Batuk bukan penyakit, melainkan tanda umum atau gejala klinis yang paling sering dijumpai pada masalah saluran pernapasan dan paru-paru. Untuk mengatasi batuk, terutama yang tidak membuat mengantuk, Geng Sehat perlu memahami jenis-jenis batuk dan obat-obat yang sesuai. Artikel ini akan menjelaskan cara menyembuhkan batuk tanpa efek kantuk.

 

Jenis-Jenis Batuk

Secara umum, batuk dapat dibagi berdasarkan durasinya, seperti yang dijelaskan oleh dr. Zizi Tamara M.Si (Herb) dari Perhimpunan Dokter Herbal Medik (PDHMI).

 

1. Batuk akut

 

Batuk akut adalah fase awal yang berlangsung kurang dari tiga minggu. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas seperti pilek yang umum, sinusitis akut, pertusis, rinitis alergi, dan iritasi. Infeksi virus pada saluran pernapasan bawah juga bisa menyebabkan batuk akut, seperti bronkitis dan pneumonia, yaitu infeksi pada cabang batang tenggorokan dan paru-paru.

Selain itu, refluks asam lambung atau GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease), atau paparan zat iritan, juga bisa jadi penyebab iritasi saluran pernapasan.

 

2. Batuk sub-akut

Batuk ini berlangsung selama 3 hingga 8 minggu, sebagai fase peralihan dari batuk akut ke kronis. Penyebab umum adalah batuk pasca infeksi bakteri.

 

3. Batuk kronis

Merupakan batuk yang sulit untuk disembuhkan, batuk kronis bisa berlangsung lebih dari 8 minggu dan bisa menunjukkan penyakit serius seperti asma, tuberkulosis (TBC), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gangguan refluks lambung, atau kanker paru-paru. Obat-obat seperti ACE inhibitor dan polusi udara tinggi juga bisa menjadi penyebab batuk kronis.

 

Baca juga: Pemanfaatan Obat Batuk Herbal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

 

 

Berdasarkan jenisnya, batuk dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu batuk berdahak dan batuk kering.

 

1. Batuk berdahak

 

Batuk ini disertai dahak atau lendir yang bisa berasal dari hidung, rongga sinus, atau paru-paru. Pada batuk berdahak, jangan ditahan atau dihentikan karena bisa menyebabkan sumbatan di paru-paru. Dahak perlu dikeluarkan agar paru-paru tetap bersih. Batuk berdahak ini bisa disebabkan oleh influenza, penyakit paru kronis, atau kebiasaan merokok.

Jenis batuk berdahak juga dapat gejala dari penyakit GERD atau naiknya asam lambung sampai ke tenggorokan, sehingga merangsang terjadinya batuk dan kondisi ini sering dapat menyebabkan terbangun dari tidur.

 

2. Batuk kering

Batuk ini tidak disertai dahak atau lendir dan bisa berlangsung lebih lama daripada batuk berdahak. Batuk kering juga bisa disebabkan oleh bronkospasme, alergi, asma, atau obat darah tinggi. Terdapat beberapa obat darah tinggi yang dapat menimbulkan batuk yaitu obat golongan ACE inhibitor, misalnya captopril, enalapril maleat, dan lisinopril.

 

Baca juga: Virus Batuk Anak Makin Bandel, Ini Cara Menghadapi

 

Obat Batuk Tanpa Efek Kantuk

 

Pengobatan batuk tergantung pada penyebabnya. Jika batuk disebabkan oleh penyakit, maka penanganan terhadap penyakit penyebabnya adalah langkah yang efektif. Geng Sehat bisa menggunakan obat-obatan batuk yang dijual bebas atau yang diresepkan oleh dokter.

Obat batuk meliputi antitusif yang menekan refleks batuk (golongan antitusif) atau golongan ekspektoran yang membantu melunakkan dahak sehingga dahak dapat dengan mudah keluar.

Obat-obat bebas sering mengandung campuran antihistamin, dekongestan, antitusif, dan ekspektoran. Antihistamin seperti chlorpheniramine maleate (CTM) bisa membantu meredakan rasa gatal di tenggorokan, tetapi kadang menyebabkan kantuk. Efek mengantuk ini, tentu saja bagi pekerja menjadi hambatan dalam beraktivitas. Akibatnya sering obat tidak diminum sesuai aturan pakai. Karena obat yang diminum kurang dari dosis, kesembuhan pun menjadi kurang efektif.

Pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan dengan cermat untuk menghindari efek samping. Selain mengantuk, efek samping yang dapat timbul dari penggunaan obat batuk adalah pusing, mual, dan muntah.

 

Obat Batuk Herbal

 

Terapi herbal dapat menjadi alternatif untuk mengatasi batuk. Penelitian telah menunjukkan manfaat obat herbal yang umumnya lebih mudah ditoleransi dan tidak menimbulkan kantuk. Tanaman herbal dapat berfungsi sebagai demulsen, sekretolitik, ekspektoran, mukolitik, imunomodulator, dan antitusif.

Pilih obat herbal yang sesuai dengan petunjuk penggunaan dan indikasi. Pastikan juga untuk mengikuti dosis yang disarankan dengan seksama. Dengan cara ini, Anda bisa mengatasi batuk tanpa harus merasa mengantuk, yang sangat penting saat bekerja.

 

Baca juga: Penanganan Batuk di Rumah

 

 

Referensi:

  1. Holzinger, et al. The diagnosis and treatment of acute cough in adults. Deutsches Arzteblatt International. 2014. Vol 111(20).p.356-363.

  1. Blasio, et al. Cough management: a practical approach. Cough Journal. 2011. DOI: 10.1186/1745-9974-7-7.

  2. Wagner, et al. Herbal medicine for cough: a systematic review and meta-analysis. Original Article. Forsch Komplementmed. 2015. p.359-368.

  1. The Indonesian Society of Respirology. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Batuk Berdahak dan Kering, Kenali Perbedaannya Hingga Penyebabnya. 2013. http://klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=7938

  2. Mun’im, A., Hanani, E. Fitoterapi Dasar. Dian Rakyat. 2011. p.1 - 22