Gangguan kesuburan tak hanya terjadi pada wanita, namun juga pada pria, atau keduanya. Walau tingkat infertilitas kian meningkat, namun ilmu pengetahuan di bidang reproduksi terus bergerak maju dan menemukan bahwa ada 6 nutrisi mikro yang memegang peran penting untuk kesuburan pria. Apa saja itu? 

 

Kasus Infertilitas Meningkat 

Tahukah Mums, bahwa angka kasus gangguan kesuburan terus meningkat setiap tahunnya? Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 lalu, dari 67 juta Pasangan Usia Subur (PUS), 5-10% atau 8 juta mengalami infertilitas yang membuat mereka sulit mendapatkan anak.

 

Angka tersebut meningkat menjadi 15-25% menurut data dari Badan Pusat Statistik di tahun 2013. Selain itu, WHO memperkirakan sekitar 50-80 juta pasutri atau satu dari tujuh pasangan bermasalah dengan kesuburannya. Setiap tahun akan muncul 2 juta pasutri dengan masalah yang sama.

 

Bukan rahasia lagi, keberhasilan kehamilan tak dapat diandalkan hanya pada satu pihak saja. Baik pria maupun wanita memiliki andil yang sama besarnya sebagai penyebab gangguan kesuburan, atau bisa pula keduanya.

 

Dari sisi pria, ada banyak penyebab infertilitas pria, tetapi hingga 15 persen kasus bersifat idiopatik, atau tidak dapat diketahui apa penyebabnya bahkan setelah pemeriksaan infertilitas, termasuk analisis air mani dan penilaian ovulasi dan saluran tuba pada wanita. 

 

Kasus infertilitas tak dapat dijelaskan ini diperkirakan ada kaitannya dengan stres oksidatif berlebihan yang tidak diatur, yang dapat merusak proses pembentukan dan pematangan sperma (spermatogenesis). Inilah yang memicu banyak penelitian tentang peran suplementasi antioksidan dalam meningkatkan parameter sperma.

 

Baca juga: 7 Tips Meningkatkan Nafsu Makan Ibu Hamil yang Mual Muntah

 

Nutrisi untuk Meningkatkan Kualitas Sperma

Beberapa dokter spesialis asal Singapura melakukan tinjauan pustaka yang diterbitkan dari 2008 hingga 2019. Mereka mengevaluasi literatur terbaru tentang efek suplementasi antioksidan pada parameter sperma. Tinjauan ini termasuk uji coba terkontrol secara acak, uji coba terkontrol non-acak, dan studi longitudinal prospektif yang melibatkan pasien pria. 

 

Di penelitian ini, beberapa parameter sperma abnormal idiopatik diuji, yang terdiri dari volume, konsentrasi, kemampuan sperma berenang dan bergerak (motilitas), serta bentuk (morfologi). Kemudian, gangguan tersebut diobati dengan suplementasi nutrisi mikro dan antioksidan setidaknya selama 12 minggu. 

 

Dari penelitian tersebut, bukti menunjukkan bahwa pasien pria dengan infertilitas idiopatik dapat memperoleh manfaat dari suplementasi nutrisi mikro atau antioksidan untuk meningkatkan parameter sperma. Motilitas sperma paling responsif terhadap suplementasi mikronutrien, sedangkan morfologi sperma paling tidak responsif. Namun, dengan terapi kombinasi dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan monoterapi.

 

Beberapa nutrisi mikro dan antioksidan yang dimaksud antara lain:

 

1. Asam alfa lipoat (ALA)

 Asam alfa lipoat adalah antioksidan yang sangat penting yang meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Dalam studi yang dilakukan, 44 pasien laki-laki dengan gangguan asthenozoospermia idiopatik yang menerima asupan ALA selama 12 minggu, mengalami peningkatan jumlah sperma, konsentrasi, dan motilitas. 

 

2. Karnitin

 Ini adalah jenis antioksidan lain yang bermanfaat untuk kesuburan pria. Pada delapan studi yang mengevaluasi suplemen dengan kandungan karnitin (seperti L-karnitin dan asetil-L-karnitin), menunjukkan hasil yang positif, seperti peningkatan signifikan motilitas sperma, konsentrasi sperma, volume sperma, serta perbaikan morfologi sperma.

 

3. Koenzim Q10 (CoQ10)

 CoQ10 adalah varian antioksidan yang kuat. Zat ini bekerja dengan melindungi sel dari kerusakan reaksi oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Dalam tujuh studi yang mengevaluasi kesuburan dengan pemberian suplemen koenzim Q10, menemukan peningkatan motilitas serta konsentrasi sperma. Keefektifan CoQ10 untuk kesuburan juga ditemukan lebih baik jika dibarengi dengan asupan harian vitamin C dan vitamin E selama kurang lebih 6 bulan.

 

Baca juga: Bukan Obesitas Biasa, Ukuran Lingkar Pinggang Memicu Diabetes

 

4. Kombinasi suplemen  mengandung myoinositol

 Myoinositol merupakan bagian dari kelompok vitamin B kompleks yang sudah umum digunakan untuk meningkatkan kesuburan pada wanita dengan gangguan sindrom ovarium polikistik (PCOS), serta yang akan menjalankan prosedur fertilisasi in vitro (IVF). Penggunaan Myoinositol untuk meningkatkan kesuburan diberikan secara oral dalam bentuk suplemen dan relatif aman bila digunakan dengan dosis hingga 12 gram per hari, dengan durasi paling lama 12 bulan.

 

Sementara pada penelitian yang mengevaluasi suplementasi myoinositol untuk pasien pria, menunjukkan peningkatan motilitas dan konsentrasi sperma. Sementara dalam sebuah studi lainnya, mengonsumsi 2 gram myoinositol dengan 200 μg asam folat dua kali sehari, dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi sperma, jumlah sperma total, dan motilitas progresif.

 

5. Vitamin E dengan selenium

 Bukan rahasia lagi, vitamin E teruji dapat membantu meningkatkan kesuburan pada pria. Efek antioksidan di dalamnya dapat meningkatkan motilitas sperma. Dikombinasikan dengan selenium yang merupakan jenis mineral penting dalam sistem reproduksi, terbukti memberikan hasil yang positif untuk kesuburan pria.

 

Dalam sebuah studi pada 690 pasien pria dengan gangguan asthenoteratozoospermia idiopatik yang mendapatkan suplementasi harian 400 unit vitamin E dan 200 μg selenium selama setidaknya 100 hari, menunjukkan peningkatan motilitas sperma minimal 5 persen.

 

6. Seng

Ingat promil, ingat seng. Ya, memang sepenting itu peran zinc atau seng untuk kesuburan pria. Pasalnya, studi observasi menunjukkan bahwa kekurangan seng berkaitan dengan kadar testosteron yang rendah, kualitas sperma yang buruk, dan peningkatan risiko infertilitas pria.

 

Selain itu, dalam studi prospektif longitudinal pada 60 pasien dengan asthenozoospermia idiopatik, pemberian dua kapsul seng sulfat (220 mg/kapsul) setiap hari selama 3 bulan menunjukkan peningkatan signifikan dalam volume sperma, jumlah sperma, dan morfologi sperma normal, dibandingkan dengan nilai sebelum pengobatan.

 

Tak dimungkiri, infertilitas merupakan masalah sangat kompleks yang menyangkut banyak bidang ilmu. Ditambah lagi, bisa saja ada lebih dari satu faktor penyebab infertilitas pada satu pasangan suami istri. Oleh karenanya, perlu kesabaran, komitmen,  dan kerja sama yang baik antara Mums dan Dads dengan dokter untuk penanganan  gangguan reproduksi. (IS)

 

Baca juga: Manfaat Merapikan Tempat Tidur untuk Kesehatan Mental

 

 

Referensi:

MIMS. Antioxidant and Micronutrient Supplement

Healthline. Ways to Boost Fertility.