Berat badan ibu hamil terkait dengan kesehatan bayi yang dikandungnya. Normalnya kenaikan berat badan yang lumayan signifikan terjadi saat kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga. Tapi beberapa juga ada yang mengalaminya sejak trimester pertama. Ibu hamil mungkin akan bertanya-tanya apakah berat badannya normal, terlalu ringan, atau terlalu berat. Berapa kenaikan berat badan ibu hamil yang normal?

 

 Berat badan yang terlalu ringan ataupun terlalu berat sama-sama memiliki risiko tersendiri terkait kesehatan ibu maupun bayi. Simak terus untuk mengetahui lebih dalam terkait berat badan ibu hamil, risikonya, hingga apa yang harus dilakukan untuk mencapai berat badan yang normal.

 

Baca juga: 5 Alasan Mums Sulit Menurunkan Berat Badan setelah Melahirkan

 

 

Risiko Jika Berat Badan Berlebihan

Mums yang mengalami overweight atau berat badan berlebih sebelum kehamilan akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preklamsia, kelahiran prematur, dan diabetes gestasional. Meski kenaikan berat badan saat hamil tetap dianjurkan untuk mereka yang obesitas, namun sejumlah penelitian merekomendasikan kenaikan berat badan untuk mereka saat hamil, hendaknya lebih rendah daripada rata-rata kenaikan yang direkomendasikan secara umum.

 

Jika Mums termasuk mengalami obesitas sebelum kehamilan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui panduan nutrisi dan aktivitas yang sesuai dengan kondisi tubuh. Kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil akan meningkatkan risiko kesehatan pada bayi.

 

Misalnya saja bayi lahir dengan berat berlebih, komplikasi saat kelahiran, contohnya distosia bahu atau kondisi ketika kepala bayi telah berhasil keluar saat proses persalinan namun bahunya tersangkut di jalur lahir. Kenaikan berat badan berlebih saat hamil pun meningkatkan risiko retensi berat badan pascapersalinan.

 

Baca juga: Hati-hati, Ini 7 Bahaya Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Hamil

 

Risiko Jika Berat Badan di Bawah Normal

Mums yang mengalami underweight atau berat badan di bawah normal saat hamil akan berisiko tinggi melahirkan bayi prematur, berat badan bayi yang sangat kecil, bahkan keguguran. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah berisiko mengalami gangguan perkembangan, seperti kemunduran perkembangan otak, penurunan kemampuan belajar dan akademik pada usia yang lebih lanjut, bahkan berat lahir yang rendah juga berisiko kematian.

 

Berapa kenaikan berat badan ibu hamil yang normal?

Dilansir dari laman kemkes, rata-rata ibu hamil yang terpenuhi nutrisi dan gizinya secara cukup akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 12,5 kg selama 9 bulan kehamilan. Rata-rata berat badan bayi yang dilahirkan berada di kisaran 3,3 kg. 

 

Untuk mencapai berat badan ibu hamil yang normal, Mums harus memenuhi asupan nutrisi yang cukup terutama bahan-bahan makanan sumber energi dan protein. Saat hamil, seorang ibu rata-rata membutuhkan tambahan energi sebesar 80 ribu kkal selama masa kehamilan.

 

Jumlah tersebut tentu bertahap dari waktu ke waktu. Setiap harinya Mums memerlukan 150kkal selama trimester pertama. Lalu ketika bayi semakin besar tambahan energi yang diperlukan pun ikut meningkat. Di trimester kedua dan ketiga, Mums memerlukan tambahan energi sebesar 350kkal per hari dibanding perempuan yang tidak hamil.

 

Berbagai variasi menu ibu hamil bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Kombinasikan buah, sayuran, sumber protein, karbohidrat, hingga vitamin dan mineral. Jangan lupa juga konsumsi asam lemak omega-3 khususnya DHA yang telah diakui peranannya dalam perkembangan otak sejak dalam janin.

 

Konsultasikan dengan dokter kandungan maupun dokter gizi untuk kombinasi menu yang paling sesuai dengan kebutuhan tubuh Mums. Beberapa orang mungkin membutuhkan usaha ekstra untuk mencapai berat badan yang normal saat hamil.  

 

Baca juga: Bolehkah Menurunkan Berat Badan saat Hamil?

 

Amankah Ibu Hamil Melakukan Diet?

Jika seorang ibu mengalami obesitas saat hamil, dalam kondisi tertentu dokter mungkin akan menganjurkan untuk menurunkan berat badan. Namun ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Tetapi bagaimanapun pada umumnya dalam banyak kasus, Mums sebaiknya tidak mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan.

 

Kondisi tubuh setiap perempuan hamil berbeda-beda. Apapun yang akan Mums lakukan terhadap tubuh Mums hendaknya dikonsultasikan dengan ahlinya untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

 

Baca juga: Berat Badan Turun di Kehamilan Trimester Ketiga, Apakah Berbahaya?

 

 

Referensi:

Webmd.com

Mayoclinic.org

Babycentre.co.uk

yankes.kemkes.go.id