ASI memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya dan memberikan kekebalan alami terhadap berbagai penyakit menular. Selanjutnya, jika pemberian ASI dilakukan secara langsung melalui payudara, ini akan memberikan berbagai manfaat, seperti:

  • menenangkan ibu dan bayi
  • mengatur detak jantung dan pernapasan bayi
  • merangsang pencernaan dan minat makan bayi
  • regulasi suhu
  • memungkinkan kolonisasi kulit bayi dengan bakteri baik di kulit ibu, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi
  • merangsang pelepasan hormon yang mendukung menyusui.
  • meningkatkan volume ASI.

Jika Mums berencana untuk menyusui, ada baiknya persiapan dilakukan sejak trimester tiga kehamilan. Adanya persiapan membuat pengalaman menyusui menjadi lebih mudah.

 

Baca juga: 7 Waktu Konsultasi dengan Konselor Laktasi yang Direkomendasikan!
 

Persiapan Menyusui yang Bisa Dilakukan Sejak Kehamilan

Di sini, kita akan membahas beberapa persiapan menyusui yang bisa dilakukan Mums sejak kehamilan.

 

1. Bekali diri dengan informasi

Mulailah mencari informasi dari dokter kandungan atau bidan. Mereka dapat memberikan informasi tentang manfaat menyusui bayi. Selanjutnya, dokter mungkin akan menjadwalkan janji temu dengan konsultan laktasi yang akan menjelaskan segala hal tentang menyusui dan menjawab semua pertanyaan Mums.

 

Banyak rumah sakit dan puskesmas juga menyediakan kelas laktasi untuk ibu hamil. Jadi, Mums bisa menanyakan pada dokter apakah di sana ada kelas laktasi yang bisa Mums ikuti. Selain itu, Mums bisa mencari informasi dari keluarga atau teman yang memiliki pengalaman menyusui.

 

2. Tanyakan pada dokter atau bidan tantangan menyusui dan kondisi yang dapat mempersulitnya

Jika Mums mengalami kesulitan menyusui di masa lalu atau memiliki sesuatu yang dikhawatirkan, inilah saatnya untuk mendiskusikannya dengan dokter kandungan. Tantangan yang banyak dialami ibu menyusui biasanya berupa suplai ASI sedikit, payudara bengkak, puting lecet, payudara rembes, dan sebagainya.

 

Ada juga kondisi medis yang membuat seorang wanita berisiko mengalami kesulitan menyusui. Masalah kesehatan ini biasanya berupa diabetes dan sindrom ovarium polikistik.

 

Baca juga: Mengenal Kolostrum dan Manfaatnya bagi Bayi Baru Lahir

 

3. Diskusikan dengan suami

Mums perlu berbicara dengan Dads tentang apa yang bisa ia lakukan untuk mendukung Mums selama menyusui. Banyak waktu yang akan Mums habiskan untuk merawat si kecil. Jadi, Mums membutuhkan bantuan Dads untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah, seperti merawat anak yang lebih besar, membereskan rumah, dan memberikan makan dan minum bagi Mums.

 

4. Temukan grup pendukung

Banyak rumah sakit dan puskesmas memiliki kelompok pendukung untuk ibu menyusui. Di sini, Mums akan terhubung dengan anggota lain melalui grup WhatsApp dan mengikuti pertemuan rutin yang bertujuan untuk memberikan informasi suka dan duka menyusui. 

 

Jika rumah sakit atau puskesmas di lingkungan Mums tidak menyediakan grup laktasi, Mums masih dapat mencari grup laktasi lain di luar sana. Meskipun Mums mungkin hanya bisa bergabung secara online, tetapi setidaknya Mums tahu di mana bisa mendiskusikan masalah laktasi.

 

 

 

5. Pompa ASI

Baik Mums berniat untuk menyusui secara langsung atau melalui ASI perah, ada baiknya Mums memiliki pompa ASI. Pompa ASI sangat bermanfaat pada saat-saat pertama bayi menyusui. Produksi ASI dan kebutuhan bayi yang baru lahir mungkin belum sinkron, di mana Mums mungkin menghasilkan lebih banyak ASI daripada yang bisa dikonsumsi bayi. Pada saat tersebut, Mums mungkin perlu memompa dan menyimpan ASI. Pompa ASI juga membantu ketika Mums harus kembali bekerja dan tetap ingin memberikan ASI pada si kecil.

 

Baca juga: Mums, Ini Cara yang Benar Simpan dan Sajikan ASI Perah!

 

6. Bra menyusui

Ketika memutuskan untuk menyusui, Mums akan membutuhkan beberapa bra menyusui. Dibandingkan bra biasa, bra menyusui menawarkan akses mudah ke payudara. Bra menyusui juga memberikan dukungan untuk payudara yang bertambah besar selama menyusui. 

 

Sulit untuk memprediksi seberapa besar payudara saat ASI masuk. Untuk itu, ada baiknya Mums membeli beberapa bra dalam ukuran cup yang berbeda.

 

7. Krim puting susu

Puting susu yang lecet adalah masalah yang banyak dialami ibu menyusui. Ini dapat disebabkan oleh pelekatan yang tidak tepat atau kesalahan saat merawat puting susu. Karena alasan ini, Mums perlu memiliki krim yang digunakan untuk mengatasi puting yang sakit selama menyusui. 

 

Meskipun krim ini aman digunakan saat menyusui, sebagian besar produsen menyarankan Mums menghapus krim dengan air hangat sebelum menyusui. Selain itu, Mums juga perlu menjaga puting tetap bersih dan kering sebelum dan sesudah menyusui. Jika puting dalam keadaan basah, ini dapat menyebabkan iritasi dan lecet.

 

Setelah melakukan semua ini, harapannya Mums jadi lebih siap menyambut dan menyusui buah hati!

 

Baca juga: Hati-hati, Puting Lecet saat Menyusui Bisa Berujung Mastitis!

 

 

Sumber:

Flo.health. How-to-prepare-for-breastfeeding  

Babycenter.com. Preparing-to-breastfeed  

Acog.org. How-to-prepare-for-breastfeeding-in-the-month-before-birth  

Todaysparent.com. Prepare-for-breastfeeding-during-pregnancy

Unicef.org. Skin-to-skin-contact