Aktivitas seksual adalah salah satu aspek penting dalam sebuah pernikahan. Namun, aktivitas seks bisa sedikit terganggu saat Mums dinyatakan hamil. Ya, ada banyak perubahan yang akan dilakukan wanita saat hamil, salah satunya seputar hubungan seks.

 

Banyak pasangan yang takut melakukan hubungan seks saat hamil, utamanya pada trimester ketiga. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari takut mencederai calon bayi, khawatir ini menimbulkan masalah pada ibu, dan takut ini berakibat buruk pada persalinan.

 

Padahal, selama kehamilan Mums tidak bermasalah dan dokter kandungan tidak melarang, sebenarnya hubungan seks di trimester ketiga kehamilan sah-sah saja dilakukan, bahkan ini justru memberikan manfaat bagi Mums maupun calon bayi.

 
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Pelumas saat Berhubungan Seksual?

 

Manfaat Hubungan Seks di Trimester 3 Kehamilan

Di sini, Mums akan diajak memahami seputar keamanan aktivitas seks di trimester ketiga dan manfaatnya.

 

Apakah seks selama trimester ketiga aman

Selama Mums memiliki kehamilan yang normal dan sehat tanpa komplikasi, Mums bisa melakukan aktivitas seksual, bahkan hingga menjelang persalinan. Bahkan, beberapa orang percaya bahwa berhubungan seksual pada hari-hari menjelang persalinan dapat membuat persalinan menjadi lebih mudah.

 

Terlebih, fluktuasi hormon selama kehamilan terkadang membuat Mums mengalami peningkatan libido. Jadi, jangan ragu untuk bersenang-senang! Satu-satunya masalah di sini adalah karena kondisi perut Mums yang jauh lebih besar daripada sebelumnya sehingga menyebabkan beberapa posisi seks rasanya mustahil dilakukan. Meskipun begitu, asalkan mau bereksperimen, Mums dan suami pasti bisa mendapatkan posisi yang nyaman dan tidak membahayakan.

 

Baca juga: 6 Aktivitas Seks Berisiko yang Perlu Dihindari

 

Manfaat berhubungan seks selama trimester ketiga

Seks selama trimester ketiga bukan hanya aman, tetapi juga bermanfaat. Berikut beberapa di antaranya:

  • Meningkatkan ikatan emosional dan keintiman yang penting untuk menyambut persalinan.
  • Air mani mengandung senyawa yang disebut prostaglandin yang melembutkan serviks dan memicu kontraksi. Hal ini terutama bermanfaat untuk menginduksi persalinan saat taksiran persalinan sudah lewat.
  • Hubungan seks membantu tubuh melepaskan hormon yang disebut oksitosin yang membantu membangkitkan kontraksi.
  • Orgasme memperkuat panggul dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
  • Endorfin yang dilepaskan tubuh selama berhubungan seks juga dapat membantu meningkatkan ambang rasa sakit.
  • Oksitosin yang dilepaskan selama berhubungan seks dapat membantu mengurangi stres dan membuat Mums tidur lebih nyenyak.
  • Prostaglandin dari air mani dapat membantu mematangkan serviks yang membuat Mums lebih siap menghadapi persalinan
  • Orgasme meningkatkan kontraksi di dasar panggul, yang membantu memperkuat otot-otot yang diperlukan untuk persalinan dan setelah melahirkan. Ini juga membantu mempercepat pemulihan pasca persalinan.

 

 

Posisi seks yang direkomendasikan

Pada trimester terakhir kehamilan, perut Mums tumbuh menjadi sangat besar sehingga beberapa posisi menjadi tidak nyaman dan sulit dilakukan. Berikut adalah beberapa posisi berhubungan seks yang aman dan nyaman dilakukan selama trimester ketiga.

  • Gaya sendok. Posisi ini aman dan nyaman untuk perut Mums yang sedang membesar.
  • Woman on top. Kelebihan dari posisi ini adalah Mums dapat mengontrol kecepatan sesuai kenyamanan.
  • Berbaring di tepi tempat tidur dan suami berdiri di lantai untuk melakukan penetrasi.

 

Baca juga: 6 Mitos Seputar Hubungan Intim saat Hamil yang Tidak Boleh Dipercaya

 

Kapan hubungan seksual selama trimester ketiga tidak dianjurkan?

Meskipun aktivitas seksual selama trimester ketiga umumnya sangat aman, bahkan bermanfaat, ada beberapa contoh di mana Mums perlu menghindari berhubungan seks:

  • Terdapat perdarahan atau bercak darah setelah berhubungan seks: Bercak darah setelah berhubungan seks tidak selalu menandakan sesuatu yang buruk. Namun, ada baiknya Mums berbicara dengan dokter kandungan untuk mengetahui penyebabnya.
  • Plasenta previa: Ini adalah kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim, baik sebagian atau seluruhnya. Pada kondisi ini, hubungan seks vaginal dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.
  • Setelah ketuban pecah: Penting untuk menghindari berhubungan seks setelah ketuban pecah karena bayi tidak lagi terlindungi dari kemungkinan infeksi.
  • Serviks sudah mulai terbuka sebelum waktunya
  • Memiliki riwayat persalinan prematur.

Akhir kata, selama Mums dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah kehamilan, jangan ragu untuk melanjutkan aktivitas seksual hingga akhir kehamilan. Sebab, selain aman, ini dapat membantu Mums mempersiapkan persalinan.

 

Baca juga: 5 Tips Hubungan Seks Nyaman untuk Wanita dengan Endometriosis

 

 

Sumber:

 Parenting.firstcry.com. Sex-during-third-trimester-making-love-in-late-pregnancy

Mayoclinic.org. Sex-during-pregnancy

Foxnews.com. 9-benefits-of-sex-during-pregnancy

Oviahealth.com. Sex-during-third-trimester