keyword: air ketuban pecah sebelum waktunya

Bayi di dalam kandungan dikelilingi oleh cairan amnion di dalam kantong amnion. Cairan ini disebut juga air ketuban. Air ketuban akan pecah di akhir trimester ketiga, sebagai pertanda bayi siap lahir.

Menurut penelitian, kondisi ini bisa terjadi pada 3 dari setiap 100 ibu hamil. Air ketuban pecah sebelum waktunya merupakan penyebab dari 3-4 setiap 10 kelahiran prematur.

Penyebab air ketuban pecah sebelum waktunya tidak selalu bisa diketahui, tetapi kemungkinan besar berhubungan dengan infeksi, masalah plasenta, atau kondisi lainnya.

Adakah bahaya air ketuban pecah sebelum waktunya? Untuk tahu jawabannya, baca penjelasannya di bawah ini ya, Mums!

 

Baca juga: Inilah yang Perlu Mums Ketahui Seputar Air Ketuban!
 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya?

Jika air ketuban pecah, Mums akan merasa ada cairan yang merembes dari dalam vagina atau vagina terasa basah. Jumlah air ketuban yang keluar berbeda-beda, bisa hanya sedikit hingga banyak seperti buang air kecil.

Lalu apa yang harus dilakukan? Kalau Mums merasa air ketuban pecah, hal pertama yang bisa dilakukan adalah memakai pembalut. Setelah itu, lihat warna cairan serta banyaknya cairan yang keluar.

Ngompol saat hamil juga cukup umum terjadi. Karenanya, Mums harus memastikan terlebih dahulu apakah itu urine atau air ketuban. Kalau Mums yakin yang keluar adalah air ketuban, segeralah pergi ke rumah sakit.

 

Bagaimana Penanganannya di Rumah Sakit?

Saat sudah di rumah sakit, Mums akan melakukan pemeriksaan, diantaranya:

  • Diskusi dengan dokter tentang apa yang Mums alami, termasuk tentang berapa banyak air ketuban yang keluar, apa yang Mums rasakan, bagaimana perkembangan kehamilan Mums sejauh ini, dan apakah Mums memiliki faktor risiko air ketuban pecah sebelum waktunya atau melahirkan prematur.
  • Pemeriksaan kesehatan secara umum, termasuk pemeriksaan suhu badan, denyut jantung, dan tekanan darah.
  • Pemeriksaan detak jantung janin.

 

Bagaimana Diagnosis Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya?

Air ketuban pecah sebelum waktunya didiagnosis lewat pemeriksaan vagina. Dokter akan menggunakan alat yang disebut spekulum steril, supaya bisa membuka vagina menjadi lebih lebar, mengecek kondisi serviks, serta memeriksa apakah cairan yang keluar adalah air ketuban.

Swab test dengan menggunakan kertas lakmus juga akan dilakukan guna membantu meyakinkan diagnosis. Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan USG untuk mencari tahu berapa banyak cairan ketuban yang masih ada di sekeliling janin.

Jika benar air ketuban pecah sebelum waktunya, Mums biasanya akan disarankan untuk menetap di rumah sakit selama beberapa hari. Mums dan kondisi janin akan terus dipantau untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.

Selama pemantauan, Mums juga akan mengalami pemeriksaan suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut jantung secara rutin, bersama dengan tes darah untuk mendeteksi infeksi. Detak jantung janin juga akan dipantau secara rutin.

Kalau ternyata cairan yang keluar bukan air ketuban dan penyebabnya tidak serius, Mums akan diperbolehkan pulang.

 

Baca juga: Tips Meningkatkan Jumlah Air Ketuban selama Kehamilan
 

Bahaya Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Air ketuban pecah sebelum waktunya bisa menjadi kondisi yang berbahaya. Mums perlu tahu apa saja bahaya air ketuban pecah sebelum waktunya:

Infeksi

Kantong dan air ketuban merupakan pelindung di sekeliling bayi. Jika pecah, ada risiko infeksi yang masuk ke dalam kantong dan air ketuban (korioamnionitis). Infeksi ini bisa menyebabkan Mums melahirkan prematur atau menyebabkan sepsis pada bayi.

Gejala infeksi mencakup peningkatan suhu tubuh, keputihan yang berbau tidak sedap, denyut jantung cepat, dan nyeri di abdomen. Detak jantung bayi di dalam kandungan juga lebih cepat daripada biasanya.

Kalau terkena infeksi, maka Mums harus segera melahirkan untuk mencegah komplikasi pada si Kecil dan Mums sendiri.

Melahirkan Prematur

Melahirkan prematur juga termasuk bahaya air ketuban pecah sebelum waktunya. Sekitar 50% dari wanita yang mengalami air ketuban pecah sebelum waktunya akan melahirkan dalam kurun waktu satu minggu setelah kejadian tersebut.

Masalah Prematuritas

Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan, khususnya terkait pernapasan. Selain itu, bayi yang lahir prematur juga kemungkinan besar membutuhkan penanganan NICU. Semakin dini tanggal lahir bayi, semakin tinggi juga risikonya.

 

Bagaimana Pengobatan Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya?

Cairan ketuban yang sudah keluar tidak mungkin bisa diganti. Mums juga akan terus mengeluarkannya seiring waktu. Namun, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko pada janin dalam kandungan, di antaranya:

  • Konsumsi antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi di dalam rahim. Antibiotik juga bisa membantu menunda kelahiran.
  • Suntikan steroid untuk membantu perkembangan bayi dan mengurangi risiko akibat lahir prematur.
  • Antibiotik infus untuk menurunkan risiko infeksi B Streptococcus dini. (UH/AS)

 

Baca juga: Mengenal Emboli Air Ketuban, Bahaya yang Mengincar Ibu Melahirkan

Sumber:

Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. When your waters break prematurely. Juni 2019.

Tommy's. Waters breaking early (PPROM). Oktober 2019.