Sama seperti namanya, jerawat hormonal secara intrinsik terkait dengan hormon. Pemicunya adalah fluktuasi hormon estrogen dan progesteron, yang keduanya sangat bervariasi sepanjang bulan siklus menstruasi. Selain itu, rasio dari masing-masing hormon ini dapat memengaruhi kadar testosteron perempuan, dan juga dapat menjadi penyebab jerawat hormonal. Selain itu, kortisol, yang merupakan hormon stres, juga dapat memengaruhi semua hormon ini.

 

Lantas bagaimana cara kita mengetahui apakah jerawat yang kita alami adalah jerawat hormonal? Baca artikel sampai selesai ya.

 

Baca juga: Tips Memudarkan Bekas Jerawat dan Rekomendasi Skincare Lokal yang Tepat!

 

Tanda Jerawat Hormonal 

Dilansir dAda beberapa tanda khusus jika kamu mengalami jerawat hormonal. Berikut beberapa tandanya.

 

1. Jerawat muncul di sekitar dagu dan rahang

Salah satu ciri utama jerawat hormonal adalah dengan melihat lokasinya. Jika kamu mengamati kista yang meradang di sekitar wajah bagian bawah, terutama area dagu dan rahang, ini mungkin merupakan jerawat hormonal.

 

Ini dimungkinkan karena kelebihan hormon dalam tubuh menstimulasi kelenjar minyak, banyak di antaranya berada di sekitar area dagu. Kelenjar minyak berlebih ini membuat dagu menjadi tempat utama untuk jenis jerawat ini. Meskipun dagu dan garis rahang adalah lokasi yang sangat umum untuk jerawat hormonal, namun jerawat juga dapat muncul di sepanjang sisi wajah atau di leher.

 

2. Jerawat muncul saat sedang stres

Hormon dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Misalnya, stres mengubah tingkat hormon pelepas kortikotropin baik di dalam darah maupun di kelenjar sebaceous itu sendiri, yang secara ganda memengaruhi produksi sebum.

 

Bisa dibilang, stres dapat meningkatkan produksi sebum yang menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak di kulit. Selain itu, stres juga meningkatkan peradangan di tubuh, termasuk kulit. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang menyebabkan munculnya jerawat selama masa stres.

 

Produksi sebum yang terlalu aktif berarti minyak berlebih menjebak sel-sel kulit mati di pori-pori. Ini menciptakan lingkungan untuk perkembangbiakan bakteri umum yang hidup di kulit. Hasilnya, pori-pori yang sangat meradang dan dengan cepat bisa menjadi jerawat yang menyakitkan. Lebih lanjut, tubuh mungkin kurang mampu menangani jerawat dan jaringan parut yang ada saat kamu benar-benar stres.

 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Cokelat Bikin Wajah Jerawatan?

 

3. Jerawat muncul sebulan sekali

Jerawat hormonal sering kali bermanifestasi dalam pola siklus, seperti siklus menstruasi perempuan. Uniknya, hal ini bahkan terjadi pada perempuan pascamenopause, ini karena mereka masih mengalami fluktuasi bulanan dalam kadar estrogen dan progesteron, meskipun lebih rendah daripada perempuan pra-menopause.

 

Selain itu, jerawat hormonal juga cenderung muncul di tempat yang sama setiap bulan. Ini akibat pori-pori yang membesar ukurannya oleh jerawat sebelumnya. Namun, bisa jadi juga pori-pori yang sebenarnya terbuka untuk memerangkap minyak secara alami. Ini dapat bervariasi dari orang ke orang dan pori ke pori.

 

4. Kamu memiliki jerawat kistik yang menyakitkan

Kistik yang menyakitkan ini bermanifestasi sebagai benjolan yang berada di bawah permukaan kulit dan tidak dapat dikeluarkan dengan ekstraksi manual normal baik oleh individu atau ahli kecantikan. Benjolan ini biasanya lembut saat disentuh karena menumpuk minyak selama beberapa hari atau minggu yang kemudian menyebabkan reaksi peradangan.

 

Kistik muncul di tempat yang sama selama beberapa kali, menjadi subakut atau kronis. Karena mereka memiliki komponen inflamasi, jerawat kistik memerlukan pendekatan yang lebih klinis untuk pengobatan yang dimulai dari dalam ke luar daripada mengobatinya secara topikal.

 

Jerawat hormonal mungkin sulit diatasi dengan obat topikal. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa jerawat hormonal adalah kondisi yang normal dan bisa diobati. Secara umum, kamu mungkin perlu bantuan dokter untuk mengatasi jerawat hormonal.

 

Baca juga: Jerawatan Selama di Rumah Aja? Ini Penyebabnya!
 

 

Referensi:

Mindbodygreem.com. If You Have Adult Acne

Self.com. Hormonal acne