Sedang ingin ataupun belum mau hamil, bisa menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya adalah menelan sperma. Benarkah tindakan ini bisa mengakibatkan kehamilan? Temukan jawabannya di sini.

 

Bisakah Hamil Jika Menelan Air Mani?

Agar semua proses kehamilan bisa terjadi, tentunya harus diawali dengan aktivitas berhubungan seksual. Ketika penetrasi terjadi, berlangsung kontak penis-vagina, sehingga air mani dapat memasuki vagina dan organ reproduksi lainnya.

 

Air mani yang sehat mengandung jutaan sperma, yaitu sel reproduksi pria yang dapat berenang menuju sel telur. Jika sperma berhasil membuahi sel telur, selanjutnya sel telur bergerak ke rahim untuk mencoba menanamkan dirinya di lapisan rahim. Proses ini disebut implantasi dan memulai kehamilan.

 

Sayangnya, tidak semua upaya implantasi berhasil. Pasalnya,sperma harus membuahi sel telur di waktu yang tepat, yaitu di sekitar masa ovulas  agar berhasil menghasilkan kehamilan, Bagi wanita dengan siklus haid teratur, ovulasi biasanya terjadi 14 hari sebelum hari menstruasi berikutnya. Mums juga dapat menentukan ovulasi dengan melakukan tes ovulasi, menggunakan metode penghitungan, dan menemukan tanda-tanda kesuburan.

 

Nah, bagaimana jika melakukan kontak seksual secara oral, atau menelan air mani di masa subur? Akankah tetap terjadi kehamilan? 

 

Ketika seseorang menelan air mani, zat tersebut melewati jalur yang sama seperti makanan atau minuman, yaitu sistem pencernaan. Rute ini sama sekali tidak melewati jalan ke organ reproduksi. Apalagi, air mani yang tertelan tersebut, juga tidak bersentuhan dengan vagina, sehingga bisa dipastikan tidak akan mengakibatkan kehamilan. Lain ceritanya jika setelah melakukan seks oral dan mencapai orgasme, kemudian melakukan kontak dengan vagina. Jika seperti itu, maka kehamilan tetap bisa terjadi. Namun perlu digarisbawahi, hal ini bisa terjadi bukan karena menelan air mani.

 

Walau begitu, bukan berarti seks oral tidak memiliki risiko lho. Jika pasangan mengidap Infeksi Menular Seksual, seks oral bisa menjadi tidak aman karena menjadi sarana penularan penyakit seperti HIV/AIDS, human papillomavirus (HPV), herpes, gonore, sifilis, atau klamidia yang dapat menular melalui segala jenis seks, termasuk seks oral. Selain itu, jika mengalami gusi berdarah atau luka di mulut, juga dapat meningkatkan risiko terkena IMS dari seks oral.

 

Baca juga: 5 Tips Hubungan Seks Nyaman untuk Wanita dengan Endometriosis

 

 

 

 

Aktivitas Seksual Apa yang Bisa Membuat Hamil?

Sudah jelas, agar kehamilan terjadi, sperma harus masuk melalui jalur yang layak untuk bertemu sel telur, yang mana ini artinya membutuhkan kontak dengan vagina dan tanpa penghalang kontrasepsi apa pun. Di antaranya adalah:

  • Hubungan seksual dengan penetrasi penis ke vagina hingga ejakulasi.
  • Jika seseorang menyentuh vagina setelah menyentuh air mani.
  • Seks anal dengan kondisi air mani mendekati atau berhasil masuk ke vagina.
  • Metode tarik (coitus interruptus) atau menarik penis sebelum terjadi ejakulasi. Dengan metode ini, risiko kehamilan memang bisa dikurangi, namun tidak efektif mencegah kehamilan karena cairan praejakulasi tetap mengandung sperma walaupun jumlahnya sedikit.

 

Baca juga: Alergi Sperma Bikin Sulit Hamil? Mitos atau Fakta

 

Sementara, jika saat ini Mums berencana untuk menunda kehamilan, ada beberapa strategi tertentu yang dapat mengurangi risikonya, antara lain:

  • Memantau tanda-tanda kesuburan: Ini dapat membantu Mums menentukan waktu kemungkinan ovulasi dan menghindari hubungan seks pada masa subur. Beberapa tandanya adalah cairan serviks yang kental dan encer, hasil tes ovulasi positif, dan mendekati pertengahan siklus haid berikutnya. 
  • Melacak siklus menstruasi: Jika menstruasi Mums teratur, maka akan lebih mudah untuk mengenali waktu-waktu tertentu yang berpotensi tinggi mengakibatkan kehamilan. Seorang wanita biasanya tidak subur selama, tepat sebelum, dan tepat setelah menstruasi. Cara ini umum dikenal sebagai sistem kalender.
  • Menggunakan kontrasepsi: Sudah jelas, ini adalah cara yang paling mudah dan aman untuk mengatur kehamilan. Mums bisa memilih alat kontrasepsi apa pun yang nyaman dan mudah untuk dijangkau, seperti kondom, pil KB, IUD, dan masih banyak lagi. Untuk hasil terbaik, beberapa pasangan juga merasa perlu untuk menggunakan metode cadangan. Misalnya, menggunakan kondom yang mengandung spermisida. Atau, tetap menggunakan kondom walaupun sudah mengonsumsi Pil KB. Kembali lagi, semua itu silakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. (IS)

 

Baca juga: Fakta Penting Kontrasepsi Darurat, Ampuh Cegah Kehamilan?

 

Referensi:

Medical News Today. Get Pregnant from Oral Sex

Baby Center. Swallow Semen