Kehamilan bisa menjadi momen yang cukup melelahkan. Oleh karenanya, Mums perlu istirahat yang cukup setiap harinya. Meski begitu, menemukan posisi tidur yang nyaman saat hamil, terutama di trimester ketiga bukanlah hal yang mudah. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa tidur dengan posisi telentang sangat tidak disarankan untuk ibu hamil. Kira-kira kenapa ya ibu hamil tidak boleh tidur telentang? Yuk, cari tahu penjelasan selengkapnya berikut ini!

 

Baca juga: Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil
 

Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang?

Tidur telentang pada dasarnya diperbolehkan jika usia kandungan Mums masih berkisar antara trimester pertama dan kedua. Namun, selama trimester ketiga, tidur telentang tidak lagi disarankan. Pasalnya, posisi tidur ini bisa memicu berbagai masalah, baik bagi ibu mau pun bagi bayi. Hal ini disebabkan karena selama trimester ketiga, ukuran bayi, plasenta, dan cairan ketuban bertambah.

"Tidur telentang selama hamil harus dihindari pada trimester ketika. Ini karena posisi telentang dapat menyebabkan adanya tekanan pada vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung," jelas Kim Langdon, MD, Dokter Spesialis Obgyn yang berpraktik di Ohio.

Sebuah studi menunjukkan bahwa tidur telentang selama hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Selain itu, posisi ini juga dapat membuat bayi berisiko mengalami berat badan lahir rendah, pertumbuhan janin berkurang, dan lahir mati. Namun, penelitian terbaru mengatakan bahwa posisi tidur tidak menjadi masalah selama trimester pertama.

 

Dampak Tidur Posisi Telentang Selama Hamil

Seperti disebutkan sebelumnya, tidur dengan posisi telentang saat hamil dapat menyebabkan berbagai masalah, baik bagi Mums dan juga bayi. Berikut penjelasannya secara lebih rinci.

 

1. Preeklampsia

Tekanan yang berlebihan pada bagian vena cava dapat meningkatkan risiko Mums mengalami preeklampsia, yakni kondisi tekanan darah tinggi selama kehamilan. Preeklampsia dapat menyebabkan Mums mengalami sakit kepala atau nyeri perut, dan bayi berisiko lahir prematur atau lahir mati.

 

2. Pertumbuhan janin yang terhambar dan berat badan lahir rendah

Tidur telentang pada usia kehamilan di atas 30 minggu dapat menekan vena cava inferior. Kondisi ini dapat menyebabkan aliran darah terhambat, sehingga berpengaruh pada terhambatnya pertumbuhan janin. Terhambatnya pertumbuhan janin ini akan mengakibatkan berat badan lahir rendah, di mana biasanya bayi berukuran kurang dari 8 ons. Bayi dengan riwayat berat badan lahir rendah memiliki risiko tinggi mengalami masalah pernapasan dan penyakit kuning.

 

3. Kelahiran mati

Studi menemukan bahwa tidur telentang saat usia kehamilan menginjak 28 sampai 32 minggu dapat meningkatkan risiko lahir mati sebanyak 3 kali lipat. Posisi telentang saat tidur dapat meningkatkan risiko terhambatnya pertumbuhan janin dan juga stres janin. Kedua kondisi ini dapat memicu kelahiran mati, terlebih jika Mums memiliki riwayat komorbiditas tertentu.

 

Baca juga: Posisi Tidur Ibu Hamil yang Aman Menurut Ahli
 

Lantas, Posisi Tidur Seperti Apa yang Disarankan Saat Trimester Ketiga?

Meski posisi telentang tidak disarankan selama kehamilan trimester ketiga, tetapi Dokter Spesialis Obgyn, Salena Zanotti, MD., mengatakan bahwa ibu hamil tidak perlu terlalu khawatir jika ternyata mereka tanpa sadar tidur lalu terbangun dalam posisi telentang.

"Sering kali, tubuh akan memberi sinyal alami untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres, sehingga Mums harus berubah posisi," ujar Salena.

Dalam hal ini, sinyal tubuh yang dimaksud dapat berupa detak jantung yang lebih cepat atau kesulitan bernapas.

Jika Mums menemukan adanya tanda ini, segera ubah posisi tidur Mums. Salena menyarankan agar Mums tidur dengan posisi miring, terutama miring ke arah kiri. Posisi tidur miring ke kiri memungkinkan darah mengalir dengan baik ke janin. Sebaliknya, jika Mums tidur dengan posisi miring ke kanan, ada kemungkinan vena cava inferior akan tertekan bobot janin dan menghambat aliran darahhnya. Namun, bukti penelitian terbaru menunjukkan bahwa posisi miring ke kanan tidak akan terlalu memberi dampak yang berbahaya bagi janin dan ibu.

"Sisi kiri memang merupakan posisi tidur yang ideal selama trimester ketiga, tetapi jika ibu hamil tidur dengan menghadap ke kanan, hal ini juga masih baik-baik saja," jelas Salena.

 

Nah, itulah alasan mengapa ibu hamil trimester tiga sebaiknya tidak tidur telentang. Semoga bermanfaat ya, Mums! (BAG)

 

Baca juga: Waspadai Posisi Sungsang dan Risiko Komplikasinya
 

 

Referensi

Cleveland Clinic. Exactly How Bad Is It to Sleep on Your Back When You’re Pregnant?.

Very Well Family. Can I Sleep On My Back While Pregnant?.