Biasanya, semakin dekat waktu persalinan, makin banyak pula kekhawatiran yang timbul dalam diri Mums. Salah satu kekhawatiran yang kerap dialami adalah mengenai kondisi ketuban yang pecah. Nah, berikut ini ada beberapa mitos ketuban pecah yang mungkin cukup sering Mums dengar. Biar enggak panik, yuk cari tahu kebenarannya dalam ulasan berikut!

 

Baca juga: Mums, Begini Ciri-ciri Air Ketuban Merembes
 

Mitos Ketuban Pecah

Selama kehamilan, kantong dan cairan ketuban memegang peranan yang sangat penting untuk melindungi bayi yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kandungan. Normalnya, ketuban akan pecah saat menjelang persalinan atau ketika kehamilan memasuki usia 38-40 minggu.

 

Namun, bagi beberapa Mums, kondisi pecahnya ketuban bisa menjadi momen yang cukup menegangkan. Pasalnya, Mums mungkin akan langsung memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi pada bayi dalam kandungan.

 

Nah, agar tidak panik, berikut ada beberapa mitos mengenai ketuban pecah yang perlu Mums ketahui. Semoga setelah membacanya, Mums bisa sedikit lebih tenang ketika berada dalam kondisi ini, ya.

 

1. Tidak ada tanda atau gejala jika ketuban pecah

Mums mungkin tidak akan bisa menebak kapan tepatnya ketuban akan pecah. Namun, bukan berarti tidak ada gejala atau tanda satu pun yang bisa Mums cermati menjelang pecahnya ketuban. Kondisi pecahnya ketuban biasanya akan disertai oleh beberapa tanda sebelumnya, seperti kram ringan yang terasa seperti nyeri haid atau sakit punggung bagian bawah.

 

2. Mums pasti akan merasakan jika ketuban pecah

Beberapa Mums dapat merasakan jika ketubannya pecah. Namun, ada pula yang tidak menyadarinya karena hanya ditandai dengan cairan ketuban merembes atau mengalir. Hal ini biasanya terjadi karena letak kantong ketuban lebih tinggi daripada posisi kepala bayi.

 

3. Persalinan tidak akan segera terjadi

Pecahnya ketuban tidak selalu menandakan bahwa persalinan akan segera dimulai. Dalam banyak kasus, kontraksi bahkan baru akan dimulai beberapa jam atau sekitar 12 jam setelahnya dan bisa lebih. Ada pula 1 dari 10 wanita yang mengalami ketuban pecah beberapa jam sebelum persalinan dimulai.

 

Durasi yang dibutuhkan sejak pecahnya ketuban hingga waktu persalinan tiba bisa bergantung pada beberapa faktor, salah satunya posisi bayi. Namun, biasanya ketika ketuban pecah, Mums akan diminta untuk melakukan beberapa gerakan atau aktivitas ringan demi merangsang kontraksi secara alami agar persalinan bisa segera dilakukan.

 

Baca juga: Ibu Hamil, Waspada dan Antisipasi Ketuban Pecah Dini!
 

4. Berisiko mengalami infeksi

Kantong dan cairan ketuban memang berperan besar dalam mencegah infeksi penyebab komplikasi pada bayi selama dalam kandungan. Namun, ketika ketuban pecah dan cairannya mengalir ke luar, sangat kecil kemungkinan bakteri akan berenang kembali melawan arus dan menembus rahim, kecuali jika memang ada sesuatu yang dimasukkan dalam vagina dan dekat leher rahim.

 

Oleh karena itu, Mums sebenarnya masih bisa menunggu sekitar 48 sampai 72 jam setelah ketuban pecah hingga kontraksi dimulai secara alami. Jika kontraksi tidak kunjung dimulai, dokter biasanya baru akan menyarankan untuk melakukan induksi persalinan guna mencegah kemungkinan infeksi.

 

5. Tidak diperlukan intervensi khusus jika ketuban pecah

Terkadang kontraksi tidak segera dimulai atau tidak terlalu kuat untuk melebarkan serviks setelah ketuban pecah. Dalam waktu yang lama, jika ketuban pecah ini dibiarkan, dapat meningkatkan risiko infeksi atau komplikasi lain, seperti prolaps tali pusat.

 

Maka dari itu, meski tidak perlu terlalu panik saat ketuban pecah, Mums tetap memerlukan pengawasan dari dokter untuk memastikan kondisi bayi dan Mums sendiri. Segera konsultasikan dengan dokter ketika Mums menyadari ketuban telah pecah.

 

Ketuban yang pecah sering kali menimbulkan kepanikan bagi Mums. Namun, dengan penjelasan-penjelasan di atas, semoga Mums bisa lebih tenang ya ketika menghadapi kondisi ini dan mengambil langkah yang tepat setelahnya, yakni dengan mengonsultasikannya kepada dokter. (AS)

 

Baca juga: Bahaya Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
 

 

 

Referensi

Belly Belly. 9 Myths About Your Waters Breaking.