Jika Kamu dan pasangan sedang menjalani program kehamilan, dan telah berusaha semaksimal mungkin namun belum berhasil, coba cek gula darah bersama pasangan. Dikutip dari natural-fertility-info.com, seiring meningkatnya penderita diabetes tipe 2, ternyata semakin sering ditemukan gangguan kesuburan. Menurut American Diabetes Association (ADA), di Amerika Serikat ada lebih dari 200.000 kasus baru diabetes tipe 2 yang didiagnosis setiap tahun, dan 2,4% lagi merupakan diabetes tipe 1 pada anak-anak. Mungkinkah ada hubungan kuat antara diabetes dan infertilitas atau ketidaksuburan pasangan suami istri?

 

Ternyata jawabannya adalah: ada. Diabetes bukan menjadi penyebab sulit hamil, tetapi pada banyak kasus, terutama di kalangan wanita, mereka dapat hamil dengan mudah meskipun menderita diabetes, tetapi tidak dapat mempertahankan kehamilannya. Kadar gula darah tinggi menyebabkan embrio gagal menempel di rahim, sehingga wanita mengalami keguguran sebelum ia menyadari dirinya hamil.

 

Pada kasus ini, diabetes tidak mencegah terjadinya pembuahan, namun gagal mempertahankan kehamilan yang sedang berlangsung. Kadar glukosa yang tinggi dilaporkan menyumbang terjadinya peningkatan keguguran pada wanita sebesar 30-60%, sesuai data ADA.

 

Baca juga: Tentang Keguguran dan Bagaimana Mengatasi Dampak Emosionalnya

 

Bahkan meskipun embrio berhasil berkembang dalam rahim penderita diabetes, ada risiko lain yang menunggu,yaitu:

  • Peningkatan risiko bayi lahir cacat karena kerusakan sel-sel embrio oleh gula darah tinggi.
  • Bayi lahir dengan berat badan berlebih (lebih dari 4 kg) sehingga harus dilahirkan melalui operasi cesar.
  • Peningkatan risiko diabetes gestasional pada ibu, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya bagi ibu dan bayi.

 

Merencanakan kehamilan pada wanita penderita diabetes

Pasangan suami istri, dengan salah satu atau keduanya memiliki diabetes, dan tengah merencanakan kehamilan, sebaiknya mengetahui hal-hal berikut :

 

  1. Kadar gula memengaruhi hormon kesuburan

Selain menyulitkan embrio menempel, kadar glukosa yang terlalu tinggi juga dapat memengaruhi kadar hormon di seluruh tubuh termasuk estrogen, progesteron dan testosteron yang sangat dibutuhkan agar kehamilan terjadi. Itulah sebabnya pengendalian kadar gula darah sangat penting untuk kesuburan.

 

  1. Diabetes tipe 1 lebih berat

Dibandingkan diabetes tipe 2, diabetes tipe 1 jauh lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Perlu pemantauan ketat dalam pengendalian gula darah dengan insulin. Sedangkan pada penderita diabetes tipe 2, gula darah  seringkali dapat dikendalikan dengan perubahan pola makan dan banyak berolahraga.

 

  1. Kembalikan berat badan ke tingkat normal

Menurunkan berat badan adalah salah satu langkah penting dalam mengendalikan gula darah. Semakin gemuk seorang penderita diabetes, maka akan semakin sulit mengendalikan kadar gula. Biasanya dokter akan menargetkan kadar gula rata-rata dalam 3 bulan dengan tes HbA1c. Nilai normal atau yang diharapkan dari tes HbA1c minimal 6,5. Saat merencanakan kehamilan, target gula darah dalam 3-6 bulan terakhir, harus bagus. Semakin lama kadar gula darah terkendali, akan semakin baik sehingga  memberi kesempatan pada tubuh untuk mempersiapkan kehamilan.

Baca juga : Inilah Bagaimana Obesitas Bisa Menyebabkan Kematian
 

Jika pria yang menderita diabetes

Pria juga bisa mengalami masalah ketidaksuburan akibat kadar gula yang tinggi. Biasanya masalah pada pria penderita diabetes adalah mengalami ejakulasi retrograde, di mana sperma masuk ke dalam kandung kemih, sehingga tidak mungkin sampai ke organ reproduksi wanita. Masalah lain adalah disfungsi ereksi akibat diabetes.

 

Tetapi masih ada satu gangguan reproduksi yang lebih berbahaya pada pria akibat diabetes, yaitu kerusakan DNA. Menurut penelitian yang dirilis oleh Dr. Ishola Agbaje dari Reproductive Research Group di Queen's University di Belfast, diabetes dapat menyebabkan kerusakan DNA yang serius pada sperma yang dapat menghambat terjadinya kehamilan, dan menyebabkan kematian atau cacat bayi. Jumlah cairan sperma pada pria diabetes juga jauh lebih rendah yaitu hanya 2,6 ml dibandingkan pria tanpa diabetes yaitu rata-rata 3,3 ml.

Baca juga: Pengaruh Diabetes pada Kesuburan Pria
 

Meski membawa konsekuensi tidak ringan, Kamu dan pasangan jangan putus asa saat mencoba hamil. Yang paling penting adalah memahami semua risiko kehamilan akibat  diabetes, dan memahami bahwa mengendalikan kadar gula pada tingkat yang normal dapat mengurangi semua risiko tersebut. Memiliki kadar gula darah yang normal juga membuka kesempatan terjadinya kehamilan yang aman dan bayi yang sehat.

 

Disarankan Kamu berkonsultasi dengan ahli endokrinologi selain dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa diabetes Kamu terkendali beberapa bulan sebelum mencoba hamil dan juga selama kehamilan. Dengan rencana matang dan kemauan kuat untuk mengubah gaya hidup sehat, pasangan dengan diabetes dapat memiliki anak yang sehat.(AY)