Trimester pertama kerap dianggap sebagai momen terburuk selama kehamilan. Pasalnya, pada trimester ini, Mums akan sering mual, kelelahan, mengalami perubahan suasana hati, dan sangat cemas tentang semua hal, salah satunya perihal seks.

 

Banyak Mums khawatir tentang apakah seks pada trimester pertama sepenuhnya aman untuk dirinya dan bayi yang sedang dikandung. Namun, sebenarnya, amankah melakukan hubungan seks di trimester pertama? Kali ini kita akan membahasnya bersama-sama.

 

Baca juga: Sakit saat Berhubungan Seks, Apa yang Salah?

 

Amankah Melakukan Hubungan Seks di Trimester Pertama Kehamilan?

Kabar baiknya, berhubungan intim di trimester pertama aman dilakukan! Bahkan, seks aman dilakukan selama 9 bulan kehamilan, kecuali dokter melarang Mums berhubungan seks.

 

Otot-otot yang mengelilingi rahim dan cairan ketuban di dalamnya membantu melindungi bayi selama Mums berhubungan seks. Selain itu, sumbat lendir pada pembukaan serviks mencegah masuknya kuman. Juga, penis tidak akan menyentuh atau merusak rahim selama melakukan aktivitas seksual.

 

Satu-satunya kendala yang mungkin Mums alami adalah penurunan gairah seks. Ini karena selama trimseter pertama, Mums akan sering merasa mudah lelah, mual, dan mengalami nyeri payudara yang membatasi keinginan untuk disentuh. 

 

Untungnya, penurunan gairah ini tidak akan berlangsung lama. Banyak hal dapat berubah dengan sangat cepat selama kehamilan, dan Mums mungkin mengalami peningkatan libido pada trimester kedua.

 

Baca juga: Hati-hati, 3 Hal Ini Bikin Seks Jadi Membosankan
 

Benarkah Berhubungan Seks saat Hamil Muda Menyebabkan Keguguran?

Di awal kehamilan, ibu hamil memiliki peluang keguguran yang lebih tinggi dibandingkan dengan trimester lainnya. Sebagian besar keguguran terjadi pada 13 minggu pertama. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa seks bukanlah penyebabnya.

 

Sekitar 50 persen kasus keguguran terjadi akibat kelainan kromosom yang berkembang selama pembuahan embrio. Faktor risiko keguguran lainnya, termasuk:

  • infeksi dan penyakit yang dialami ibu
  • gangguan hormon
  • kelainan pada rahim
  • penggunaan obat-obatan tertentu
  • gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan penggunaan narkoba.

 

Baca juga: Bercinta Bisa Ubah Posisi Bayi Sungsang?

 

Posisi Seks Terbaik dan Terburuk Selama Kehamilan

 

Posisi terbaik dan aman

1. Woman on top

Posisi woman on top memastikan tidak ada tekanan pada perut Mums sehingga tidak akan memengaruhi Mums dan bayi. Posisi ini juga memberi Mums kesempatan untuk mengontrol kedalaman penetrasi.

2. On the side of the bed

Pada posisi ini, Mums bisa berbaring di pinggir tempat tidur dengan lutut ditekuk, sedangkan Dads berdiri menghadap Mums.

3. Spooning

Posisi ini memungkinkan Dads melakukan penetrasi yang dangkal, sehingga tidak akan menyakiti Mums.

 

Posisi yang sebaiknya dihindari

1. Posisi berdiri

Pada posisi ini, Mums dan Dads saling berdiri berhadapan. Dads mengangkat Mums dan melingkarkan tangan dan kaki di sekitar tubuh Dads. Ini adalah posisi seks yang perlu dihindari karena dapat memberikan tekanan pada perut ibu.

2. Posisi misionaris

Tidak disarankan bagi wanita berbaring selama kehamilan karena berat uterus akan menekan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke janin. Karena alasan ini pula, ibu hamil dilarang tidur dengan posisi berbaring lurus.

3. Telungkup

Telungkup dapat menyebabkan Mums merasa tidak nyaman selama kehamilan. Jadi, hindari seks dan aktivitas apa pun di mana Mums harus telungkup.

4. Penetrasi yang terlalu dalam

Pada penetrasi yang terlalu dalam, ada kemungkinan penis akan menyentuh leher rahim, yang menyebabkan Mums mengalami nyeri luar biasa.

 

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Pelumas saat Berhubungan Seksual?
 

Kapan Perlu Menghindari Berhubungan Intim saat Hamil?

Bidan atau dokter kandungan mungkin menyarankan untuk menghindari seks jika Mums mengalami pendarahan hebat dalam kehamilan. Pasalnya, seks dapat meningkatkan risiko perdarahan lebih lanjut jika ibu hamil mengidap penumpukan darah abnormal atau plasenta previa  .

 

Mums juga perlu menghindari seks jika:

  • Air ketuban pecah. Pasalnya, ini dapat meningkatkan risiko infeksi.
  • Terdapat masalah dengan pintu masuk ke rahim. Ini bisa menempatkan Mums pada risiko lebih tinggi mengalami keguguran atau persalinan dini.
  • Hamil anak kembar.
  • Sebelumnya memiliki riwayat persalinan prematur.

 

Kesimpulannya, selama dokter tidak melarang, sah-sah saja melakukan hubungan seks di trimester pertama kehamilan. Jika ragu-ragu, pasangan suami istri bisa mendiskusikan hal ini dengan dokter.

 

Baca juga: 6 Mitos Seputar Hubungan Intim saat Hamil yang Tidak Boleh Dipercaya

 

 

Sumber:

NHS.uk. sex perfectly safe have, will not hurt your baby

Parenting.firstcry.com. Sex-during-the-first-trimester-making-love-in-early-pregnancy

Healthline.com. Sex-first-12-weeks-of-pregnancy

Parents.com. Sex-during-pregnancy