Bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan, melakukan tes kesuburan adalah salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Akan tetapi, dibandingkan dengan wanita, pria sering kali masih enggan untuk melakukan tes kesuburan, dalam hal ini tentu saja tes pemeriksaan sperma.

 

Beberapa faktor seperti kurangnya informasi dan malu, menjadi pemicu pria menolak untuk melakukan tes pemeriksaan sperma. Padahal, untuk memastikan kesuksesan program kehamilan, pria juga perlu memastikan kesuburannya melalui tes sperma. Nah, untuk memahami betapa pentingnya pemeriksaaan tes sperma ini, yuk cek penjelasannya berikut ini!

 

Baca juga: Sulit Hamil? Kemungkinan Penyebabnya Alergi Sperma!
 

Apa Tujuan Tes Sperma?

Analisis tes sperma dilakukan dengan pemeriksaan sampel air mani untuk memeriksa kesehatan sperma secara keseluruhan. Proses analisis ini dapat membantu dokter untuk menentukan penyebab yang mendasari ketidaksuburan atau mengonfimasikan hasil dari vasektomi.

 

Secara lebih rinci, pemeriksaan sperma dilakukan untuk memeriksa hal-hal berikut:

- Jumlah sperma dalam 1 mililiter (ml) air mani.

- Ukuran dan bentuk sperma.

- Kemampuan sperma untuk bergerak dengan baik.

 

Pada pasangan yang tidak kunjung hamil, beberapa perkiraan menunjukkan bahwa ada faktor pada pria sekitar 40 hingga 50%, dan 2% di antaranya memiliki masalah dengan sperma. Ada pun beberapa faktor yang menjadi masalah pada sperma ialah:

- Jumlah sperma rendah dalam sampel air mani.

- Gerakan sperma yang tidak normal, dikenal sebagai motilitas.

- Ukuran dan bentuk sperma abnormal, dikenal sebagai morfologi.

 

Selain untuk memeriksa kesuburan, tes sperma juga dapat dilakukan untuk memeriksa keberhasilan vasektomi. Vasektomi sendiri merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan oleh dokter dalam upaya sterilisasi pria secara permanen. Setelah vasektomi, dokter biasanya akan merekomendasikan analisis sperma secara teratur selama beberapa bulan untuk memastikan tidak ada sperma di dalam air mani.

 

Metode Pengambilan Sampel

Cara paling umum yang sering dilakukan untuk pengambilan sampel adalah dengan melakukan masturbasi dan ejakulasi, lalu menaruh air mani di dalam wadah steril yang sudah disediakan dokter.

 

Dalam proses ini, biasanya dokter atau fasilitas kesehatan akan menyediakan ruangan pribadi bagi pria untuk melakukannya. Selain di fasilitas kesehatan, dalam beberapa kasus, pasien juga dapat mengumpulkan sampel air mani di rumah. Untuk pengambilan sampel di rumah, dokter akan memberikan kondom atau wadah khusus yang memungkinkan pasien mengumpulkan sampel air mani selama aktivitas seksual.

 

Agar sampel air mani yang diambil benar-benar dapat digunakan dalam pemeriksaan sperma, ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan, yakni:

- Tidak melakukan hubungan seksual atau ejakulasi dalam waktu 14 hari sebelum tes. Ini untuk memastikan sperma yang dihasilkan benar-benar dalam keadaan optimal.

- Menghindari alkohol dan kafein sebelum analisis sperma.

- Tidak menggunakan pelumas saat mengumpulkan sampel.

- Memberi tahu dokter mengenai penggunaan obat atau vitamin tertentu yang dikonsumsi sebelum pengambilan sampel.

- Menghindari sampel diperoleh saat kondisi badan pasien sedang tidak sehat atau stres.

 

Baca juga: 6 Nutrisi untuk Meningkatkan Kualitas Sperma
 

Bagaimana Proses Analisis Tes Sperma?

Hasil analisis tes sperma biasanya akan keluar dalam beberapa hari. Hasil tes ini dapat melihat beberapa faktor yang menunjukkan kondisi kesehatan sperma. Beberapa faktor yang dimaksud antara lain:

 

1. Jumlah atau konsentrasi sperma

Analisis ini mengacu pada jumlah sperma yang ada dalam 1 ml air mani. Pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa idealnya jumlah sperma yang normal berkisar antara 15 juta ml atau tidak kurang dari 39 juta sperma sampel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hingga 90% masalah infertilitas pria disebabkan oleh jumlah sperma yang tidak normal.

 

2. Motilitas sperma

Motilitas sperma adalah kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien. Motilitas yang rendah dapat mengurangi kemampuan sperma untuk bergerak melalui sistem reproduksi wanita dan membuahi sel telur. Dalam sampel, idealnya 50% sperma harus menunjukkan motilitas yang normal.

 

3. Morfologi sperma

Morfologi mengacu pada ukuran dan bentuk sperma. Sperma normal memiliki ekor yang panjang dan kepala berbentuk lonjong. Sperma yang berbentuk tidak normal akan mengalami kesulitan dalam mencapai, menembus, dan membuahi sel telur. Air mani normal idealnya mengandung minimal 4% sperma dengan bentuk standar.

 

4. Faktor lain

Meskipun jumlah, motilitas, dan morfologi sperma merupakan faktor utama yang dianalisis dalam tes sperma guna menilai kesuburan pria, masih ada beberapa faktor lain yang juga perlu diperhatikan, seperti:

  • Volume sampel air mani. Ini dilihat dari jumlah air mani yang diberikan saat pengumpulan sampel. Biasanya, sampel yang dikumpulkan tidak kurang dari setengah sendok teh. Apabila jumlah yang dikumpulkan kurang dari ini dalam 1 kali ejakulasi, maka ada kemungkinkan terjadi penyumbatan di pembuluh darah yang dilalui sperma.
  • Pencairan. Air mani yang dikeluarkan biasanya memiliki tekstur kental. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai berapa lama air mani dapat dicairkan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk air mani menjadi cair, dapat menunjukkan kemungkinan adanya masalah.
  • Tingkat pH. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa) atau terlalu rendah (asam) dapat memengaruhi kesehatan sperma dan kemampuan bergerak melalui saluran reproduksi wanita.
  • Tingkat fruktosa air mani. Sampel air mani yang tidak mengandung sperma mungkin menunjukkan kadar fruktosa yang rendah. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada fungsi kelenjar mani.

 

Bagaimana Langkah Selanjutnya Ketika Hasil Tes Sperma Dinyatakan Tidak Normal?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa analisis tes sperma yang sedikit tidak normal bukan berarti menunjukkan pria tidak subur secara permanen. Sebagai gantinya, dokter dapat menggunakan hasil tes tersebut sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi faktor apa yang menyebabkan masalah kesuburan.

 

Orang yang menerima hasil abnormal dari tes ini biasanya akan menjalankan pengujian lebih lanjut untuk membantu mengidentifikasi masalah yang tepat. Dalam banyak kasus, masalah kesuburan dapat teratasi dengan perawatan yang tepat sesuai pokok masalahnya. (AS)

 

Baca juga: Ini Tanda Sperma Sehat dan Cara Menjaga Kesehatannya!
 

 

Referensi

Medical News Today. "What to know about sperm analysis".

WebMD. "Semen Analysis".