Setelah dipastikan hamil dengan melihat 2 garis merah pada alat uji (test pack), tentu hampir semua ibu merasa penasaran akan perkembangan bayinya. Apakah janin berkembang normal dan jantungnya berdetak? Memang kehamilan pada trimester pertama merupakan tahap yang paling krusial dan penuh pengharapan. Hal ini karena ketika janin telah berkembang sempurna, tak banyak yang menjadi fokus perhatian selain menunggu Hari Perkiraan Lahir (HPL) itu tiba. Namun, bagaimana jika detak jantung bayi di trimester pertama tak juga terdengar? Apakah normal atau perlu tindakan lain untuk mengantisipasi adanya masalah kehamilan?

 

Ketahui Perkembangan Janin

Untuk mengetahui Hari Perkiraan Lahir (HPL) biasanya dokter akan menghitung 40 minggu ke depan dari hari terakhir menstruasi, meskipun saat itu belum dinyatakan positif hamil. Minggu pertama dan kedua kehamilan, merupakan tahap pembuahan dalam rahim Mums, sehingga belum ada janin yang terbentuk. Kemudian di minggu ke-3, rahim Mums mulai mempersiapkan perkembangan embrio menjadi janin. Seakan perkembangan berjalan cepat, minggu ke-4 hingga ke-10 merupakan tahap perkembangan organ bagi janin. Tahap ini pula beberapa organ mulai berfungsi satu per satu, mulai dari otak dan sistem saraf, kemudian muncul hidung, mulut, mata, dan jantung yang mulai berdetak 100-160 kali hitungan per menit. Setelah itu, terjadi perkembangan pada sistem pencernaan dan pernapasannya, disertai dengan kelengkapan organ tubuh yang lainnya.

 

Waktu Mendengar Detak Jantung Janin

Umumnya jika perkembangan janin berjalan dengan normal, detak jantungnya dapat terdengar mulai dari minggu ke-6. Namun, jangan panik dulu Mums! Memang tidak semua ibu dapat mendengar degupan pada minggu ini. Proses untuk jantung itu berkembang sempurna adalah 12 minggu, sebelum akhirnya Mums dapat mengetahui dan mendengar semua aktivitas janin dalam rahim. Untuk mengetahuinya dengan pasti, Mums dapat melakukan pengukuran melalui USG atau sonogram ketika berkonsultasi dengan dokter. Bahkan dengan bantuan teknologi terkini, Mums dapat mengetahui kemungkinan adanya janin lebih dari satu pada minggu ini.

 

Namun, bagaimana jika pada minggu ke-12 detak jantung janin tak juga terdengar?

 

Penyebab detak jantung tak terdengar di minggu ke-12:

  • Ibu hamil mengalami obesitas. Lapisan yang tebal antara rahim dengan alat ukur mungkin terhalangi dengan lapisan kulit dan lemak dalam perut. Hal inilah yang sebenarnya terjadi ketika dokter tak dapat mendengar detak jantung janin. Namun, bisanya akan dilakukan uji melalui transvaginal yang dinilai lebih akurat dan efisien.
  • Posisi rahim yang tak biasa. Posisi pun ternyata menentukan hasil yang lebih akurat. Sebab, awalnya dokter hanya akan menguji area perut yang dirasa pas dengan posisi rahim pada umumnya. Namun, tenang saja Mums! Posisi rahim yang tak biasa ini bukanlah gejala dari timbulnya masalah kehamilan, tetapi hanya masalah perbedaan posisi.
  • Posisi janin yang terus berubah. Aktivitas janin dalam rahim tak ada yang bisa memprediksi, sehingga dokter pun harus mencari posisi jantungnya secara tepat.
  • Hari Perkiraan Lahir (HPL) tidak tepat. Penyebab ini biasa terjadi jika Mums tidak dapat mengingat dan mengetahui secara pasti kapan terakhir kali menstruasi. Sehingga, waktu perkiraan lahir bayi pun tak dapat ditentukan dengan pasti. Jadi, jangan panik Mums jika detak jantungnya tak terdengar, tetapi ikuti saja saran dan perkiraan dokter mengenai perkembangan janin.
  • Keguguran. Mungkin ini adalah ketakutan terbesar sebagian ibu hamil yang belum juga dapat mendengar detak jantung janinnya. Terlebih setelah melewati minggu ke-12 tidak terdapat tanda-tanda perkembangan janin atau seperti gejala kehamilan kosong. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum mendiagnosis adanya masalah pada kehamilan.