Siapa yang tak menginginkan pernikahan selalu hangat dan bergairah? Gawatnya, ada beberapa hal yang bisa memicu hubungan seks menjadi membosankan, bahkan tak menarik lagi. Mums perlu baca artikelnya sampai habis!

 

Seks dalam Pernikahan Pasti Akan Membosankan?

Seks bukanlah perkara kuantitas, tapi kualitas. Singkatnya, begitu saran para ahli dan konselor pernikahan tentang seks dalam pernikahan. Frekuensi seksual dalam pernikahan dapat berubah seiring waktu, tetapi seks jangan sampai membosankan dalam hubungan jangka panjang. 

 

Walau begitu, tak bisa dimungkiri bahwa banyak hal bisa menghalangi ritual bercinta. Pekerjaan rumah, anak-anak, keuangan, stres, dan masalah lain dapat meredam romansa atau bahkan berkontribusi pada masalah seksual dalam pernikahan. Faktor-faktor sehari-hari ini dapat mengganggu keinginan Mums dan suami untuk berhubungan seks dan menemukan waktu untuk berusaha. 

 

Namun perlu diketahui, bahwa berhubungan seks dengan pasangan yang sudah dikenal lama sebenarnya memiliki keuntungan lho, yaitu bisa menjadi lebih memuaskan karena masing-masing tahu kesukaan, ketidaksukaan, kebiasaan, dan fantasi masing-masing.

 

Hal ini senada dengan hasil dari sebuah penelitian di tahun 2015, yang menunjukkan bahwa sebenarnya kepuasan seksual dalam hubungan memuncak di usia 12 bulan.

 

Universitas Ludwig Maximilian, di Munich, Jerman, melakukan survei terhadap 3.000 orang berusia 25-41 tahun tentang kehidupan seks mereka. Hasilnya kemudian dianalisis dan ditemukan kesimpulan bahwa seseorang paling bahagia dengan kehidupan seksnya adalah setelah satu tahun menjalin hubungan. 

 

Baca juga: 20 Cara agar Tetap Mesra dengan Suami Tanpa Harus Bercinta

  

Hal yang Membuat Seks Membosankan

Jika begitu, lalu kenapa ya, pada beberapa pernikahan ritual bercinta bisa terasa membosankan? Nyatanya ada beberapa hal yang biasa dilakukan dalam kehidupan berumah tangga, namun ternyata berdampak buruk pada kehidupan seks, yaitu membuatnya membosankan! Berikut beberapa di antaranya:

 

Tidak spontan

 Ketika sudah menikah, terlebih ketika sudah memiliki anak, seks seringkali menjadi kegiatan yang terjadwal. Di satu sisi, hal ini bisa menjadi solusi cepat agar Mums dan Dads rutin bercinta. Di sisi lain, hal ini tak berarti harus menjadi kebiasaan, karena hanya akan membuat bercinta tak ubahnya seperti sebuah rapat, pertemuan, atau kewajiban.

 

Sheila Gregoire, seorang terapis seks asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa untuk membuat sesuatu berkesan atau memiliki kenangan yang indah, perlu spontanitas, terutama seks. Ketika bercinta dilakukan secara spontan, gairah seksual terasa seperti di luar kendali, sehingga membuat kedua pihak yang terlibat benar-benar menikmatinya. 

 

Intinya, seks tidak harus selalu pada waktu yang sama sebagai bagian dari jadwal. Justru, seks harus menjadi sesuatu yang bisa membawa keduanya seakan “pergi” sejenak dari kehidupan rutin.

 

Ketika hanya satu pasangan yang memulai seks

Sekalipun seks itu hebat, jika hanya satu orang yang selalu memulai, itu bisa terasa membosankan, lho. Mengapa? Karena akan terlihat seolah-olah satu orang membantu orang lain. Sehingga, seks yang terjadi adalah atas dasar kasihan, yang mana itu bisa membuat seks terasa merendahkan.

 

Kesan buruk atas “ seks karena kasihan” ini, tetap bisa terasa bahkan jika Mums atau Dads terlihat atau berusaha antusias untuk menikmatinya, lho. Pasangan tetap saja bisa merasa bahwa suami atau istrinya tidak terlalu menikmati, sehingga lama-kelamaan akan mematikan gairah dan membuat pasangan berhenti mencoba atau memulai. Waduh, gawat juga, ya.

  

Baca juga: Ide Kencan Sehat Sekaligus Melihat Sifat Asli Pasangan, Patut Dicoba!

 

 

Tidak pernah ada waktu untuk pacaran

Masih ingatkah Mums, bagaimana rasanya ketika masih berpacaran dengan suami dulu? Ada rasa deg-degan, malu, bersemangat, penasaran, geli di perut, rindu, dan banyak lagi rasa positif lainnya. Kombinasi rasa itulah yang membuat Mums dan Dads akhirnya bisa sampai ke jenjang pernikahan saat ini. 

 

Sayangnya, semua rasa itu tak berlangsung abadi tanpa usaha. Jika Mums dan Dads tak pernah lagi memiliki momen berpacaran seperti sebelum menikah, bagaimana rasa menyenangkan itu bisa dinikmati? Yang sering terjadi, kebanyakan pasangan malah lupa rasanya disayang dan menyayangi. Dan gawatnya, hal ini juga bisa menjalar ke kualitas seks, lho.

 

Menurut psikolog dan terapis perkawinan, Dr Jacqui Gabb, dari Universitas Terbuka di Inggris, melakukan usaha untuk menyenangkan masing-masing pasangan, sangat membantu dalam menciptakan kesenangan di kamar tidur. Kedekatan nonseksual penting dalam hubungan dan dapat membangun bentuk keintiman lainnya.

 

Nah, poin mana yang sering terjadi dari penjelasan di atas, biarlah menjadi rahasia Mums dan Dads saja. Yang terpenting, jangan tempatkan seks di urutan terakhir. Karena pernikahan Mums dan Dads masih terus berlangsung terlepas ada atau tidaknya anak. Pastinya ingin dong, bisa menjadi sepasang suami-istri yang bahagia hingga akhir hayat. Semangat untuk mencoba ya, Mums! (IS)

 

 

Baca juga: Catat, Perselingkuhan Terjadi Bukan karena Pelakor

 

 

 

Referensi:

Medium. Married Sex Boring

Punchng. Sex Boring for Your Spouse

Healthline. Boring Sex

Marie Claire. Get Bored of Sex