Janin tak berkembang dengan baik di awal masa kehamilan, terkadang perlu ditindaklanjuti dengan prosedur kuretase atau kuret. Mari simak langkah apa yang bisa dilakukan agar Mums cepat pulih secara fisik.

 

Kenapa Kehamilan Kosong Bisa Terjadi?

Lama tak muncul di muka umum, Annisa Pohan, seorang mantan model, pengusaha, filantropis, serta istri dari politisi Agus Harimurti Yudhoyono, mengabarkan kondisi terbarunya kemarin (3/7/2022) melalui akun Instagramnya. Di post tersebut, Annisa mengabarkan bahwa ia baru saja melalui proses Evacuation of Retained Products of Conception yang disingkat ERPOC atau ERPC, atau juga umum dikenal sebagai kuretase. Prosedur tersebut harus dilakukan setelah kehamilan keduanya dinyatakan tidak berkembang dan tidak dapat dipertahankan di usia 7 minggu.

 

Kehamilan tidak berkembang, yang dikenal sebagai kehamilan kosong, blighted ovum, atau kehamilan anembrionik, adalah ketika sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di lapisan rahim, kemudian kantung kehamilan terbentuk dan tumbuh, tetapi embrio gagal berkembang. Kondisi ini menjadi penyebab keguguran paling sering pada trimester pertama kehamilan.

 

Kehamilan kosong biasanya disebabkan oleh masalah kromosom atau genetik selama pembelahan sel. Selama pembuahan, sel telur akan mulai membelah segera setelah dibuahi oleh sperma. Sekitar sepuluh hari kemudian, sel-sel tersebut telah membentuk embrio. Namun pada kasus kehamilan kosong, embrio tidak pernah terbentuk atau berhenti tumbuh setelah terbentuk. Embrio yang belum terbentuk sempurna itu, diserap kembali oleh tubuh dan meninggalkan kantung kehamilan yang kosong

 

Baca juga: Tips Memilih Dokter Kandungan

 

Langkah Penyembuhan Pasca Kuretase

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kehamilan kosong pada akhirnya akan menyebabkan keguguran. Pada beberapa kondisi, pasien bisa memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain juga bisa diberikan obat oleh dokter untuk memicu keguguran. 

 

Dalam beberapa kasus, diperlukan prosedur kuretase untuk mengangkat jaringan plasenta, sehingga mencegah perdarahan serta infeksi. Kuretase juga mempermudah pengumpulan sampel jaringan yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian kromosom pada janin.

 

Kuretase adalah prosedur bedah rutin yang dilakukan setelah keguguran selama trimester pertama, atau untuk mendiagnosis dan/atau mengobati kondisi yang memengaruhi rahim seperti perdarahan abnormal. Dalam pengerjaannya dokter akan menggunakan alat berbentuk sendok disebut kuret yang dengan lembut menggores lapisan dinding rahim, atau bisa pula menggunakan alat hisap. Prosedur akan dilakukan menggunakan anestesi sedasi ataupun bius total.

 

Kuretase merupakan tindakan rawat jalan, yang artinya pasien dapat pulang dari rumah sakit dalam beberapa jam setelah prosedur. Namun jika ada komplikasi atau memiliki kondisi medis lain, Mums perlu untuk tinggal lebih lama. Setelah prosedur ini, Mums akan diberi antibiotik untuk membantu mencegah infeksi serta beberapa obat pereda nyeri untuk membantu kram awal setelah prosedur.

 

Hal-hal yang perlu diketahui di masa pemulihan pasca kuretase antara lain:

  • Mums dapat pulang 2-3 jam setelah kuretase selesai.
  • Mums dapat kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari, dan beberapa merasa cukup baik untuk kembali ke aktivitas normal yang tidak berat dalam 24 jam.
  • Mengalami kram yang menyakitkan pada awalnya, tetapi ini tidak akan berlangsung lebih dari 24 jam.
  • Setelah itu, akan merasakan kram ringan dan pendarahan selama beberapa hari hingga 2 minggu. Ibuprofen biasanya disarankan untuk mengobati kram.
  • Dilarang memasukkan apa pun ke dalam area vagina, termasuk melakukan hubungan seksual, setidaknya selama 2 minggu atau sampai pendarahan berhenti. Dokter biasanya akan memberikan instruksi khusus kapan hubungan seksual aman dilakukan.
  • Gunakan pembalut dan dilarang menggunakan tampon.
  • Tidak diketahui kapan ovulasi akan kembali, jadi setelah hubungan seksual diperbolehkan, disarankan menggunakan kontrasepsi minimal kondom, sampai dokter mengonfirmasi bahwa aman untuk mencoba hamil lagi.
  • Tidur dalam posisi telentang dengan tangan di samping dan jari-jari kaki mengarah ke langit-langit. Posisi ini membantu menjaga tubuh tetap netral.

 

Baca juga: Benarkah Diabetes Menyebabkan Sulit Hamil?

 

Sementara itu, tubuh pastinya membutuhkan waktu untuk kembali pulih. Langkah yang bisa membantu pemulihan fisik antara lain:

  •  Beristirahatlah sebanyak yang Mums bisa atau inginkan.
  • Berolahraga ringan, seperti jalan cepat selama 15-30 menit. Hal ini akan membantu Mums tidur lebih nyenyak.
  • Minum obat pereda pereda nyeri sesuai yang diresepkan oleh dokter.
  • Kompres panas atau dingin. Beberapa wanita mengalami sakit kepala parah setelah keguguran. Mums dapat meredakan rasa sakitnya dengan meletakkan kompres panas atau dingin.
  • Pantau suhu tubuh. Selama lima hari pertama setelah keguguran, rutinlah memeriksa suhu tubuh. Jika suhunya melebihi 37,2°C, segera periksa ke dokter karena demam adalah tanda infeksi di dalam tubuh.
  • Menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat, serat, lemak, serta vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang cukup. Karena kadar kalsium juga menurun selama kehamilan, penting juga untuk mengasup makanan kaya kalsium seperti susu, keju, kedelai, dan sayuran hijau.
  • Tetap terhidrasi dengan minum air putih setidaknya delapan gelas air per hari. Mums juga dapat menikmati jus buah, teh, dan kaldu hangat. Hindari kafein dan minuman berkafein lainnya karena dapat membuat Mums dehidrasi dan memengaruhi pemulihan.
  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter, terutama dua minggu setelah kuretase. Pemeriksaan rutin juga dapat meyakinkan Mums bahwa tidak memiliki penyakit menular seksual (PMS), infeksi bakteri, atau kondisi medis lain yang dapat menghentikan untuk hamil lagi.
  • Buat tubuh Mums rileks dengan dipijat. Hal ini bisa Mums lakukan setelah perdarahan selesai.

 

Yang tak kalah pentingnya adalah memulihkan kesehatan emosi Mums. Yakinilah bahwa keguguran ini sama sekali bukan kesalahan Mums dan tidak akan menghentikan kemampuan Mums untuk memiliki buah hati kembali. Semoga kondisi Mums membaik dan kembali pulih, ya. (IS)

 

Baca juga: Pria tak Punya Sperma, Apa Solusinya?

 

Referensi:

Hopkins Medicine. Dilation and Curettage

Made for Mums. D & C

FirstCry Parenting. Healing After Misscarriage