Kondom adalah alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS) jika digunakan dengan benar. Karenanya, ini menjadi salah satu metode kontrasepsi favorit bagi banyak pasangan. Sebaliknya, jika pasangan suami istri melakukan hubungan seks tanpa kondom, selalu ada kemungkinan terjadi kehamilan atau IMS.

 

Setelah melakukan seks tanpa kondom atau mendapati kondom rusak saat melakukan hubungan seks, kamu dan pasangan mungkin merasa panik. Meskipun situasi ini terasa menakutkan, tetapi ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko atau mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

 
Baca juga: 5 Mitos tentang Kondom yang Perlu Diluruskan!

 

Yang Harus Dilakukan setelah Melakukan Hubungan Seks Tanpa Kondom

Berikut adalah beberapa hal yang perlu segera kamu lakukan setelah melakukan hubungan seks tanpa kondom.

 

1. Kosongkan kandung kemih

Hal pertama yang perlu kamu lakukan setelah seks tanpa kondom adalah segera pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan cairan yang tertinggal dari vagina, penis, atau anus. Kamu bisa duduk di toilet dan menekan dengan otot kelamin atau dubur untuk mengeluarkan cairan yang tersisa. Kencing juga bisa membantu mengeluarkan sisa cairan.

 

Meskipun tidak akan melindungi kamu dari tertular IMS, mengeluarkan cairan setelah berhubungan seks dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK). Kendati ISK dapat terjadi pada pria maupun wanita, tetapi wanita 30 kali lebih mungkin terkena ISK dibandingkan pria.

 

Kencing membantu mengeluarkan bakteri sebelum masuk ke uretra dan bagian lain dari sistem kemih. Ini sangat penting bagi wanita yang lebih rentan terhadap ISK setelah berhubungan seks.

 

Namun, perlu diingat bahwa buang air kecil setelah melakukan seks penetrasi tidak akan menghilangkan risiko kehamilan. Ini karena sperma telah melakukan perjalanan menuju sel telur.

 

Baca juga: Setelah Berhubungan Seks, Hindari Melakukan 5 Hal Berikut!

 

2. Bicaralah dengan dokter tentang paparan HIV

Wajar jika kamu merasa khawatir tentang paparan HIV setelah melakukan aktivitas seksual tanpa perlindungan. Jika kamu khawatir bahwa kamu mungkin telah terpapar HIV, segera hubungi dokter atau klinik kesehatan seksual.

 

Nantinya, dokter mungkin akan memberi kamu profilaksis pasca pajanan (PPP), suatu pengobatan singkat yang dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV setelah peristiwa yang berisiko.

 

Agar PPP berfungsi, regimen ibat ini harus diminum dalam waktu 24-72 jam setelah peristiwa berisiko. Diperkirakan ini dapat mengurangi kemungkinan infeksi HIV sebanyak 80 persen.

 

3. Perhatikan gejala IMS yang mungkin terjadi

Seks tanpa kondom berisiko menyebabkan kamu tertular IMS. Jadi, kamu perlu mewaspadai gejala IMS, yang tanda-tandanya meliputi:

  • Adanya cairan yang tidak biasa dari vagina, penis, atau anus
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Nyeri saat ejakulasi atau kencing
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Keluarnya darah dari vagina
  • Adanya lepuh, luka, atau kutil di sekitar vagina, penis, atau anus.

 

Baca juga: Kenali 6 Jenis Penyakit Seksual yang Bisa Ditularkan Pria

 

4. Lakukan pemeriksaan untuk IMS

Meskipun kamu tidak menunjukkan gejala apa pun setelah berhubungan seks tanpa kondom, yang terbaik adalah tetap melakukan tes karena beberapa IMS tidak menunjukkan gejala sama sekali.

 

Agar tes menunjukkan hasil yang lebih akurat, kamu perlu menunggu 2 minggu untuk melakukan tes IMS. Selanjutnya, ada baiknya untuk melakukan tes IMS lagi beberapa bulan kemudian. Ini dapat membantu kamu merasa yakin bahwa hasil negatif yang kamu terima memang negatif dan bahwa perawatan apa pun yang kamu lakukan sudah berhasil.

 

5. Pertimbangkan kontrasepsi darurat

Jika kamu khawatir akan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, kamu dapat mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi darurat. Terdapat 2 jenis kontrasepsi darurat: pil kontrasepsi darurat dan alat kontrasepsi dalam rahim atau yang biasa disebut IUD.

 

Pil kontrasepsi darurat bekerja dengan menghentikan atau menunda pelepasan sel telur atau ovulasi. Tingkat efektivitas pil ini dalam mencegah kehamilan tergantung pada seberapa cepat ini diminum setelah berhubungan seks tanpa kondom.

 

IUD adalah kontrasepsi darurat paling efektif untuk mencegah kehamilan dan juga merupakan bentuk kontrasepsi jangka panjang yang paling efektif. Pemasangan alat ini hanya bisa dilakukan oleh seorang profesional kesehatan dan bekerja lebih efektif jika dipasang segera setelah hubungan seks tanpa kondom.

 

Baca juga: 5 Mitos Seputar Mencegah Kehamilan yang tidak Boleh Dipercaya

 

6. Lakukan tes kehamilan

Meskipun kamu telah menggunakan kontrasepsi darurat, ada baiknya kamu tetap melakukan tes kehamilan. Juga, perhatikan semua tanda awal kehamilan, seperti terlambat datang bulan, payudara bengkak, dan mengalami perubahan suasana hati.

 

Kamu bisa membeli tes kehamilan rumahan, seperti tespek di apotek atau supermarket terdekat. Tes kehamilan baiknya dilakukan setidaknya 21 hari setelah kamu melakukan hubungan seks tanpa kondom atau segera setelah kamu terlambat haid untuk mendapatkan hasil tes yang paling akurat.

 

Itulah beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk menjaga kesehatan seksual dan melindungi dari kehamilan yang tidak diinginkan jika tanpa sengaja melakukan seks tanpa kondom. Ke depannya, kamu harus lebih proaktif dalam melindungi diri dengan menggunakan pelindung saat berhubungan seks, hanya melakukan hubungan seks dengan satu pasangan, dan memastikan kesehatan diri sendiri dan pasangan.

 

Baca juga: Cukupkah Cek Kehamilan Hanya Pakai Test Pack?

 

 

 

Sumber:

Healthline.com. what-to-do-after-unprotected-sex 

Livi.co.uk. What-to-do-after-unprotected-sex/