Kontrasepsi darurat ialah alat kontrasepsi yang digunakan setelah berhubungan seks. Kontrasepsi darurat biasanya digunakan setelah berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi atau jika kondom yang digunakan selama berhubungan seks ternyata robek.

 

Metode ini disebut "darurat" karena pasutri sebenarnya harus menggunakan metode lain agar tidak hamil. Pasutri seharusnya tidak bergantung pada melakukan sesuatu setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan.

 

Baca juga: 6 Perubahan yang Dialami Tubuh setelah Berhenti Minum Pil KB

 

Fakta Kontrasepsi Darurat

Informasi berikut ini akan membahas sejumlah fakta penting seputar kontrasepsi darurat.

 

1. Jenis alat kontrasepsi darurat

Ada dua jenis alat kontrasepsi darurat, yaitu pil dan IUD tembaga. Obat untuk kontrasepsi darurat atau morning-after pills adalah pil yang diminum segera setelah berhubungan seks untuk menghindari kehamilan.

 

Terdapat beberapa jenis pil yang berbeda:

  • Levonorgestrel harus diminum dalam waktu 3 hari setelah berhubungan seks
  • Ulipristal asetat harus diminum dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seks
  • Pil KB kombinasi harus diminum sebanyak dua butir dan diikuti dengan dua pil lagi 12 jam kemudian.

 

IUD tembaga adalah perangkat plastik kecil berbentuk T yang dibungkus dengan kawat tembaga yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum menggunakan IUD tembaga untuk kontrasepsi darurat:

  • IUD tembaga harus dipasang oleh dokter
  • Mums harus memasukkannya dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seks
  • IUD dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi hingga 10 tahun

 

Pil lebih umum digunakan sebagai kontrasepsi darurat, tetapi IUD tembaga bekerja lebih baik. Levonorgestrel bekerja lebih baik jika diminum segera setelah berhubungan seks, tetapi obat ini tidak bekerja dengan baik pada wanita yang kelebihan berat badan.

 

Baca juga: IUD Bisa Mengganggu Kehidupan Seksual? Cek Faktanya!
 

2. Cara kerja kontrasepsi darurat

Pil kontrasepsi darurat mampu mencegah kehamilan dengan mencegah atau menunda Mums mengalami ovulasi dan tidak menyebabkan aborsi. Sementara, IUD yang mengandung tembaga mencegah pembuahan dengan menyebabkan perubahan kimiawi pada sperma dan sel telur sebelum keduanya bertemu. Kontrasepsi darurat tidak dapat mengganggu kehamilan yang sudah terjadi, bahkan dapat membahayakan embrio yang sedang berkembang.

 

3. Siapa saja yang perlu menggunakan kontrasepsi darurat

Setiap wanita yang ingin menunda kehamilan perlu menggunakan kontrasepsi darurat setelah melakukan hubungan seks yang berisiko menyebabkan kehamilan. Tidak ada kontraindikasi medis absolut atau batasan usia untuk penggunaan kontrasepsi darurat.

 

4. Kapan perlu menggunakan kontrasepsi darurat?

Pasutri perlu mempertimbangkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat jika berhubungan seks dan:

  • Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
  • Khawatir alat kontrasepsi tidak berfungsi, misalnya kondom robek.

 

Pertimbangkan untuk meminta resep pil kontrasepsi darurat dari dokter atau memiliki beberapa jenis pil kontrasepsi darurat di rumah untuk berjaga-jaga jika suatu ketika Mums membutuhkannya.

 

Baca juga: Waduh Lupa Pakai Kondom, Segera Lakukan 6 Hal Ini!

 

5. Seberapa baik kontrasepsi darurat bekerja?

Jika digunakan dengan tepat, alat kontrasepsi darurat akan efektif untuk sebagian besar wanita yang menggunakannya. Menurut MSD Manuals, berikut adalah efektivitas kontrasepsi darurat:

  • Sekitar 20 hingga 30 dari 1000 wanita hamil setelah menggunakan levonorgestrel.
  • Sekitar 15 dari 1000 wanita hamil setelah menggunakan ulipristal asetat.
  • Pil KB kombinasi tidak bekerja sebaik levonorgestrel atau ulipristal.
  • Sekitar 2 dari 1000 wanita hamil setelah menggunakan IUD tembaga.

 

6. Tindak lanjut setelah minum pil kontrasepsi darurat

Jika Mums memilih pil sebagai metode kontrasepsi darurat, ada beberapa hal yang perlu Mums perhatikan setelah minum pil ini:

  • Jika Mums muntah setelah minum pil, sebaiknya Mums meminum dosis lain.
  • Jika Mums tidak kembali menstruasi setelah tiga minggu, lakukan tes kehamilan.
  • Kunjungi dokter atau klinik untuk mendapatkan kontrasepsi darurat untuk penggunaan di masa mendatang jika diperlukan.

 

Kontrasepsi darurat memang ampuh untuk mencegah kehamilan pada banyak wanita, tapi ini bukanlah cara terbaik untuk mencegah kehamilan. Yang terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan sejak awal, seperti minum pil kontrasepsi rutin, mendapatkan suntikan KB, memasang IUD, menggunakan kondom, dan sebagainya. Tanyakan pada dokter untuk mengetahui metode kontrasepsi mana yang paling sesuai untuk Mums.

 

Baca juga: 5 Mitos Seputar Mencegah Kehamilan yang tidak Boleh Dipercaya

 

 

 

Sumber:

WHO.int. Emergency contraception  

Msdmanuals.com. Emergency contraception

Pharmacy.com. Emer_contraception.pdf

Womenshealth.gov. Emergency contraception