Halo, Mums. Hari ini saya mau sedikit berbagi tentang air ketuban selama hamil. Pernah enggak, Mums mengalami kekurangan air ketuban saat pemeriksaan ke dokter kandungan? Jika pernah, saya mau membagikan sedikit cerita dan cara memperbanyak air ketuban, menurut pengalaman saya dan pengetahuan yang saya dapat dari browsing di internet. Semoga bisa bermanfaat buat para ibu hamil di luar sana, ya!

 

Di kehamilan kedua ini, saya tergolong rada malas untuk memeriksakan kandungan sering-sering. Saya berpikir, saya sudah punya pengalaman mengandung dan melahirkan sebelumnya. Jadi, saya mengira hamil pertama dan kedua akan sama saja.

 

Ternyata kehamilan kedua saya sedikit rewel dan berat, karena saya terlalu lelah mengurus anak pertama saya yang masih berusia 16 bulan, sekaligus mengurus rumah sendirian tanpa adanya bantuan nanny dan Asisten Rumah Tangga (ART). Sampai-sampai asupan cairan yang saya konsumsi pun jadi berkurang, sehingga memengaruhi jumlah volume air ketuban dalam rahim saya.

 

Jika Mums belum tahu, peran air ketuban penting banget untuk perkembangan janin. Cairan inilah yang mengelilingi sekaligus melindungi janin, selagi ia berkembang di dalam rahim. Fungsi air ketuban sendiri adalah:

  • Sebagai bantalan yang menjadi pelindung bayi  jika terjadi benturan.
  • Memudahkan bayi untuk bergerak.
  • Membantu perkembangan organ tubuh bayi, terutama paru-paru.
  • Menjaga kestabilan suhu tubuh janin.
  • Mencegah terjadinya infeksi.
  • Memungkinkan plasenta untuk bergerak bebas, sehingga mencegah plasenta melilit bayi.

 

Pastinya bahaya sekali jika ibu hamil mengalami kekurangan air ketuban. Ada berbagai risiko yang bisa terjadi bila air ketuban berkurang. Mulai dari kelahiran bayi prematur, adanya risiko kematian bayi, bahkan bayi sungsang pun bisa terjadi. Maka dari itu sebagai ibu hamil, memang sudah seharusnya selalu mengecek volume air ketubannya secara rutin, dan mengetahui cara memperbanyak air ketuban. Dengan begitu, ibu hamil pun tidak perlu khawatir lagi akan kekurangan cairan air ketuban. 

 

Baca juga: Mums, Waspadai Air Ketuban Tidak Normal!

 

Penyebab Air Ketuban Kurang

Kenapa sih, air ketuban bisa kurang? Penyebabnya bisa bermacam-macam, Mums. Setidaknya ada 5 penyebab, yaitu:

 

1. Ketuban pecah dini

Hal ini terjadi saat selaput ketuban oecah sebelum waktunya. Normalnya, selaput ketuban ini akan pecah saat atau mendekati akhir trimester ketiga, ketika bayi sudah sepenuhnya berkembang dan siap untuk dilahirkan. Jika usia kehamilan Mums belum mencukupi, namun merasa keluar cairan seperti urine dan tak bisa ditahan, segeralah ke rumah sakit.

 

2. Masalah pada plasenta

Nggak perlu dipertanyakan lagi, plasenta memegang peran penting untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke janin. Saat terjadi gangguan aliran nutrisi dan oksigen dari Mums ke janin melalui plasenta dan tali pusat, turut memengaruhi volume air ketuban di dalam rahim. Gangguan ini dinamakan uteroplasenta, yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti pre-eklampsia, hipertensi, hingga lepasnya plasenta (solusio plasenta).

 

3. Kelainan pada bayi

Perlu Mums tahu, air ketuban berasal dari cairan yang Mums asup dan urine janin. Air ketuban lalu bersirkulasi dengan cara ditelan dan dihirup oleh janin, serta dikeluarkan menjadi urine. Itulah kenapa, jika janin terdeteksi mengalami kelainan fisik, terutama pada organ ginjal, maka tidak mampu memproduksi cukup urine, yang kemudian menyebabkan air ketuban kurang.

 

4. Kehamilan lewat waktu

Secara alami air ketuban akan berkurang setelah 36 minggu dan akan semakin berkurang setelah usia kehamilan mencapai 42 minggu. Jika Mums belum juga merasakan tanda-tanda persalinan hingga usia kehamilan lebih dari 42 minggu, air ketuban perlahan akan diserap tubuh, sehingga jumlahnya kian berkurang.

 

5. Efek samping obat

Beberapa obat, terutama untuk menangani masalah hipertensi, dapat menyebabkan air ketuban kurang. Obat hipertensi dari kategori angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor), serta obat antinyeri dari jenis nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID), misalnya. Maka, pastikan Mums selalu di bawah pengawasan dokter spesialis kandungan ketika akan mengonsumsi jenis obat apa pun.

 

Baca juga: Mengenal Emboli Air Ketuban, Bahaya yang Mengincar Ibu Melahirkan

 

Cara Memperbanyak Air Ketuban

Apabila Mums dinyatakan masih kekurangan air ketuban, maka ada beberapa metode alami yang bisa dilakukan sebagai cara memperbanyak air ketuban. Inilah berbagai langkah yang bisa ditempuh:

 

1. Konsumsi buah-buahan yang banyak mengandung air

Buah-buahan memang banyak mengandung vitamin. Ini menjadi sumber nutrisi yang bagus untuk kesehatan ibu dan janin. Apabila ibu hamil mengonsumsi buah dan sayur, tentunya akan memiliki air ketuban yang cukup dalam tubuhnya. Buah-buahan yang bisa dikonsumsi ibu hamil contohnya semangka, jambu, melon, apel, dan beberapa buah lain yang mengandung kadar air yang banyak.

 

Tak hanya menjadi cara memperbanyak air ketuban, mengonsumsi buah-buahan dengan kadar air yang tinggi juga menjauhkan Mums dari risiko sembelit, dehidrasi, serta membantu mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan sehat.

 

2. Mengonsumsi air putih

Cara memperbanyak air ketuban lainnya yang paling mudah adalah mengonsumsi air putih. Sudah sepatutnya dalam sehari ibu hamil mengonsumsi 8-10 gelas air putih. Hal ini dipercaya mampu meningkatkan air ketuban dalam tubuh. Dengan begitu, ibu hamil tidak akan pernah mengalami dehidrasi. Bisa dibilang semakin banyak jumlah air yang dikonsumsi secara otomatis, akan meningkatkan cairan air ketuban juga.

 

Kalau menilik dari artikel di American Pregnancy Association, kasus kurangnya air ketuban biasa terjadi di semester ketiga dan sekitar 8% ibu hamil pernah mengalaminya. Tapi, jangan sampai air ketuban kurang saat kehamilan Mums masih berusia kurang dari 36 minggu ya, karena bisa menyebabkan komplikasi yang serius.

 

3. Melakukan olahraga ringan

Sebetulnya, melakukan latihan olahraga yang ringan juga bisa menjadi salah satu cara memperbanyak air ketuban. Setidaknya, ibu hamil membutuhkan waktu sekitar 35-45 menit saja setiap harinya untuk berolahraga. Dengan begitu, kerja plasenta pun akan semakin optimal diiringi dengan aliran darah yang berada di sekitar rahim. Jika peredaran darah semakin meningkat, maka secara otomatis produksi cairan juga semakin meningkat. Ada beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil, seperti jalan kaki maupun senam.

 

4. Menjauhi suplemen herbal

Yang namanya obat herbal memang bisa membuat ibu hamil buang air kecil secara berlebihan. Jika sudah begini, risiko kekurangan cairan pun akan semakin besar. Jika saat hamil kekurangan air ketuban, maka sudah seharusnya jauhi suplemen herbal yang bisa membuat ibu hamil sering ke kamar mandi.

 

Itulah berbagai tips penting yang perlu diterapkan oleh ibu hamil sebagai cara memperbanyak air ketuban. Karena bagaimana pun, jika air ketuban berkurang, tentu saja akan sangat berbahaya bagi kesehatan janin yang berada dalam kandungan. Harus rajin mengecek jumlah air ketuban di dalam rahim ya, Mums.

 

Baca juga: Pilihan Obat yang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil

 

 

Sumber:

MSD Manuals. Oligohydramnios

Healthline. How Can I Increase My Amniotic Fluid Levels?