Ketika berbicara mengenai gangguan kecemasan, banyak orang yang selalu mengaitkannya dengan kondisi psikologis atau mental. Ya, memang tidak salah sih, karena memang gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan psikologis. Namun, nyatanya gangguan kecemasan tidak hanya mnimbulkan gejala psikologis saja lho, Gengs. Gangguan kecemasan juga dapat berdampak pada gejala fisik.

 

Pada dasarnya, ketika seseorang mengalami gangguan kecemasan, sistem 'fight or flight' (menghadapi atau menghindari) akan bereaksi. Hal ini menandakan bahwa tubuh menghadapi ancaman bahaya. Sistem fight or flight ini akan membantu orang tersebut untuk bertahan dari ancaman. Namun, bagi seseorang yang mengalami kecemasan, rasa takut dan khawatir adalah ancaman yang justru mendorong saraf simpatis dalam tubuh. Saraf simpatik inilah yang bertugas mengontrol proses-proses otonom seperti pernapasan dan detak jantung. Saraf ini juga akan menyebabkan kelenjar adrenalin melepaskan hormon adrenalin dan kortisol yang sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.

 

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai apa saja gejala fisik yang juga timbul saat seseorang mengalami gangguan kecemasan, berikut uraiannya!

Baca juga: Kuis: Apakah Kamu Memiliki Gangguan Kecemasan?

 

1. Jantung berdetak kencang

Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), Jantung yang berdetak kencang merupakan tanda gangguan kecemasan yang paling sering dialami. Masih ingat sebelumnya bahwa sistem saraf simpatik memiliki peranan dalam mengontrol detak jantung? Nah, ketika seseorang berada pada situasi yang menekan, kelenjar adrenalin akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol yang akan memengaruhi saraf simpatik dalam mengontrol detak jantung. Alhasil, saat merasa cemas, orang tersebut akan merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.

 

2. Sulit bernapas

Darah berperan layaknya angkutan yang mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan serta organ dalam tubuh. Ketika stres, tubuh akan meresponsnya dengan cara meningkatkan kecepatan sirkulasi darah. Kondisi ini akan membuat kerja sistem pernapasan perlahan meningkat untuk memastikan tubuh memiliki lebih banyak oksigen yang bisa dibawa oleh darah.

 

Kerja sistem pernapasan yang meningkat memaksa seseorang untuk bernapas lebih cepat dari seharusnya. Proses ini dikenal dengan hiperventilasi. Namun, bernapas lebih cepat sebenarnya hanya akan memperburuk keadaan karena keseimbangan oksigen dan karbondioksida dalam tubuh menjadi rusak. Alhasil, Kamu akan semakin sulit untuk bernapas.

 

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya seseorang dengan gangguan kecemasan berlatih cara pernapasan perut atau pernapasan diafragma. Cara ini akan membantu kerja sistem pernapasan agar lebih lambat dan teratur sehingga tubuh juga memiliki kesempatan dalam memperoleh oksigen.

 

 

3. Merasa kelelahan

Tanda umum lain yang sering dialami saat seseorang mengalami gangguan kecemasan adalah rasa lelah berkepanjangan. Hal ini karena saat mengalami gangguan kecemasan, otak akan merasa stres dan memberikan sinyal pada tubuh agar selalu siaga. Kamu pun akan merasa kelelahan.

Baca juga: Penderita Gangguan Kecemasan Ingin Kamu Mengetahui 12 Hal Ini

 

4. Sulit tidur

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan mungkin juga akan mengalami masalah saat tidur. Kalaupun bisa tertidur, mereka akan tidur dengan gelisah dan rasa tidak nyaman. Kondisi ini sebenarnya dipicu oleh adanya peningkatan hormon kortisol dan adrenalin yang menyulitkan tubuh untuk tidur dengan nyenyak.

 

5. Otot terasa sakit

Beberapa orang dengan gangguan kecemasan mengaku merasakan adanya ketegangan pada bagian leher, punggung, atau bahu mereka. Kondisi ini sebenarnya dipicu akibat adanya respons stres saat gangguan kecemasan terjadi.

Baca juga: Kuis: Kamu Mengalami Gangguan Kecemasan atau Depresi?

 

6. Ketidaknyamanan pada perut

Saat mengalami gangguan kecemasan seseorang bisa mengalami gangguan pula pada sistem pencernaannya, mulai dari sakit perut, sembelit, hingga diare. Kondisi ini sebenarnya umum terjadi karena di dalam saluran pencernaan terdapat sistem saraf enterik yang terhubung langsung dengan sistem saraf di otak. Nah, ketika gangguan kecemasan terjadi, otak akan mengalami stres yang akhirnya memengaruhi sistem pencernaan.

 

7. Telapak tangan berkeringat

Ketika saraf simpatik aktif akibat stres yang dialami penderita gangguan kecemasan, ini dapat memengaruhi kelenjar keringat yang ada di seluruh tubuh. Akibatnya, produksi keringat akan meningkat, termasuk pada bagian telapak tangan.

 

Baca juga: Jika Pasangan Alami Gangguan Kecemasan, Begini Cara Berikan Dukungan!

 

8. Gemetar dan mudah kaget

Kecemasan akan memicu gelombang hormon yang membuat tubuh gemetar. Selain itu, saat cemas tubuh juga akan memiliki tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi, sehingga jangan heran jika saat gangguan kecemasan terjadi, pengidapnya akan lebih mudah kaget saat ditegur.

 

9. Kesulitan menelan

Kecemasan dapat membuat pengidapnya merasa sulit untuk menelan karena tenggorokan yang terasa sesak. Meski gejala ini masih sulit untuk dijelaskan faktor pemicunya, namun beberapa ahli mengatakan bahwa kondisi ini disebut dengan sensasi globus, di mana orang yang cemas tidak mendapatkan udara yang cukup sehingga sulit saat menelan.

 

10. Rentan sakit

Beberapa orang menjadi lebih rentan terserang penyakit seperti flu atau pilek saat berada pada tingkat kecemasan yang tinggi. Ini karena sistem kekebalan tidak berfungsi ketika respons 'fight or flight' bekerja.

 

Ternyata selain dapat memengaruhi psikologis, gangguan kecemasan juga dapat ditandai dengan beberapa gejala fisik ya, Gengs. Nah, apabila Kamu mengalami beberapa gejala tersebut, cobalah untuk meminta bantuan orang lain atau ahli agar kondisimu tidak semakin parah! (BAG/AY)

Baca juga: Instagramxiety, Kecemasan Saat Melihat Postingan Instagram

 

Penyakit yang Memengaruhi Kepribadian -GueSehat.com