Sejak awal kehamilan bahkan sampai mendekati akhir kehamilan, Mums mungkin dinyatakan sehat dan bisa melahirkan normal. Tetapi saat proses persalinan, dokter menemukan indikasi untuk segera dilakukan tindakan  darurat berupa operasi caesar yang tidak direncanakan. Nah, biasanya apa saja penyebab operasi caesar yang tidak direncanakan?

 

Perbedaan Caesar Direncanakan dan Tidak Direncanakan

Operasi caesar dapat direncanakan jika ada tanda-tanda persalinan pervaginam akan sangat berisiko. Ada beberapa alasan mengapa dokter kandungan memutuskan kelahiran caesar sejak awal, yaitu:

- Posisi janin kaki lebih dulu atau melintang (sungsang) dan tidak bisa diputar.

- Serviks tersumbat oleh plasenta atau dikenal sebagai plasenta previa

- Kehamilan kembar, dengan bayi pertama kakinya di bawah.

- Kehamilan bayi kembar tiga atau lebih.

 

Namun harus diingat ya Mums, tidak selalu kondisi tersebut mengharuskan tindakan caesar. Keputusan tergantung keahlian dokter dan kondisi serta fasilitas rumah sakit.

 

Sedangkan alasan operasi caesar tidak direncanakan biasanya Mums sejak awal telah merencanakan kelahiran normal, tetapi beberapa minggu, hari, atau bahkan jam sebelum melahirkan, Mums dan dokter memutuskan bahwa operasi caesar adalah pilihan yang paling aman.

 

Ada sedikit perbedaan antara operasi caesar tidak direncanakan dengan operasi caesar darurat. Perbedaan antara operasi caesar yang tidak direncanakan dan operasi caesar darurat adalah urgensinya. Umumnya, tindakan operasi caesar darurat ini berarti ada masalah keamanan pada Mums atau janin, atau keduanya, yang harus segera dilakukan intervensi.

 

Baca juga: Boleh Enggak Persalinan Caesar Tidak Direncanakan, Menggunakan BPJS?

 

Alasan Dilakukan Caesar Tidak Direncanakan

Berikut ini beberapa alasan untuk kelahiran caesar yang tidak direncanakan (darurat):

 

1. Kepala bayi tidak bergerak ke bawah atau gagal melalui panggul selama persalinan

Penyebabnya adalah ada perbedaan ukuran antara bayi dan panggul Mums sehingga membuat persalinan membahayakan Mums dan bayi jika dipaksakan. Kondisi ini sering disebut sebagai disproporsi sefalopelvik, dan ini terjadi ketika kepala atau tubuh bayi terlalu besar melebihi lebar panggul ibunya untuk dilewati dengan aman.

 

2. Persalinan tidak berkembang

Persalinan tidak berkembang biasanya karena kontraksi tidak cukup kuat atau pembukaan serviks terlalu lambat atau berhenti sama sekali. Kadang ditemukan juga kasus pembukaan tidak bertambah meskipun kontraksinya kuat.

 

Persalinan yang terhenti terkadang dapat diatasi dengan pemberian induksi yakni infus oksitosin, yang dapat memperkuat kontraksi. Oerasi caesar mungkin menjadi pilihan selanjutnya jika metode stimulasi persalinan semacam ini tidak berhasil.

 

3. Kondisi bayi stres atau tidak sehat

Detak jantung bayi menjadi indikasi kesehatan janin. Saat persalinan, tim dokter akan memantau tanda-tanda vital bayi untuk memastikan mereka tidak mengalami masalah apa pun. Jika detak jantung janin tinggi atai rendah melebihi batas normal, maka operasi caesar menjadi jalan untuk mengeluarkannya sesegera mungkin.

 

4. Tali pusat keluar lebih dulu

Ini disebut sebagai tali pusat yang prolaps. Jika tali pusat rusak atau melilit bayi, ini dapat mengganggu pasoekan oksigen janin.

 

5. Tekanan darah Mums mendadak tinggi

Tekanan darah bisa mendadak tinggi menjelang persalinan sehingga membuat persalinan normal lebih berisiko bagi Mums dan bayi Mums. Tekanan darah yang tinggi pada ibu hamil bisa mengarah pada preeklampsia

 

Baca juga: Benarkah Bisa Cepat Pulih Setelah Operasi Caesar dengan Metode ERACS?

 

Tidak direncanakan tidak harus berarti tidak siap

Meskipun dokter memutuskan operasi ceasar darurat atau tidak direncanakan, Mums sebaiknya tidak perlu terbebani. Wajar Mums sedikir stres karena tidak siap dengan operasi caesar yang tidak direncanakan ini. Tetapi ingat ya Mums, tidak direncanakan tidak berarti tidak siap.

 

Operasi caesar adalah tindakan yang sangat umum dan dokter akan mengupayakan yang terbaik untuk keselamatan Mums dan bayi. Mums tidak perlu merasa bersalah dengan keputusan ini karena kondisi yang tidak diharapkan bisa terjadi kapan saja.

 

Langkah yang sebaiknya dilakukan adalah ketika Mums mulai hamil, mulailah bersiap dengan semua kemungkinan persalinan. Tujuan persalinan adalah membawa bayi Mums ke dunia, dengan cara apapun. Agar Mums lebih tenang, rajinlah berkonsultasi selama kehamilan di dokter dan rumah sakit yang membuat Mums nyaman.

 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Berhubungan Seks Setelah Melahirkan Caesar?

 

 

Referensi:

Betterhealth.vic.gov.au. Unplanned csection.

Healthpartners.com. Planning for unplanned csection.