Mums pasti ingin membahagiakan dan menyenangkan si Kecil, bukan? Setiap orang tua pasti ingin menciptakan memori bahagia bersama anak, ingin setiap perjalanan yang dilakukan bersama lancar tanpa gangguan tantrum anak. Namun, penting juga bagi orang tua untuk tahu cara mendidik anak agar tidak manja. 

Boleh saja terus menyenangkan anak dan menuruti keinginannya, namun jika berlebihan, hal ini meningkatkan risiko mendidik anak yang manja. Bagaimana cara mendidik anak agar tidak manja? Cari tahu di bawah ini ya, Mums!

 

Baca juga: Mums, Ternyata Enggak Selamanya Anak Harus Berbagi Miliknya, Kok!
 

Ciri-ciri Anak Manja

Anak manja adalah istilah untuk anak-anak yang memiliki perilaku berpusat pada diri sendiri. Perilaku ini disebabkan oleh didikan orang tua yang tidak mampu menetapkan batasan sesuai usia anak.  

Berikut ciri-ciri anak manja:

  • Tidak bisa mendengar kata ‘tidak’
  • Tidak puas dengan apa yang ia miliki
  • Memiliki pemikiran bahwa semuanya berpusat pada dirinya
  • Sering tantrum
  • Sulit mengikuti aturan

 

Baca juga: Kenapa Sih Kok Anak Suka Mengulang Ucapan Orang Tua?
 

Cara Mendidik Anak Agar Tidak Manja

Ada beberapa cara agar Mums dan Dads bisa mendidik anak yang tidak manja:

 

Hindari Minta Maaf Karena Anak Kecewa

Kata “Mama minta maaf” itu penting di momen-momen tertentu, misalnya ketika Mums hilang kesabaran dan membentak, atau tidak sengaja merusak mainan anak. Namun, tidak perlu merasa bersalah jika tidak bisa membelikan anak atau mainan model terbaru.

Penting untuk ikut bersimpati dengan kekecewaan anak, karena ini menunjukkan bahwa Mums menghormati perasaannya, namun tidak perlu mengatakannya secara berlebihan. Mungkin Mums bisa mengatakan kepada si Kecil, “Mama tahu adik mau mainan itu, tapi mainannya terlalu mahal.”

Mendorong anak untuk menerima bahwa ia tidak bisa mendapatkan segala hal yang ia inginkan itu merupakan pelajaran hidup yang penting untuknya. 

 

Jangan Melanggar Aturan Rumah

Aturan rumah yang sudah Mums dan Dads buat tidak boleh diargumentasi atau dilanggar. Jangan pula berdebat dengan anak terkait hal ini. Anak bisa merasa kecewa karena adanya aturan di rumah, tetapi Mums sebaiknya tidak berdebat dengan anak terkait hal ini. Biarkan anak memahami bahwa aturan di rumah ini penting, tidak boleh dilanggar, dan dilakukan oleh setiap anggota keluarga. 

 

Atasi Tantrum Anak

Pasti tidak ada orang tua yang suka mendengar anaknya yang sedang tantrum. Namun, menyerah dan mengikuti kemauan anak bukanlah suatu hal yang baik dilakukan. Salah satu alasan anak tantrum itu karena ia merasa bisa mendapatkan keinginan dengan cara tersebut. Jadi, Mums jangan meladeninya, lama kelamaan tantrumnya akan berhenti.

Kalau anak tantrum di rumah, Mums bisa mengabaikannya, selama anak tidak berada dalam bahaya yang bisa melukai dirinya sendiri atau orang lain. Sementara itu, meskipun Mums perlu memantau anak yang tantrum di tempat umum, memberikannya perhatian juga akan memperpanjang tantrumnya. Yang bisa Mums lakukan adalah membawa anak ke mobil atau ke tempat sepi. Ketika anak sadar bahwa Mums tidak akan mengikuti keinginannya, maka ia akan berhenti tantrum. 

 

Berikan Kata-kata Positif Ketimbang Hadiah

Anak yang menerima hadiah untuk setiap pencapaian kecil yang ia lakukan dapat kehilangan naluri untuk unggul dalam banyak hal. Sementara itu, kalimat seperti  ‘Adik hebat banget tadi belajarnya di kelas, jadi bisa dapet nilai bagus, deh’, akan melekat di benak anak lebih lama dan meningkatkan motivasinya. 

Kendati demikian, tidak ada salahnya mengakui pencapaian anak, dari yang kecil sampai yang besar, asalkan Mums bisa menentukan balasan atau hadiah yang sesuai. 


Baca juga: Cara Melarang Anak Tanpa Bilang “Jangan”
 

Sumber:

Parents.com. How to Avoid Raising a Spoiled Child. Mei 2022.
Happiest Baby. How to Not Raise a Spoiled Kid.