Pasang dan lupakan. Begitu enaknya jika menggunakan kontrasepsi spiral. Namun, bagaimana jika ingin hamil lagi? Apakah butuh waktu lama? Mari simak infonya di sini.

 

Kapan Harus Lepas Spiral Jika Mencoba untuk Hamil?

Sebelum menyelami kapan Mums harus melepas spiral jika mencoba untuk hamil, penting untuk mengenal secara singkat tentang spiral. Intrauterine Device (IUD) atau spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

 

Terdapat 2 jenis spiral yang bisa Mums pilih, yaitu spiral tembaga dan spiral hormonal. Spiral tembaga dirancang untuk dipakai hingga 10 tahun dan spiral hormonal memiliki masa pakai selama 5 tahun. Keduanya dapat dengan mudah dilepas jika diperlukan.

 

Perbedaan kedua jenis spiral tersebut antara lain:

1. Spiral tembaga: Berbentuk T dan terbuat dari plastik dan tembaga. Spiral tembaga tidak mengandung hormon sama sekali dan bekerja dengan melepaskan sejumlah kecil tembaga ke dalam rahim untuk memengaruhi pergerakan (motilitas) sperma dan kelangsungan hidup sel telur.

 

2. Spiral hormonal: Spiral hormonal berbentuk T dan bekerja dengan perlahan-lahan melepaskan hormon progestogen ke dalam rahim, sehingga menyebabkan lendir serviks menebal. Ini akan mencegah sperma memasuki rahim dan membuahi sel telur. Spiral jenis ini melepaskan dosis hormonal yang jauh lebih kecil daripada pil KB kombinasi ataupun pil mini.

 

Baca juga: Apakah Diabetes Menyebabkan Infertilitas?

 

Jika Mums dan Dads berencana untuk menambah momongan, spiral jenis apa pun dapat dilepas kapan pun dengan bantuan bidan atau dokter kandungan. Tidak ada waktu khusus untuk melepas spiral, tetapi proses pelepasan akan lebih mudah dilakukan selama siklus menstruasi karena leher rahim lebih lembut. Pelepasan spiral pun relatif cepat, sederhana, dan biasanya tidak ada komplikasi.

 

Selain untuk mencoba hamil kembali, dokter juga akan merekomendasikan untuk melepas spiral jika Mums mengalami beberapa kondisi berikut ini:

  • Peningkatan tekanan darah.
  • Infeksi panggul.
  • Endometritis, yang merupakan kondisi peradangan pada lapisan rahim
  • Kanker endometrium atau serviks.
  • Menopause.
  • Terjadi efek samping atau ketidaknyamanan lain.

 

Baca juga: Apakah Gangguan Makan Menyebabkan Infertilitas?

 

 

Seberapa Cepat Bisa Hamil Setelah Lepas Spiral?

Secepat proses melepasnya, Mums bisa segera hamil setelah berhenti menggunakan spiral. Sebagai jenis kontrasepsi yang reversible atau tidak ada masa tunggu untuk mencoba hamil setelah berhenti memakainya, kesuburan biasanya kembali dalam siklus menstruasi pertama setelah spiral dilepas.

 

Hal ini karena spiral, baik tembaga maupun hormonal, tidak memengaruhi hormon. Bahkan untuk spiral hormonal sekalipun, jumlah hormon progesteron yang dilepaskan sangat kecil dan tidak memasuki aliran darah. Jadi, tubuh tidak perlu menyesuaikan kembali setelah alat itu keluar, ovulasi tidak terpengaruh, dan sperma bisa berenang kembali secara normal. 

 

Hal ini berbeda dengan metode kontrasepsi hormonal seperti pil dan suntik, yang melepaskan hormon progestin dan terkadang estrogen ke dalam tubuh. Kedua hormon itu bertujuan mencegah kehamilan dengan menghentikan ovulasi. Dengan metode pengendalian kelahiran ini, dibutuhkan waktu hingga tiga bulan agar kesuburan kembali. Penantiannya juga bisa lebih lama lagi, yakni hingga 1 tahun, bagi Mums menggunakan suntik KB 3 bulan.

 

Jika Mums tidak segera hamil setelah melepas spiral, jangan panik. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti usia, gaya hidup, riwayat keluarga, serta status kesehatan Mums dan Dads. Pada umumnya, masing-masing pasangan perlu mencoba sekitar 4-6 bulan untuk hamil. Setelah satu tahun, sekitar 85-90% pasangan akan hamil.

 

Perlu diingat juga, jika Mums belum yakin 100% siap untuk hamil setelah melepas spiral, pastikan Mums atau Dads menggunakan alat kontrasepsi cadangan dengan benar sampai siap untuk hamil lagi. Spiral merupakan salah satu pertahanan terbaik untuk mencegah kehamilan. Begitu alat tersebut dikeluarkan dari tubuh, maka tidak ada lagi yang bisa menghalangi terjadinya proses kehamilan. (AS)

 

Baca juga: 6 Perubahan yang Dialami Tubuh setelah Berhenti Minum Pil KB

 

Referensi

Healthline. IUD Removal

Parents. Get Pregnant After Removing IUD

Medical News Today. IUD