Kita tahu bahwa artis ternama Luna Maya memutuskan untuk menyimpan sel telurnya atau egg freezing pada tahun 2021 silam. Metode egg freezing ini masih sangat awam terdengar di kalangan masyarakat, lalu apa sih sebenarnya egg freezing itu? Bagaimana cara kerja dan manfaatnya bagi wanita yang melakukannya? Simak ulasan selengkapnya di sini. 

 

Apa itu Egg Freezing?

Egg freezing atau human oocyte cryopreservation adalah prosedur pembekuan sel telur wanita. Proses egg freezing dilakukan dengan mengambil sel telur wanita yang kemudian dibekukan, disimpan, lalu digunakan saat wanita tersebut telah siap untuk memiliki anak.

 

Saat wanita yang telah melakukan  egg freezing ini siap, tahap selanjutnya adalah dengan melakukan Fertilisasi In Vitro (bayi tabung) atau ICSI (Injeksi Sperma Intra-Sitoplasma), sel telur yang telah dibuahi kemudian akan ditanamkan kembali di dalam rahim wanita.

 

 

Sebagian wanita melakukan egg freezing karena menyadari kesuburan wanita akan menurun menjelang usia 40-50an, fase ini juga disebut fase transisi menuju fase menopause. Dan wanita yang dalam fase ini akan cenderung sulit hamil. Maka, proses egg freezing ini banyak diminati kaum hawa yang belum siap untuk memiliki momongan di usia muda atau yang ingin tetap bereproduksi dan hamil di usia yang lebih tua. 

 

Baca juga: Luna Maya Bekukan Sel Telur, Bagaimana Prosedurnya?

 

Manfaat Egg Freezing bagi Wanita

Selain agar dapat hamil di masa depan, egg freezing ini juga bermanfaat agar wanita tetap subur di usia tertentu sebelum mendekati fase menopause, misalnya. Namun kemungkinan untuk hamil pada wanita yang melakukan egg freezing ini tidak sebesar pada wanita yang tidak melakukannya. 

 

Melansir dari Human Fertilization & Embryology Authority (HFEA) di Inggris, dengan prosedur egg freezing, peluang keberhasilan  sampai kelahiran sekitar 26%, tergantung dari usia wanita saat melakukan egg freezing ini. Apabila wanita melakukannya di usia di bawah usia 30 tahun, maka akan semakin tinggi peluang keberhasilannya. 

 

Jika tertarik dengan metode egg freezing, berikut ini prosedur yang harus dijalani:

 

1. Konsultasi dengan dokter spesialis Obgin

Sebelum memulai prosedur egg freezing, kamu harus berkonsultasi dan berdiskusi mengenai riwayat medis dan riwayat penyakit yang pernah dialami, lalu dokter akan memberitahu kemungkinan dari keberhasilan egg freezing ini. Jika memenuhi syarat, baru dokter akan melanjutkan ke serangkaian perawatan.

 

2. Tes darah dan pemeriksaan

 Dokter akan melihat sampel tes darah pada level hormon wanita dan folikel ovarium agar dapat memutuskan rencana perawatan dan serangkaian pemeriksaan terbaik untuk kamu. 

 

3. Stimulus dan pematangan sel telur

Tahapan penyimpanan sel telur dimulai dengan memberikan stimulus atau rangsangan agar terjadi pematangan sel telur dalam jumlah cukup. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 12 hari. Stimulus pematangan sel telur ini bisa dilakukan dengan pemberian obat yang disuntikkan, dan setelah itu dilakukan pemantauan. 

 

4. Pengambilan sel telur.

Jika telur-telur telah siap, maka dilakukan pengambilan sel telur. Saat hormon wanita berada pada level yang bagus, telur yang sudah matang diambil melalui jarum khusus. Dibutuhkan bantuan USG yang akurat untuk pengambilan ini, dan pasien biasanya ditidurkan.

 

5. Egg Freezing

Setelah telur berhasil diambil, maka segera disimpan dengan teknik vitrifikasi. Telur disimpan dalam nitrogen cair sampai kamu memutuskan untuk menggunakannya atau mengeluarkannya. 

 

Keseluruhan proses egg freezing ini memakan waktu sekitar 2-4 minggu

 

Baca juga: Program Bayi Tabung Tak Hanya untuk Pasangan dengan Gangguan Kesuburan Saja
 

Faktor-Faktor Keberhasilan Egg Freezing

Melansir dari American Society for Reproductive Medicine (ASRM), sekitar 2%–12% sel telur beku atau egg freezing berhasil berkembang menjadi kehamilan hidup untuk wanita di bawah usia 38 tahun. Faktor-faktor yang dapat menentukan keberhasilan kehamilan dari metode egg freezing adalah:

  • Usia pengambilan sel telur. Usia yang lebih muda dapat menghasilkan sel telur yang lebih banyak dengan kualitas baik. 
  • Usia  pencairan sel telur. Saat pencairan sel telur dilanjutkan bayi tabung, wanita berusia lebih muda memiliki peluang yang lebih tinggi untuk hamil. 
  • Kualitas sel sperma pasangan juga turut andil dalam keberhasilan kehamilan. 
  • Teknik, teknologi dan tenaga ahli. Proses egg freezing di setiap rumah sakit sangat bervariasi, maka cari info sebanyak-banyaknya rumah sakit yang memiliki tenaga ahli dan fasilitas terbaik. 

 

Baca juga: Yang Perlu Mums Ketahui Tentang Secondary Infertility