Memilih antara melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin, punya beragam pertimbangan dengan keuntungan dan kekurangannya masing-masing. Siapa nih, yang berencana atau ingin melahirkan di bidan? Kalau begitu, info ini pas untuk Mums.

 

Keuntungan Melahirkan di Bidan

Menentukan tempat dan dengan siapa yang nantinya akan membantu persalinan, adalah persiapan penting yang Mums perlu pertimbangkan sejak jauh-jauh hari. Nah, pilihannya bisa mengerucut menjadi dua, yaitu melahirkan di rumah sakit dengan bantuan dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn) serta bidan, atau di klinik bersalin dengan bantuan bidan saja.

 

Secara definisi, bidan adalah profesional kesehatan yang sangat terlatih untuk merawat ibu hamil, memberikan perawatan prenatal, bantuan selama persalinan, serta perawatan postpartum. Di Indonesia, Pendidikan Sarjana Kebidanan pada tahap akademik dengan masa pendidikan paling lama 7 tahun untuk memperoleh gelar profesional Sarjana Kebidanan (S.Keb), sedangkan pada tahap Profesi ditempuh paling lama 3 tahun dengan gelar profesional Bidan (Bd).

 

Perlu diketahui, tidak semua bidan sama. Sesuai dengan UU Nomor 4 tahun 2019 Tentang Kebidanan, disebutkan bahwa bidan lulusan D3 atau D4 yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) hanya boleh bekerja di tempat praktek pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Sementara untuk bekerja atau membuka praktek mandiri, bidan wajib lulusan Profesi serta memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB).

 

Baca juga: Yuk, Kenali 20 Istilah Persalinan yang Penting!

 

Nah, jika Mums lebih memilih melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dan berencana ingin melahirkan di bidan, tentunya itu didasari atas berbagai pertimbangan. Namun selain itu ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan, di antaranya adalah:

1. Selama kunjungan prenatal, bidan biasanya dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibu hamil daripada dokter. Pendekatan bidan cenderung lebih santai dengan fokus pada pengembangan hubungan pribadi dengan pasien. Ini membantu membuat pengalaman kehamilan dan kelahiran lebih santai. Sementara, dokter cenderung lugas dan profesional.

2. Bidan dilatih untuk waspada jika kehamilan pasien menunjukkan kelainan dan membutuhkan perawatan yang lebih khusus dari obgyn.

3. Bidan menawarkan pendekatan yang lebih holistik untuk kehamilan dan persalinan dan dapat menjawab pertanyaan terkait nutrisi, olahraga, hubungan, emosi, menyusui, dan pengasuhan anak. Itulah sebabnya Mums juga bisa mendapat pelatihan tentang senam hamil serta perawatan payudara sebelum dan saat menyusui.

4. Bidan mendorong manajemen nyeri persalinan yang lebih alami seperti pijat, relaksasi, mandi, berganti posisi, atau berjalan-jalan.

5. Bidan cenderung lebih bijaksana dalam menggunakan intervensi medis, dengan melakukan pemantauan janin terus menerus selama persalinan.

6. Bidan biasanya menawarkan lebih banyak perawatan pribadi selama proses persalinan dan melahirkan. Selain itu, bidan akan terjun langsung pada semua tahap kehamilan.

7. Bidan lebih cenderung membiarkan persalinan berlangsung secara alami dan tidak merekomendasikan pembedahan atau intervensi medis yang tidak perlu.

8. Seorang bidan dapat membantu persalinan di rumah (home birth) serta persalinan di air (water birth) yang direncanakan.

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa untuk kehamilan berisiko rendah, kesehatan ibu dan janin sama baiknya dengan perawatan obgyn, serta perawatan bidan seaman perawatan dari dokter.

 

Selain kehamilan dan persalinan, bidan juga dapat memberikan asuhan yang komprehensif kepada wanita dari segala usia. Mereka dilatih untuk memberikan berbagai pelayanan, seperti:

  • Memberikan pelayanan kontrasepsi (IUD, AKBK, Suntik, Pil).
  • Memberikan konseling tentang perawatan bayi.
  • Melayani imunisasi ibu dan bayi.
  • Perawatan pasca keguguran.
  • Kesehatan reproduksi remaja.

 

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Pelumas saat Berhubungan Seksual?

 

Kekurangan Bidan

Di balik keuntungan dan kompetensi bidan untuk menangani perawatan kehamilan serta persalinan, ada beberapa kekurangan bidan. Bukan berarti tidak bagus, kekurangan di sini dalam artian menjadi ranah obgyn karena memerlukan penanganan medis yang lebih kompleks, termasuk kebutuhan untuk melakukan tes genetik, induksi persalinan, dan pemberian antibiotik.

 

Beberapa hal di antaranya adalah:

  • Bidan hanya memiliki alat-alat dasar dan tidak dapat menawarkan USG atau anestesi.
  • Bidan tidak memenuhi syarat untuk menangani kehamilan berisiko tinggi, masalah akut, atau komplikasi apa pun yang mungkin terjadi selama persalinan. Jika komplikasi terjadi selama persalinan dan melahirkan, pasien akan terpaksa mencari perawatan darurat dari obgyn.
  • Ada beberapa kondisi kehamilan yang tidak bisa ditangani oleh bidan dan wajib di bawah pengawasan obgyn, yaitu kehamilan dan kelahiran kembar, posisi janin sungsang (presentasi bokong), pernah melahirkan caesar, memiliki riwayat kelahiran mati (stillbirth), memiliki komplikasi kehamilan lainnya, dan memiliki kondisi medis penyerta lainnya seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
  • Bidan tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi caesar, jika diperlukan secara darurat selama persalinan.
  • Beberapa perusahaan asuransi kesehatan tidak menanggung layanan kebidanan.

 

Terlepas dari siapa pilihannya, yang paling penting adalah memilih seseorang yang membuat Mums merasa benar-benar nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Karena nyaman dan aman merupakan dua poin utama yang wajib diperhatikan agar kehamilan Mums berkualitas dan sehat hingga melahirkan si Kecil nanti. (IS)

 

Baca juga: Ukuran Sepatu Membesar Saat Hamil, Kok Bisa, ya?

 

 

 

Referensi:

Baby Center. Doctor or Midwife

Health Partners. Obgyn vs Midwife

Pregnancy Birth Baby. Role of Midwife

Becker Justice. Midwife Birth