Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB memiliki banyak manfaat lainnya, seperti mengatur siklus menstruasi, mencegah PMS, memperbaiki jerawat, dan masih banyak lagi. Jika Mums telah meminum pil KB selama bertahun-tahun, lalu berencana untuk berhenti meminumnya dalam waktu dekat ini, Mums mungkin mulai bertanya-tanya apakah ini akan memengaruhi tubuh?

 

Jawabannya, ya. Berhenti minum pil KB membuat perubahan pada tubuh sebagian besar wanita yang menggunakannya. Efek samping dan tingkat keparahan akibat behenti minum pil KB berbeda-beda bagi tiap wanita, tergantung pada jenis dan dosis pil. Lalu, apa saja hal yang akan terjadi pada tubuh setelah berhenti minum pil KB?

 

baca juga: Selain Mencegah Kehamilan, Ini 5 Manfaat Dahsyat Pil KB

 

Perubahan pada Tubuh setelah Berhenti Minum Pil KB

Secara umum, berikut adalah beberapa perubahan yang dialami tubuh setelah berhenti minum pil KB.

 

1. Mums bisa hamil segera

Tubuh dapat dengan cepat mulai berovulasi setelah Mums berhenti minum pil KB. Alasannya, setelah tidak lagi minum pil KB, hormon akan keluar dari tubuh dalam hitungan hari dan Mums tidak lagi terlindungi dari kehamilan.

 

Bagi beberapa wanita, mereka bisa langsung hamil setelah berhenti minum pil KB dan bahkan sebelum mengalami menstruasi. Jadi, untuk pasutri yang masih ingin menunda kehamilan, perlu menyiapkan metode kontrasepsi lainnya sebelum berhenti minum pil KB.

 

2. Menstruasi Mums mungkin lebih lama dan lebih berat

Bagi beberapa wanita, minum pil KB membuat menstruasi menjadi lebih pendek dan lebih ringan. Namun, setelah berhenti minum pil, Mums mungkin mengalami menstruasi yang lebih berat, durasinya lebih lama, dan intervalnya telah berubah. 

 

Ini semua adalah hal yang normal sehingga Mums tidak perlu khawatir. Ini terjadi karena perubahan hormon, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam aliran dan durasi menstruasi.

 

Baca juga: Mums, Ini 6 Hal yang Memperparah Nyeri saat Menstruasi

 

3. Kulit Mums mungkin berjerawat

Pil KB kombinasi, yang menggabungkan estrogen dan progestin, sering kali digunakan untuk menghilangkan jerawat pada banyak wanita karena dapat menurunkan kadar androgen tubuh, hormon yang menghasilkan minyak pada kulit. Begitu berhenti minum pil ini, kulit Mums mungkin kembali berjerawat, terutama menjelang datang bulan sebagai akibat dari hormon yang berfluktuasi.

 

Untungnya, ada cara lain untuk mengelola jerawat hormonal, seperti mengganti skincare, mengurangi stres, atau mengonsumsi suplemen probiotik. Konsultasikan dengan dokter jika Mums menemui masalah dalam mengatasi jerawat.

 

4. Menstruasi jadi tidak teratur

Salah satu manfaat besar dari pil KB adalah mengatur siklus menstruasi. Pil KB biasanya meringankan menstruasi dan mengurangi rasa sakit yang terkait dengan menstruasi. Ketika berhenti menggunakan pil KB, menstruasi Mums mungkin jadi kurang teratur, termasuk dalam hal durasi lamanya menstruasi. Namun, setelah dua atau tiga bulan, umumnya menstruasi akan kembali normal. Jadi, Mums tidak perlu khawatir.

 

Baca juga: Kapan Bisa Hamil Setelah Berhenti Minum Pil KB?

 

5. Gejala PMS mungkin muncul kembali

Manfaat lainnya dari pil KB adalah untuk membantu mengatasi gejala pramenstruasi, seperti kram, kembung, dan mual. Setelah berhenti minum pil, berbagai gejala tidak diinginkan dari menstruasi mungkin akan kembali. Mums mungkin akan mengalami berbagai gejala terkait fluktuasi hormonal, seperti lekas marah, sakit kepala, dan sebagainya.

 

6. Mengalami kerontokan rambut

Berhenti atau mengganti pil KB dapat memicu telogen effluvium, suatu kondisi sementara yang menyebabkan rambut rontok. Telogen effluvium umumnya mereda setelah enam bulan, saat tubuh telah menyesuaikan diri. 

 

Beberapa wanita yang sebelumnya sudah memiliki masalah kerontokan rambut terkait hormonal, misalnya sebagai gejala sindrom ovarium polikistik, mungkin akan kembali mengalami kerontokan rambut setelah berhenti minum pil. Selain itu, rambut rontok juga bisa terjadi karena faktor lain, seperti meningkatnya stres.

 

Di sisi lain, beberapa wanita mungkin justru mengalami lebih banyak pertumbuhan rambut, tetapi tidak harus di kepala. Rambut dapat muncul di tempat yang tidak diinginkan seperti wajah, punggung, dan dada jika tubuh memproduksi terlalu banyak androgen.

 

Kabar baiknya, satu atau beberapa efek samping ini dapat menghilang seiring waktu. Namun, jika ada efek samping yang membuat Mums khawatir, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.

 

Baca juga: Kok Rambut Rontok setelah Melahirkan?

 

 

Sumber:

 Health.clevelandclinic.org. 6-things-that-can-happen-when-you-stop-taking-the-pill/

Health.com. Stopping-birth-control