Pil KB adalah salah satu metode pengendalian kelahiran yang paling banyak digunakan. Bila digunakan dengan sempurna, pil KB memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan. Jika digunakan tidak dengan sempurna, ini menurunkan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan, tetapi masih jauh lebih baik daripada tidak menggunakan pil sama sekali.

 

Namun, bagaimanapun juga, tidak ada kontrasepsi yang 100 persen efektif. Ada segelintir kasus di mana wanita masih tetap bisa hamil meskipun telah mengonsumsi pil KB. Agar Mums tidak mengalami hal ini, kali ini kita akan membahas apa saja alasan Mums tetap hamil meskipun telah rutin minum pil KB.

 

Baca juga: 6 Perubahan yang Dialami Tubuh setelah Berhenti Minum Pil KB

 

Penyebab Pil KB Gagal Mencegah Kehamilan

Berikut adalah beberapa penyebab paling umum pil KB gagal mencegah kehamilan.

 

1. Tidak menyimpan pil KB dengan benar

Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa pil KB wajib disimpan di tempat kering pada suhu kamar. Suhu ekstrem dan fluktuasi suhu dapat membuat pil menjadi kurang efektif, membuat Mums lebih rentan terhadap kehamilan yang tidak direncanakan.

 

Hindari menyimpan pil KB di tempat-tempat di mana suhu dan tingkat kelembapan sering berubah, seperti di dekat keran air, mobil, atau di dekat jendela. Pasalnya, di tempat tersebut, suhu bisa naik dan turun dengan ekstrem dan sangat cepat.

 

2. Sedang mengonsumsi obat lain

Obat-obatan tertentu diketahui terbukti mengganggu pengendalian kelahiran dan mengurangi efektivitasnya. Obat-obatan yang mengganggu efektivitas pil KB termasuk:

  • Obat HIV
  • Antijamur
  • Obat epilepsi atau migrain
  • Penstabil suasana hati.

 

Solusinya, jika Mums sedang mengonsumsi obat-obatan secara rutin dan ingin memulai pengendalian kelahiran, ceritakan pada dokter semua kondisi Mums, termasuk semua obat yang Mums konsumsi. Jika menurut dokter obat tersebut tidak cocok dikonsumsi bersama pil KB, dokter akan membantu memilihkan metode kontrasepsi lain yang mungkin cocok untuk Mums.

 

Baca juga: Waduh Lupa Pakai Kondom, Segera Lakukan 6 Hal Ini!

 

3. Lupa minum pil atau terlambat minum

Ada berbagai merek pil KB dan semuanya bekerja dengan jadwal tertentu. Melupakan satu dosis pil atau meminumnya terlambat dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Sebagai contoh, jika Mums menggunakan pil progestin, Mums harus mendapatkan dosis dalam jangka waktu 3 jam yang sama setiap hari untuk efektivitas maksimum.

 

4. Mengonsumsi antibiotik tertentu

Sebagian besar antibiotik, seperti yang diresepkan dokter untuk infeksi saluran pernapasan atas, ISK, atau pasca pencabutan gigi bungsu, tidak akan memengaruhi pengendalian kelahiran. Namun, ada beberapa jenis antibiotik yang mungkin berinteraksi dengan pil KB secara negatif. 

 

Misalnya, rifampisin dan rifabutin yang bisa digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit seperti TBC dan meningitis. Untuk memastikan efektivitas pil KB dan antibiotik yang Mums konsumsi, Mums harus menjelaskan pada dokter tentang pil KB yang sedang dikonsumsi setiap akan mendapatkan obat resep baru.

 

Baca juga: Merawat Si Kecil yang Terkena ISK

 

5. Mengonsumsi obat herbal

Bukan hanya obat-obatan resep dan bebas yang bisa menggagalkan efektivitas KB, beberapa herbal juga dapat mengurangi kemanjuran beberapa pil KB. St. John's wort, misalnya, membuat banyak obat menjadi kurang efektif, termasuk pil KB.

 

Herbal ini paling sering digunakan untuk depresi dan kondisi mental terkait, seperti kecemasan. Namun, herbal ini berpotensi meningkatkan pemecahan estrogen, yang membuat kontrasepsi oral kurang efektif.

 

6. Memiliki penyakit radang usus atau gangguan pencernaan lainnya

Masalah pada usus, seperti penyakit Crohn dan inflammatory bowel disease (IBD) dapat membuat tubuh tidak mampu menyerap obat oral apa pun dengan benar, termasuk pil KB. Jika kontrasepsi oral ini tidak dimetabolisme oleh tubuh, ini dapat menurunkan efektivitas pil KB. 

 

Diare kronis juga dapat menghambat penyerapan. Untuk itu, bagi wanita yang memiliki masalah usus kronis, disarankan untuk memilih metode kontrasepsi non-oral.

 

7. Obesitas

Memiliki berat badan yang berlebihan dapat mempengaruhi tingkat metabolisme pil KB. Jika tubuh Mums memetabolismenya terlalu cepat, Mums mungkin tidak memiliki kadar zat aktif yang cukup yang tersisa di aliran darah untuk melakukan tugasnya.

 

Jika Mums mengalami obesitas atau memiliki masalah metabolisme, Mums harus berbicara dengan dokter untuk memastikan apakah pil KB efektif untuk Mums atau tidak.

 

Tidak ada metode kontrasepsi yang benar-benar sempurna dalam mencegah kehamilan. Jadi, yang terbaik adalah menggunakan kontrasepsi cadangan sebagai perlindungan tambahan, misalnya pil KB dan kondom. Selain itu, karena tidak semua orang cocok dengan pil KB, Mums perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui metode kontrasepsi apa yang paling sesuai dengan kondisi Mums.

 

Baca juga: Obesitas Saat Hamil, Wajar atau Tidak?

 

Sumber:

 

Healthline.com. Thing to avoid on birth control

Southavewomensservices.com. 5 causes of birth control pill failure.

Self.com. 7 things that can make birth control pills fail.