Tanpa garam, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik, khususnya saat hamil. Tapi, kalau asupan garam berlebihan juga bisa menimbulkan masalah. Jadi, Mums perlu mewaspadai makanan tinggi garam.

 

Dengan memantau apa yang Mums makan, Mums bisa menjaga agar asupan garam atau sodium dalam batas yang aman. Berbicara tentang makanan, ada sejumlah makanan yang tidak disangka tinggi garam. 

 

Baca juga: Fakta Penting Kontrasepsi Darurat, Ampuh Cegah Kehamilan?
 

Kenapa Mums membutuhkan Sodium saat Hamil

Garam atau sodium adalah elemen kimia yang bekerja meregulasi kadar cairan, suhu, dan pH tubuh. Tanpa sodium yang cukup, otot, saraf, dan berbagai organ tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.

 

Saat hamil, volume darah dan cairan lainnya meningkat, dan sodium berfungsi menjaga keseimbangannya. Memantau asupan sodium khususnya penting kalau Mums mengalami morning sickness. Mums membutuhkan lebih banyak cairan dan elektrolit, termasuk sodium untuk mencegah dehidrasi.

 

Selain itu, iodin, yang terkandung di dalam beberapa garam meja, penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Jadi Mums, jangan sampai kekurangan sodium ya saat  hamil.

 

Berapa Banyak Asupan Garam yang Perlu Dikonsumsi saat Hamil?

Menurut Dietary Guidelines for Americans, rekomendasi garam adalah 6 gram per hari, atau sekitar satu sendok teh garam per hari, atau juga kurang dari 2300 miligram sodium per hari.

 

Saat hamil sekalipun, jumlah yang direkomendasikan sama. Namun, sodium terkandung di banyak makanan kita sehari-hari, apalagi makanan Indonesia. Ini artinya, rata-rata orang bisa mengonsumsi terlalu banyak sodium setiap harinya.

 

Bahaya Terlalu Banyak Makan Garam saat Hamil

Edema, pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, merupakan salah satu gejala kehamilan yang paling umum. Mengonsumsi terlalu banyak garam juga bisa menyebabkan atau memperparah edema saat hamil.

 

Kelebihan sodium juga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, Mums. Jika terlalu sering mengonsumsi sodium berlebihan, tubuh bisa menahan terlalu banyak cairan, sehingga bisa meningkatkan tekanan darah yang ada di pembuluh darah.

 

Kondisi ini memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras dari yang seharusnya, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, yang bisa menyebabkan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, osteoporosis, dan banyak lagi.

 

Baca juga: Mums, Ini Minuman yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil!
 

Makanan yang Tidak Disangka Tinggi Garam

Mungkin Mums sudah tahu bahwa makanan olahan dan kalengan banyak yang tinggi garam. Tapi ternyata, ada sejumlah makanan yang tidak disangka tinggi garam, berikut makanan-makanan tersebut:

  • Roti: satu potong roti putih mengandung hampir 150 miligram sodium. Meskipun jumlah tersebut terkesan tidak terlalu banyak, namun kalau Mums makan sandwich di pagi hari, makan burger di siang hari, dan makan pizza di malam hari, jumlah asupan sodium harian Mums bisa melebihi batas. 
  • Bumbu makanan: apa yang Mums campurkan ke dalam makanan bisa memengaruhi jumlah asupan sodium harian. Satu sendok makan saos sambal mengandung 154 miligram sodium, satu sendok makan saos barbecue mengandung 175 miligram, satu sendok makan kecap kedelai (soy sauce) mengandung sekitarr 1.005 miligram sodium.
  • Sereal: mungkin sereal yang biasa Mums makan untuk sarapan lebih terasa manis ketimbang asin, namun beberapa sereal mengandung banyak garam. Sebagai contoh, sereal yang terbuat dari jagung (cornflakes) mengandung sekitar 204 miligram sodium dalam porsi satu cangkir.
  • Minuman manis: mungkin Mums berpikir bahwa kandungan garam pada minuman manis hanya sedikit. Namun, beberapa produk minuman manis juga tinggi garam. Sodium merupakan salah satu jenis elektrolit, jadi beberapa minuman energi kaleng tinggi sodium.

 

Baca juga: Air Minum Selama Kehamilan Fungsinya Tidak Hanya Menghilangkan Haus, Lho
 

Sumber Sodium yang Sehat

Sodium terkandung di banyak makanan, seperti sayuran, susu, telur, yogurt plain, ikan, ayam, buah, dan kacang-kacangan. Ini artinya, Mums bisa mendapatkan asupan sodium dari makanan alami yang lebih sehat. Jika memungkinkan, pilihlah makanan segar ketimbang makanan olahan. Saat masak, jangan terlalu banyak mencampurkan garam ke dalamnya.