Ketumbar adalah salah satu rempah andalan saat Geng Sehat mau memasak opor ayam, membuat dendeng daging, atau sate. Ketumbar atau coriander ternyata tak hanya memberikan rasa khas pada masakan, namun memiliki manfaat kesehatan. Sudah tahu belum manfaat ketumbar untuk darah tinggi?

 

Ya, ketumbar yang dimanfaatkan sudah dalam kondisi kering, biji maupun bubuk, dikatakan dapat bisa menjadi obat alami untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Ketumbar akan "memodulasi aktivitas usus" dan menyebabkan Kamu lebih sering kencing. Bagi penderita hipertensi, sering kencing akan membantu menurunkan tekanan darah karena mirip cara kerja obat diuretik.

 

Kira-kira bagaimana mekanisme dan manfaat ketumbar untuk darah tinggi, dan juga untuk penyakit jantung? Berikut ini penjelasan ilmiahnya. 

 

Baca juga: Ternyata Obat-obatan Ini Dapat Meningkatkan Tekanan Darah, Lho!

 

Hipertensi, Penyakit Kronis yang Harus Dikelola Seumur Hidup

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu gangguan kardiovaskular yang paling sering dijumpai di seluruh dunia. Riskesdas 2013 menunjukkan, penderita hipertensi di Indonesia naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Artinya, ada 3-4 penderita hipertensi dari setiap 10 orang Indonesia yang diperiksa tekanan darahnya.

 

Menurut WHO, hipertensi diperkirakan menyebabkan 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari total semua kematian di seluruh dunia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada minimal dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. 

 

Salah satu aspek paling berbahaya dari hipertensi adalah penderitanya mungkin tidak tahu kalau memilikinya. Faktanya, hampir sepertiga orang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak mengetahuinya. Hal ini karena hipertensi pada umumnya tidak bergejala. 

 

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan darah Kamu tinggi adalah melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Pemeriksaan tekanan darah dengan tensimeter sangat penting jika Kamu memiliki kerabat dekat yang memiliki tekanan darah tinggi.

 

Baca juga: Kenali Patofisiologi Hipertensi

 

Hipertensi harus dikelola seumur hidup. Kurangnya kesadaran untuk mengelola hipertensi dapat memperburuk kondisi. Tekanan darah tinggi yang dibiarkan terus-menerus, suatu saat dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan komplikasi lain yang tidak kalah berbahaya, bahkan kematian.

 

Penderita tekanan darah tinggi harus minum obat-obat untuk menurunkan tekanan darah seumur hidupnya, dan mengatur diet mereka. Geng Sehat pasti tahu bahwa asupan natrium atau garam yang berlebihan dapat memperburuk hipertensi dan mempercepat penyempitan pembuluh darah.

 

Untuk alasan yang sama, pasien tekanan darah tinggi juga diminta untuk menjauhi makanan pedas. Sumber makanan pedas biasanya dari rempah. Namun, rempah-rempah dari jenis yang tepat, jika digunakan dengan cara yang benar, juga dapat membantu mengelola tekanan darah lho.

 

Salah satu bumbu rempah yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan dalam diet tekanan darah tinggi adalah ketumbar. Ketumbar termasuk salah satu bahan makanan yang dipercaya sangat baik untuk kesehatan jantung.

 

Menurut buku Healing Foods ketumbar tercantum dalam pengobatan tradisional Ayurvedic karena sifat anti-inflamasinya. Penelitian modern juga menunjukkan bahwa ketumbar juga memiliki efek menurunkan kolesterol.

 

Baca juga: Begini Cara Mencegah Komplikasi Hipertensi!

 

Manfaat Ketumbar untuk Darah Tinggi

Ketumbar adalah salah satu bumbu yang paling berharga di dapur-dapur Asia, terutama India. Ketumbar adalah salah satu rempah tertua yang dikenal di dunia. Buku Healing Spices yang ditulis Bharat B. Aggarwal menyebutkan bahwa biji ketumbar ditemukan dalam penggalian arkeologi Neolitikum sekitar tahun 7000 SM.

 

Ketumbar juga ditemukan di makam Tutenkhamen di Mesir dan disebutkan dalam Alkitab. Tak hanya itu, ketumbar adalah rempah-rempah yang populer di Yunani kuno. Dalam buku tersebut dinyatakan biji ketumbar yang manis dan pedas sangat baik untuk kesehatan. Manfaatnya antara lain membantu mengelola kondisi seperti diabetes, obesitas dan hipertensi.

 

Khusus untuk hipertensi, ketumbar membantu mengeluarkan kelebihan cairan dan zat-zat tidak berguna lainnya dari aliran darah, sehingga berdampak pada penurunan tekanan darah.

 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology tahun 2009 tentang manfaat kesehatan dari ketumbar menyebutkan, ketumbar berdampak langsung pada tekanan darah. Manfaat ini didapatkan dari senyawa yang terkandung dalam tanaman ketumbar yang disebut kolinergik.

 

Mengkonsumsi ketumbar dalam bentuk biji dapat membantu mengurangi tekanan darah. Salah satu penelitian pada hewan juga menemukan bahwa ekstrak biji ketumbar secara signifikan mengurangi tekanan darah.

 

Baca juga: Manfaat Kayu Secang untuk Diet Penderita Hipertensi dan Diabetes

 

Cara Kerja Ketumbar Menurunkan Tekanan Darah

Ketumbar adalah obat yang sangat baik untuk mengelola tekanan darah tinggi. Dengan begitu, ia juga baik untuk menjaga kesehatan jantung. 

 

Beberapa penelitian menemukan bahwa senyawa yang ada pada ketumbar akan berinteraksi dengan ion kalsium dan neurotransmitter asetilkolin yang membantu meredakan ketegangan di pembuluh darah. Ketika pembuluh darah rileks, maka tekanan darah akan turun.

 

Selain itu, rempah mungil ini sangat efektif untuk memodulasi aktivitas usus, yang juga berdampak sangat penting dalam mengelola tekanan darah tinggi. Seperti disebutkan di atas, biji ketumbar juga memiliki efek diuretik.

 

Diuretik membantu meningkatkan pengeluaran urine. Melalui urine, kelebihan garam yang terakumulasi dalam sistem peredaran darah dan tubuh akan dikeluarkan.

 

Baca juga: Cara Kerja dan Jenis-jenis Obat Hipertensi
 

Cara Menggunakan Ketumbar untuk Darah Tinggi

Mendapatkan manfaat ketumbar untuk darah tinggi, tentu tidak cukup hanya dengan menjadikannya bumbu masakan. paling banyak, sekali masak Kamu hanya membutuhkan 1 sedok teh ketumbar. Tentu manfaatnya kurang optimal.

 

Di buku-buku resep kuno, ada cara memanfaatkan ketumbar untuk menurunkan tekanan darah. Salah satunya dari kitab ramuan kuno Ayurvedic dari India yang sudah berusia berabad-abad. Berikut ini cara sederhana memanfaatkan ketumbar:  rendam sesendok biji ketumbar dalam segelas air dan diamkan semalaman. Saring dan minum air ini keesokan harinya.  

 

Menurut buku The Complete Book of Ayurvedic Home Remedies oleh Dr. Vasant Lad, ketumbar juga bisa digabungkan dengan rempah lain.

- Tambahkan 1 sendok teh ketumbar dan 1 cubit kapulaga ke dalam 1 cangkir jus persik yang baru saja diperas (bukan produk olahan/kalengan). Kemudian minumlah sebanyak 2 hingga 3 kali sehari.

 

Ketumbar mudah sekali didapatkan di pasar tradisional maupun supermarket modern. ketumbar umumnya tersedia dalam bentuk biji kering. Tetapi di luar negeri, misalnya di negara Eropa, ketumbar juga dapat dibeli sebagai ramuan kering, atau tanaman untuk diambil daunnya.

 

Baca juga: Minum Obat Hipertensi Kok Jadi Beser, Ya?
 

Oh ya, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, ketumbar ini juga sumber vitamin A dan vitamin C yang baik. Jadi mulai sekarang jangan remehkan ketumbar, karena manfaat ketumbar untuk darah tinggi sangat nyata. Daripada membeli suplemen mahal untuk mendampingi obat penurun tekanan darah, tidak ada salahnya Kamu mencoba ramuan dari ketumbar ini.

 

tetapi ingat bahwa mengelola hipertensi tidak cukup mengandalkan obat atau terapi alternatif seperti ketumbar ini. Secara bersamaan penderita hipertensi harus selalu menerapkan gaya hidup sehat dan jangan lupa selalu berkonsultasi secara rutin ke dokter.

 

Setiap kali kunjungan, minimal pendeirta hipertensi harus mengukur tekanan darah. Tujuannya agar terlihat apakah pengobatan dan perubahan gaya hidup yang selama ini dijalani sudah efektif menurunkan tekanan darah.

 

Baca juga: Pentingnya Konsumsi Rutin Obat Hipertensi

 

 

Referensi:

NDTV.com. Coriander for hypertension. 

Express.co.uk. High blood pressure lower natural remedy. 

Guesehat.com. Pengertian, Penyebab dan Gejala Hipertensi yang Harus Diwaspadai