Mungkin Mums pernah mendengar istilah jabang janin, tetapi tidak tahu definisinya. Setelah test pack menunjukkan hasil positif, Mums periksa ke dokter. Kemudian, dokter biasanya akan menjadwalkan USG. Jika embrio belum cukup usia menjadi janin yang dapat terdeteksi, USG akan mengidentifikasinya sebagai jabang janin.

 

Perkembangan jabang janin merupakan salah satu tahap awal pertumbuhan embrio. Lalu bagaimana kalau jabang janin tidak terdeteksi? Supaya Mums tidak khawatir, baca penjelasan berikut, ya!

 

Baca juga: Mums, Hindari Makanan yang Tidak Disangka Tinggi Garam!
 

Apa Itu Deteksi Jabang Janin?

Jabang janin terlihat seperti area yang menebal pada yolk sac, bagian janin yang berfungsi memberikan nutrisi sebelum plasenta terbentuk. Jabang janin merupakan struktur dini yang nantinya akan berkembang menjadi janin.

 

Jabang janin memiliki bentuk yang terdiri dari kepala embrio di bagian ujung dan struktur seperti ekor pada ujung lainnya. Jarak antara kedua ujung ini digunakan untuk mengukur dan menentukan seberapa jauh kehamilan Mums.

 

Baca juga: Fakta Penting Kontrasepsi Darurat, Ampuh Cegah Kehamilan?
 

Jabang Janin Tanpa Detak Jantung

Terkadang dokter bisa mendeteksi jabang janin lewat USG, tetapi menemukan tidak ada detak jantung. Menurut sebuah penelitian, jabang janin tanpa detak jantung dan memiliki panjang sekitar 7 milimeter dianggap sebagai keguguran.

 

Missed miscarriage atau bisa disebut juga keguguran tanpa gejala, merupakan kondisi di mana embrio mati atau gagal tumbuh, tetapi tubuh belum mengeluarkannya. Biasanya gambar scan menunjukkan kantong kehamilan dengan embrio di dalamnya, tetapi tidak ada detak jantung. 

 

Baca juga: Mums, Ini Panduan Makanan di Awal Kehamilan!
 

Jabang Janin Tidak Terlihat

Ada beberapa alasan kenapa jabang janin tidak terlihat atau terdeteksi USG dini, meskipun hasil test pack Mums menunjukkan kehamilan:

 

1. Terlalu Dini

Jabang janin dapat terlihat atau terdeteksi USG pada usia antara 5,5- 6,5 minggu usia gestasional, yang ditentukan berdasarkan tanggal terakhir menstruasi. Kalau Mums salah mengingat tanggal terakhir menstruasi, maka waktu kapan USG dapat mendeteksi janinnya bisa kurang akurat. 

 

Sama juga jika Mums memiliki siklus menstruasi yang tidak rutin atau tidak selalu mengalami ovulasi 14 hari setelah hari pertama menstruasi, maka usia kehamilan sulit ditentukan, meskipun mungkin Mums terakhir kali menstruasi 5-6 minggu lalu.

 

Karena siklus menstruasi normal bisa berlangsung kapan saja antara 21-35 hari, tidak jarang wanita mengalami ovulasi lebih cepat atau lebih lama dari hari keempat belas. Kalau dokter merasa terlalu dini untuk mendeteksi jabang janin, maka biasanya Mums akan diminta pulang dulu dan kembali lagi satu atau dua minggu untuk melakukan pemeriksaan USG lanjutan.

 

2. Keguguran

Kalau Mums melakukan pemeriksaan USG lanjutan dan masih juga belum ada tanda adanya jabang janin, maka kemungkinan besar Mums mengalami keguguran. Pada beberapa kasus, kantong kehamilan yang kosong bisa bertahan selama beberapa minggu sebelum gejala keguguran muncul. Bahkan, kantong kehamilan bisa berkembang, seperti dalam kondisi hamil kosong

 

Pada kasus lain, keguguran bisa didiagnosis dengan melakukan satu kali USG dengan menunjukkan kondisi tidak adanya jabang janin. Misalnya, jika kantong kehamilan lebih besar dari 25 milimeter, tetapi tidak ada jabang janin di dalamnya.

 

Kalau Mums bingung atau tidak paham dengan diagnosis dokter, jangan takut untuk bertanya ya, Mums. Penting bagi Mums untuk mengerti dan memahami secara penuh tentang kondisi Mums sendiri. 


Referensi

Very Well Family. Fetal Pole and Early Pregnancy Ultrasound. Juli 2022.
Cheng HH, Ou CY, Tsai CC, et al. Chromosome distribution of early miscarriages with present or absent embryos: Female predominance. J Assist Reprod Genet. 2014.