Menantikan garis dua di alat uji kehamilan atau test pack umumnya jadi rutinitas bulanan untuk para pejuang promil. Namun, mungkin beberapa Mums bertanya-tanya, apakah hasil dari test pack saja sudah cukup? Yuk, temukan jawabannya di sini, Mums!

 

Jenis Tes Kehamilan

Mendeteksi kehamilan erat kaitannya dengan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon inilah yang dideteksi oleh alat uji kehamilan untuk menentukan apakah Mums hamil atau tidak. 

 

Sekilas tentang hCG, hormon ini diproduksi oleh plasenta setelah kurang lebih 6 hari embrio tertanam di dalam rahim. Tujuan dari hormon ini adalah memberitahu tubuh agar terus memproduksi progesteron, untuk mencegah terjadinya menstruasi sekaligus melindungi lapisan rahim endometrium dan kehamilan Mums.

 

Hormon hCG meningkat dengan cepat setelah pembuahan berhasil terjadi dan akan beredar di dalam aliran darah serta urine. Itulah sebabnya terdapat dua jenis utama tes kehamilan, yaitu tes darah dan tes urine. Masing-masing jenis tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti:

 

  • Tes darah

Menguji kehamilan dengan tes darah dapat mendeteksi kehamilan lebih awal daripada test pack, yaitu sekitar 6 hingga 8 hari setelah ovulasi. Bahkan, dapat mendeteksi kehamilan sebelum Mums terlambat haid.

 

Dengan akurasi sekitar 99%, tes hCG darah sering digunakan untuk mengonfirmasi hasil test pack. Namun, tentu saja pengujian kehamilan dengan tes darah tak cukup praktis dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya dibandingkan test pack.

 

Terdapat dua jenis tes kehamilan darah, yaitu:

  • Tes hCG kualitatif untuk mencari tahu apakah Mums hamil atau tidak. Umumnya, dokter akan merekomendasikan tes jenis ini untuk mengonfirmasi kehamilan lebih dini, kurang lebih 10 hari setelah pembuahan atau untuk mendeteksi hCG lebih awal.
  • Tes hCG kuantitatif (beta hCG) mengukur jumlah hCG yang tepat dalam darah. Tes ini bahkan dapat menemukan tingkat hCG yang sangat rendah. Tak heran, tes beta hCG juga dapat membantu melacak masalah selama kehamilan, sehingga dokter umumnya merekomendasikan Mums menjalani tes ini jika mencurigai adanya kemungkinan kehamilan ektopik (ketika telur yang dibuahi tertanam di luar rahim) atau terjadinya keguguran saat kadar hCG turun dengan cepat.

 

Baca juga: Setelah Menikah, Baiknya Langsung Punya Anak atau Menunda Dulu?

 

  • Tes urine

Inilah tes kehamilan yang paling mudah dan paling umum dilakukan oleh semua wanita di dunia ini. Selain bersifat pribadi dan nyaman, tes urine kehamilan menggunakan test pack dapat Mums lakukan di rumah dengan cepat.

 

Hasilnya pun sangat akurat, yaitu sekitar 97-99%, jika Mums mengikuti petunjuk pemakaiannya. Kekurangannya, test pack baru dapat mendeteksi hormon hCG sekitar seminggu setelah Mums melewatkan menstruasi, lebih lama jika dibandingkan tes darah.

 

Cara pakai test pack semua sama, yaitu menguji hormon hCG menggunakan urine. Tergantung dari jenis test pack-nya, Mums cukup mengucurkan air seni di area test pack yang sensitif jika test pack berbentuk batang (stick). Mums juga bisa mencelupkan stik khusus ke dalam wadah berisi air seni selama 10 detik, lalu meletakkan stik di permukaan datar sambil menunggu hasilnya keluar. Setelah mendapatkan hasilnya, Mums dapat dapat mengonfirmasi hasilnya ke dokter kandungan agar dapat melakukan tes kehamilan kembali. 

 

Baca juga: Kapan Ya Waktu yang Ideal untuk Punya Anak Lagi?

 

 

Cukupkah Hanya Test Pack untuk Menguji Kehamilan?

Dengan efektivitas hingga 99%, apakah sudah cukup mengandalkan hasil test pack untuk mengonfirmasi kehamilan? Berdasarkan penjelasan dr. Yassin Bintang, Sp.OG-KFER, M.Sc, test pack saja sudah cukup. 

 

Memang betul, begitu terlambat haid harus dipastikan menggunakan test pack apakah benar hamil atau tidak. Itu sangat penting sekali untuk pemeriksaan ke depannya. Pada dasarnya, test pack saja sudah cukup untuk menentukan seseorang hamil atau tidak, kecuali pada kondisi khusus, seperti terlambat haid, tetapi hasil test pack negatif, mungkin perlu disertai dengan tes hCG darah,” ujar dr. Yassin.

 

Meskipun jarang, tetap ada kemungkinan bahwa hasil test pack tak akurat, yaitu positif palsu atau negatif palsu. Pada hasil test pack negatif palsu, hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:

  • Melakukan test pack terlalu dini

Untuk bisa mendeteksi kadar hCG di dalam urine, setidaknya Mums perlu menunggu hingga seminggu setelah haid terlambat. Mums bisa mengulang melakukan test pack seminggu setelahnya untuk memastikan. 

 

 “Bagi ibu yang haidnya teratur, telat 1-2 hari sudah bisa tes. Namun, jika haidnya maju-mundur, kita tidak bisa memperkirakan kapan sel telur matang atau pecah, sehingga bisa saja kehamilan belum terdeteksi saat melakukan test pack dan hasilnya negatif. Jika mencoba lagi test pack beberapa hari kemudian, hasilnya bisa saja positif,” jelas dr. Yassin.

 

  • Menunggu hasil test pack tidak sesuai aturan pemakaian, sehingga mungkin saja test pack belum menunjukkan hasil yang sebenarnya dan Mums sudah menganggap tes telah selesai.
  • Kualitas urine kurang pekat atau terlalu encer karena Mums minum terlalu banyak air tepat sebelum tes. Inilah mengapa Mums disarankan untuk melakukan test pack menggunakan urine pertama pertama di pagi hari, di saat urine paling pekat.
  • Mums mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik atau antihistamin.

 

Bagaimana, tes mana yang paling bikin Mums percaya? Jangan terburu-buru putus asa ya Mums kalau hasil tes masih negatif karena kemungkinan hadirnya garis dua itu masih ada! (AS)

 

Baca juga: Pasangan yang Belum atau Menunda Punya Anak Kerap Mendapatkan Tekanan Sosial

 

Referensi

Instagram Live Teman Bumil dengan dr. Yassin Bintang, Sp.OG

Mayo Clinic. Getting Pregnant

Web MD. Pregnancy Test