Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit sistem pernapasan dengan gejala batuk masih masuk dalam 10 (sepuluh) besar penyakit yang ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan.

 

Adapun penyebab batuk diantaranya disebabkan :

  • Infeksi saluran pernafasan atas atau dikenal dengan ISPA, yang menyerang tenggorokan dan rongga sinus, seperti flu, radang tenggorokan, sinusitis

  • Infeksi saluran pernafasan bawah yang menyerang trakea (batang tenggorok), bronkus (saluran pernafasan di rongga dada), bronkiolus (cabang saluran bronkus) dan paru-paru seperti bronkitis atau pneumonia

  • Alergi berupa batuk alergi

  • Kekambuhan penyakit kronik seperti asma, bronkitis kronis dan penyakit paru obstruktif menahun ( PPOK).

 

Baca juga: Tanaman Herbal Pengusir Kembung dan Mual
 

Obat Batuk Herbal

Dijelaskan dr. Dian Elco Nora, M.Si (Herb.), rata-rata penderita batuk yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena batuk yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada kasus yang disebabkan oleh infeksi, diperlukan penanganan untuk infeksinya secara medis.

 

Namun tidak menutup kemungkinan untuk diberikan terapi komplementer (penunjang) dalam mengatasi batuk dengan menggunakan herbal atau dikenal dengan istilah Herbal medicine.

 

Seiring kesadaran dan minat masyarakat untuk kembali memanfaatkan bahan alam dalam mengatasi masalah kesehatan (Back to Nature) maka Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI telah berkomitmen mendukung pemanfaatan herbal asli Indonesia untuk kesehatan bangsa.

 

Di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas telah ada payung hukum untuk jenis pelayanan yang memadukan pelayanan kesehatan konvensional dan tradisional komplementer. Perpaduan dua unsur tersebut disebut sebagai pelayanan kesehatan tradisional integrasi (Integrative Medicine).

 

Baca juga: Perjalanan Suatu Obat Herbal Dinyatakan Aman
 
 

Terapi herbal (Herbal Medicine) merupakan salah satu yang diterapkan dalam pelayanan kesehatan tradisional integrasi (Integrative medicine) bersama dengan pelayanan kesehatan ketrampilan dengan akupresur yaitu penekanan di titik akupuntur.

 

"Masyarakat diharapkan semakin cerdas dalam memanfaatkan herbal melalui penyampaian informasi di fasilitas pelayanan kesehatan," jelas dr. Dian. Dalam hal ini, lanjut dr. Dian, ada sebuah program layanan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Ramuan (Selfcare Ramuan) dan Ketrampilan (Selfcare Akupresur) yang telah diterapkan di hampir seluruh fasilitas pelayanan kesehatan primer di Indonesia.

 

Melalui program ini diharapkan masyarakat mampu mengatasi masalah kesehatan ringan, menjaga stamina dan menjaga kesehatan dengan menggunakan tanaman yang ada di pekarangan rumah atau dikenal sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur.

 

Baca juga: Atasi Gejala Batuk Sebelum Menjadi Parah

 

Mengatasi Gejala Batuk dengan Obat Herbal

Untuk mengatasi gejala batuk, para tenaga kesehatan yang telah dilatih akan memberikan resep terapi herbal yang telah berijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

Para tenaga kesehatan juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak memilih herbal yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) yang dapat membahayakan kesehatan.

 

Untuk menghindari obat herbal ber-BKO tersebut, masyarakat diharapkan selalu menerapkan prinsip Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Ijin Edar dan Kadaluarsa). 

 

Baca juga: Jahe dan Mahkota Dewa untuk Pereda Batuk

 

Dalam pelayanan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Ramuan (Selfcare Ramuan) ada beberapa pilihan tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam mengatasi batuk dan mudah didapat di lingkungan tempat tinggal antara lain: 

 

1. Daun legundi (Vitex trifolia L.)

Daun legundi telah lama dikenal untuk mengatasi batuk dan asma. Data penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun legundi mempunyai efek melegakan saluran nafas atau bronkodilator (Alam G, et al.,2002).

 

2. Saga (Abrus precatorius L.)

Daun saga telah lama dikenal bermanfaat untuk mengatasi batuk, dalam beberapa penelitian daun saga mempunyai efek :

  • Anti inflamasi (anti radang) sehingga bisa digunakan untuk mengatasi batuk karena infeksi saluran pernafasan (Georgewill, O.,et al, 2009)

  •  Melegakan saluran nafas (bronkodilator) sehingga bermanfaat untuk mengatasi asma (Mensah A.Y.,et al, 2011).

 

3. Jahe (Zingiber officinale Roxb.)

Rimpang jahe dapat digunakan untuk meredakan batuk melalui mekanisme kerja sebagai anti inflamasi (anti radang).

 

Baca juga: Apa Perbedaan Influenza dan Batuk Pilek Biasa?

 

4. Kencur (Kaempferia galanga L.)

Rimpang kencur mempunyai efek ekspektoran (peluruh dahak) sehingga dapat digunakan untuk membantu mengobati batuk.(Pramono S, 2007).

 

5. Sirih (Piper betle L.)

Ekstrak daun sirih mampu menurunkan frekuensi batuk dan menurunkan kekentalan dahak (Arifin, H., 1990)

 

6. Menta (Mentha piperita L.)

Ekstrak Daun menta dapat digunakan untuk meredakan batuk dan melegakan pernafasan(Nishino T., et al, 1997)

 

Itu tadi tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat batuk herbal. Jangan lupa pilih obat batuk herbal yang aman. salah satunya bisa dibeli secara online di sini.

 

Baca juga: Virus Batuk Anak Makin Bandel, Ini Cara Menghadapi

 

 

Referensi :

  1. Kementerian Kesehatan RI. Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu Jilid 2, Jakarta. 2011.

  2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Ketrampilan.

  3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 Tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi.