Program hamil idealnya disertai dengan persiapan yang matang, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan oleh dokter kandungan. Tapi, kenapa ya, dokter pasti akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal? Temukan jawabannya di sini, yuk.

 

Gangguan Kesuburan pada Wanita

Gangguan kesuburan (infertilitas) pada wanita, pria, atau keduanya, merupakan bagian yang menantang dari perencanaan keluarga. Dokter umumnya mendefinisikan sepasang suami-istri mengalami infertilitas jika tidak hamil setelah 12 bulan melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi, atau jika seorang wanita pernah mengalami dua kali keguguran atau lebih. 

 

Banyak kondisi medis yang dapat berkontribusi pada masalah kesuburan. Secara keseluruhan, sepertiga kasus infertilitas disebabkan oleh masalah reproduksi pria, sepertiga oleh masalah reproduksi wanita, dan sepertiga oleh masalah reproduksi pria dan wanita atau oleh faktor yang tidak diketahui (unexplained infertility)

 

Khusus kasus gangguan kesuburan pada wanita, 12% di antaranya tercatat memiliki masalah internal dengan organ reproduksi. Untuk memastikan hal ini, dokter spesialis kebidanan dan kandungan perlu melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) transvaginal. USG “dalam” ini, mampu menampilkan organ di dalam rahim dalam bentuk gambar dan video, sehingga memungkinkan dokter untuk melihat dan mengevaluasi organ secara internal. 

 

Cara kerja USG transvaginal sedikit berbeda dari USG abdominal. Jika USG abdominal dengan cara meletakkan transduser di atas perut, cara kerja USG transvaginal yaitu dengan memasukkan transduser yang berbentuk seperti tongkat ke dalam vagina. Sebelumnya, transduser telah dilumasi dan dilapisi dengan kondom agar lebih higienis dan mudah dimasukkan. Setelah itu, gelombang suara memantul dari dinding vagina dan bagian lain dari panggul bawah, kemudian diolah dan ditampilkan menjadi gambar di layar monitor komputer.

 

 

Baca juga: Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Lepas Spiral?

 

 

 

 

Kenapa Harus USG Transvaginal Kalau Mau Promil?

 

Perlu diakui, proses USG transvaginal memang terdengar agak tidak nyaman. Namun, berbeda dengan USG “tradisional” di area perut, USG transvaginal memiliki kelebihan dibanding USG abdominal. 

 

Ada banyak alasan mengapa USG transvaginal diperlukan saat pemeriksaan sebelum kehamilan, terutama jika Mums mengalami beberapa kondisi tertentu yang dapat memengaruhi kesuburan, antara lain:

  • Mengalami nyeri panggul.
  • Perdarahan hebat di antara siklus haid.
  • Kram perut yang tidak biasa.
  • Menunjukkan gejala saluran kemih. 

 

 

Baca juga: Apakah Gangguan Makan Menyebabkan Infertilitas?

 

 

Selain itu, USG transvaginal dapat digunakan untuk pengukuran dan evaluasi organ panggul wanita. Pemeriksaan panggul dengan USG transvaginal dapat memeriksa hal-hal berikut ini:

  • Ukuran, bentuk, dan posisi rahim, serta ovarium.
  • Ketebalan, ekogenisitas (gelap atau terangnya gambar yang berkaitan dengan kepadatan jaringan), dan adanya cairan atau massa di endometrium, miometrium (jaringan otot rahim), saluran telur, serta di dalam atau di dekat kandung kemih.
  • Panjang dan ketebalan leher rahim (serviks).
  • Perubahan bentuk kandung kemih.
  • Aliran darah melalui organ panggul.

 

Dengan USG, dokter dapat melihat massa, penyumbatan, jaringan parut, atau kerusakan organ yang berdampak pada kesuburan. Masalah kesuburan umum meliputi:

  • Fibroid rahim (mioma), yang merupakan pertumbuhan massa di dinding rahim.
  • Kehamilan ektopik (janin berimplantasi di luar rahim).
  • Polip atau kista ovarium yang dapat terjadi pada ovarium atau lapisan rahim.
  • Endometriosis (tumbuhnya jaringan di luar rahim).
  • Kondisi seperti penyakit radang panggul atau kerusakan pada saluran tuba.

 

Lalu, kapan sebaiknya USG transvaginal untuk persiapan kehamilan dilakukan? Menurut saran dr. Yanuar Yassin Bintang, Sp.OF-KFER, M.Sc, USG transvaginal untuk program hamil idealnya dilakukan pada saat haid hari kedua hingga hari kelima. Perdarahan vagina tidak akan memengaruhi kualitas diagnosis USG dan pemindaian dapat dilakukan dengan aman. (IS)

 

 

Baca juga: Ini Skincare yang Harus Dihindari saat Promil!

 

 

Referensi:

NICHD. Infertility

VeryWell Family. Ultrasound Scans

Hopkins medicine. Pelvic Ultrasound