil

Kali ini, Mums akan diajak berdiskusi seputar risiko yang ditimbulkan jika mengonsumsi alkohol selama kehamilan.

Bagaimana alkohol sampai ke bayi?

Alkohol akan berpindah dari darah Mums ke bayi melalui plasenta. Hati adalah salah satu organ bayi yang tidak berkembang sempurna hingga mencapai tahap akhir kehamilan. Oleh karena itu, hati bayi tidak dapat memproses alkohol dengan baik. Dengan demikian, alkohol akan tetap berada dalam sistem janin untuk waktu yang lebih lama daripada sistem ibu karena metabolisme alkohol janin lebih lambat.

 

Juga, saat ibu hamil minum banyak alkohol, ini akan menyebabkan tingginya konsentrasi alkohol dalam darah yang kemudian mengganggu pengangkutan nutrisi penting ke bayi. Semua ini dapat mempengaruhi perkembangan janin secara serius.

 

Efek alkohol pada bayi

Bayi berada dalam kondisi pertumbuhan dan perkembangan yang konstan selama kehamilan. Pada empat minggu pertama kehamilan, jantung, sistem saraf pusat, mata, lengan, dan kaki bayi berkembang. Sementara, otak bayi mulai berkembang sejak minggu ketiga hingga sisa kehamilan.

 

Selama trimester ketiga, bayi berkembang dengan sangat cepat. Jika Mums mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak selama tahap perkembangan penting ini, ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada bayi. Meskipun begitu, minum alkohol di trimester berapa pun tetap tidak diperbolehkan.

 

Kebiasaan minum alkohol secara teratur saat hamil dapat menyebabkan fetal alcohol syndrome (FAS). Kondisi ini berlangsung seumur hidup, ireversibel, yang dapat mengakibatkan cacat lahir fisik, mental, dan neurobehavioral.

 

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Alkohol Buruk untuk Organ Hati

 

Apa itu fetal alcohol spectrum disorder (FASD)?

Gangguan spektrum alkohol janin atau fetal alcohol spectrum disorder (FASD) adalah istilah umum yang menggambarkan berbagai kondisi permanen dan seumur hidup yang diakibatkan oleh paparan alkohol terhadap bayi selama kehamilan. Hasil dari paparan alkohol selama kehamilan dapat berlangsung terus menerus, mulai dari yang ringan hingga yang lebih parah.

 

Beberapa masalah yang mungkin dialami individu dengan FASD dapat mencakup:

  • Cacat pertumbuhan dan kelahiran, seperti ciri wajah yang khas, kelainan sendi dan anggota tubuh, kelainan jantung dan ginjal, dan masalah pertumbuhan.
  • Masalah intelektual, seperti gangguan memori, kesulitan belajar, kesulitan berbicara, masalah bahasa, gangguan kognitif, masalah penalaran atau pemahaman konsekuensi dari tindakan.
  • Masalah perilaku, seperti hiperaktif dan peningkatan iritabilitas.

 

FASD mungkin tidak terlihat saat lahir, dan baru tampak sampai seseorang mencapai masa kanak-kanak atau remaja ketika masalah sosial dan perilaku menjadi lebih jelas. Individu dengan FASD lebih mungkin memiliki masalah di sekolah, kesulitan mendapatkan pekerjaan, dikucilkan secara sosial, memiliki masalah kesehatan mental, penyalahgunaan alkohol dan penggunaan narkoba, dan lebih mungkin berurusan dengan hukum.

 

Bisakah alkohol menyebabkan keguguran?

Konsumsi alkohol selama kehamilan secara progresif meningkatkan risiko keguguran. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research tahun 2019 mengungkap bahwa ibu hamil yang terpapar alkohol memiliki risiko keguguran lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol. Selain itu, peningkatkan dosis alkohol juga diiringi dengan peningkatan risiko keguguran.

 

Sudah jelas, konsumsi minuman beralkohol selama kehamilan membawa banyak dampak buruk, utamanya bagi calon buah hati. Untuk itu, setiap orang yang merencanakan kehamilan harus menjauhi alkohol hingga persalinan. Yang tak kalah penting, jangan lupa terapkan gaya hidup sehat lainnya, seperti berolahraga, menjauhi stres, dan mencukupi kebutuhan nutrisi.

 

Baca juga: Mengkonsumsi Nanas Bisa Menyebabkan Keguguran? Ini Fakta Sebenarnya!

 

 

Sumber:

 CDC.gov. Alcohol-use.html

Aacap.org. Drinking-Alcohol-in-Pregnancy-Fetal-Alcohol-Effects

NHS.uk. Drinking-alcohol-while-pregnant

Americanpregnancy.org. Is-it-safe alcohol-and-pregnancy

Americanaddictioncenters.org. Dangers-pregnancy

Ncbi.nlm.nih.gov.