Saat kehamilan yang ditunggu-tunggu tak kunjung hadir, banyak pasangan suami-istri rela melakukan berbagai hal agar usaha promil segera berhasil. Salah satunya adalah dengan menaikkan kaki setelah bercinta agar cepat hamil. Apakah Mums salah satu yang juga percaya atau pernah melakukan hal tersebut? Yuk, baca penjelasan dokter mengenai hal itu di sini.

 

Perjalanan Sperma Menuju Sel Telur

Kita semua tahu bahwa untuk hamil, sperma perlu membuahi sel telur. Kedengarannya cukup sederhana ya, tetapi nyatanya butuh proses yang lebih rumit daripada itu.

 

Setelah ejakulasi, sperma harus berenang menempuh perjalanan dari vagina, melalui leher rahim (serviks), ke dalam rahim, dan akhirnya ke saluran telur (tuba falopi) untuk menemukan sel telur. Secara keseluruhan, ini mencakup jarak 15-18 cm, yang mana itu adalah jarak yang sangat jauh bagi sperma untuk berenang.

 

Biasanya, sperma mencapai sel telur dalam waktu 15-45 menit setelah ejakulasi. Namun, prosesnya bisa lebih lama dari itu jika Mums belum berovulasi pada saat berhubungan seks. Pada kondisi belum terjadi ovulasi, sperma menunggu sel telur hingga lima hari.

 

Tak hanya harus berenang cukup jauh, ada sejumlah "perangkap jebakan" yang akan ditemui sel sperma di sepanjang jalan. “Pertarungan” yang dihadapi sperma tersebut, merupakan pertahanan alami tubuh wanita untuk memastikan hanya sperma terbaik yang mencapai sel telur .

 

Pertama, sperma yang mencapai serviks akan bertemu dengan lendir serviks yang dapat “mengikat” dan menjebak sperma. Jika Mums mencoba untuk hamil, jangan khawatir. Selama ovulasi, lendir ini menjadi lebih encer untuk memungkinkan lebih banyak sperma melewatinya.

 

Selanjutnya, sperma yang berhasil melewati serviks akan berjalan ke saluran tuba kiri atau kanan. Ini memberi sperma peluang 50/50 untuk menemukan sel telur, karena wanita bisa berovulasi di saluran telur sebelah kiri atau kanan setiap bulan. Apalagi, tidak semua sperma akan mengalir ke arah yang benar dan diperkirakan hanya sekitar 10.000 sperma yang benar-benar akan memasuki tabung yang benar.

 

 

Baca juga: Pengaruh Berat Badan pada Kesuburan

 

 

Eits, ini belum selesai. Saluran rahim juga memiliki bukaan sangat sempit di sisi rahim, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sperma yang mencoba masuk. Namun ini adalah rintangan terakhir, karena pembuahan biasanya terjadi di saluran telur.

 

Sementara perjalanan sperma menuju sel telur panjang dan sulit, nyatanya banyak bantuan yang bersedia membantu agar sperma cepat sampai ke tujuan. Hanya dalam delapan detik setelah sperma memasuki vagina, pH di bagian atas vagina meningkat, menjadikannya lingkungan yang lebih baik untuk berenang. Sekitar waktu yang sama, atau dalam waktu satu menit setelah ejakulasi, air mani menjadi gel (koagulum). Para peneliti belum 100% yakin mengapa ini terjadi, tetapi dipercaya bahwa itu dapat membantu menjaga sperma tetap dekat dengan pembukaan serviks. Kemudian, sekitar 30 hingga 60 menit kemudian, koagulum terurai dan sperma bisa mulai berenang lagi. Hebat, ya!

 

Lalu, berapa banyak sperma yang bisa mencapai sel telur? Nyatanya, hanya sebagian kecil dari sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi, yang benar-benar berhasil sampai ke sel telur. Sekitar 300 juta sperma biasanya dilepaskan saat berhubungan seks, tetapi hanya sekitar 200 sperma yang akan mencapai sel telur. Ini masih angka yang cukup besar lho, karena hanya membutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur.

 

 

Baca juga: Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Lepas Spiral?

 

 

 

 

Haruskah Mengangkat Kaki agar Cepat Hamil?

Walau tak semua orang tahu betapa berlikunya perjalanan sperma, namun cukup banyak wanita mencoba cara unik yang dipercaya bisa membuat cepat hamil, yaitu menaikkan kaki ke atas tembok. Logika yang dipercaya adalah mengangkat kaki setelah sperma dilepaskan ke dalam vagina, berarti gravitasi membantu sperma melewati serviks. Jika cara ini dapat meningkatkan jumlah sperma yang berjalan melalui leher rahim, maka meningkatkan kemungkinan sperma akan bertemu sel telur dan mempermudah terjadinya pembuahan.

 

Tapi apakah ada hubungan antara posisi ini dengan mempercepat kehamilan? Nyatanya tidak.

 

Ketika sperma diejakulasi di dalam vagina dengan kecepatan tinggi, maka sel tersebut akan langsung masuk di lendir serviks. Lendir menahan sperma di sana untuk pembuahan, dan membantunya berjalan melalui sistem reproduksi, terlepas dari ada atau tidak gravitasi. Selain itu, beberapa sperma dapat melakukan perjalanan ke saluran telur dalam waktu kurang dari dua menit, jadi mengangkat kaki tidak akan membuat perbedaan yang signifikan.

 

Fakta lainnya, untuk menghasilkan keturunan yang baik, ditentukan oleh kualitas sperma. Sperma yang berkualitas bagus haruslah memenuhi 3 kriteria, yaitu jumlah mencapai 15 juta atau lebih, pergerakan (motilitas), serta bentuk dengan kepala dan ekor yang sempurna.

 

“Menaikkan kaki setelah berhubungan intim bukan cara yang benar agar bisa cepat hamil. Untuk mencapai sel telur, sperma harus berenang bagus, cepat, dan lurus. Namun, tidak semua sperma mampu berenang seperti itu. Cara mengangkat kaki ini hanyalah memberi jalan bagi sperma yang jalannya lambat agar bisa mencapai rahim. Nah sekarang yang perlu dipertanyakan, apakah mau berharap kepada sel sperma yang jalannya lambat? Dengan kata lain, jika ingin sperma bisa cepat sampai ke sel telur, bukan mengangkat kaki yang jadi solusinya, namun perbaikilah kualitas sperma suami,” jelas dr. Sofani Munzila, Sp.OG yang berpraktek sebagai dokter kandungan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur.



Bisa disimpulkan, benar-benar tidak ada bukti atau penelitian konklusif yang menunjukkan hubungan antara mengangkat kaki dan hasil nyata bahwa dapat membuat hamil lebih cepat. Lebih baik, yuk ajak suami bersama-sama memperbaiki pola hidup agar kondisi fisik Mums dan Dads fit untuk promil. (IS)

 

 

Baca juga: Apakah Diabetes Menyebabkan Infertilitas?

 

 

Referensi:

Wawancara dengan dr. Sofani Munzila, Sp.OG

Healthline. Checklist to Healthy Sperm

Flo. Sperm After Sex

Healthshots. Holding Up Legs After Sex