Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya partikel asing ke dalam saluran pernapasan bagian bawah. Batuk berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan dari terjadinya aspirasi dan membersihkan cairan sekresi seperti lendir, partikel asing, dan organisme menular.1 Bagaimana cara menyembuhkan batuk dengan obat batuk dan sakit tenggorokan alami? 

 

Berdasarkan durasinya, batuk dibagi menjadi 3 yaitu batuk akut yang terjadi selama kurang dari 3 minggu, batuk subakut yang terjadi selama 3-8 minggu, dan batuk kronis yang terjadi selama lebih dari 8 minggu. Batuk yang berlangsung secara terus-menerus disertai gejala lain seperti demam, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit telinga, sampai nyeri otot memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk diagnosis dan menentukan pengobatan yang sesuai.2

 

Cara Menyembuhkan Batuk dengan Obat Batuk dan Sakit Tenggorokan Alami

Selain memeriksakan diri ke dokter atau ke fasilitas kesehatan, pengobatan batuk bisa dilakukan upaya mandiri untuk meredakan batuk akut kurang dari 3 minggu seperti istirahat yang cukup, banyak minum air putih, dan menerapkan pola hidup sehat.3

 

Selain itu, untuk meredakan batuk bisa mengonsumsi obat batuk herbal berbahan alami dan tradisional, di antaranya bahan yang berasal dari mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), ekstrak jahe gajah (Zingiber officinale), daun legundi (Vitex trifolia), dan daun saga (Abrus precatorius).4

 

Mahkota dewa merupakan tanaman perdu anggota famili Thymelaeceae dan merupakan tanaman herbal asli Indonesia. Mahkota dewa banyak dikenal masyarakat mengenai khasiatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit, termasuk sebagai obat batuk herbal.5,6

 

Mahkota dewa atau disebut sebagai buah simalakama memiliki beberapa senyawa seperti alkaloid, fenol, flavonoid, lignan, tannin, saponin, dan steroid. Mahkota dewa dapat digunakan sebagai ramuan herbal untuk meredakan batuk melalui mekanisme kerjanya sebagai antibakteri, antivirus, dan antioksidan.6,7 Penelitian juga menyebutkan bahwa mahkota dewa diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi dari senyawa flavonoid, terpenoid, fenol, dan saponin yang berfungsi untuk melegakan tenggorokan.6,8  Selain itu, kandungan flavonoid, flavonol, dan fenolik dalam buah mahkota dewa juga terbukti sebagai antioksidan poten.8

 

Ekstrak buah mahkota dewa juga diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri yang dibuktikan dengan adanya studi yang menunjukkan mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa (bakteri penyebab infeksi di saluran pernafasan atas).7,9

 

Mahkota dewa saat ini banyak diolah sebagai obat batuk herbal, baik dalam formula tunggal maupun kombinasi dengan tanaman herbal lainnya. Herbakof merupakan salah satu obat batuk herbal yang memanfaatkan ekstrak mahkota dewa dikombinasikan dengan ekstrak jahe gajah (Zingiber officinale), daun legundi (Vitex trifolia), dan daun saga (Abrus precatorius). Keempat bahan tersebut saling bersinergi dan memberikan efek yang lebih kuat dalam meredakan batuk dan gejala tidak nyaman di tenggorokan. Keempat tanaman herbal tersebut diproses oleh DLBS (Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences) dengan metode advanced fractionation technology (AFT) untuk memastikan bahwa hanya fraksi yang memang memiliki manfaat untuk kesehatan yang difraksikan dari empat herbal tersebut. Proses AFT menghasilkan zat aktif reconyl dengan mekanisme kerja sebagai antitusif dan bronkodilator.4

 

Jahe yang mengandung essential oils dapat memberikan rasa hangat dan membantu melegakan tenggorokan. Secara farmakologi, rimpang jahe memiliki efek antitussive dan secara empiris efektif untuk meredakan batuk.4 

 

Daun saga juga dapat membantu menyembuhkan flu dan batuk. Daun saga memiliki efek sebagai antiinflamasi, termasuk untuk penyembuhan luka dan radang tenggorokan. Sedangkan daun legundi mengandung senyawa flavonoid (castatin) yang berperan untuk melegakan batuk.4

 

 

Herbakof diproses dengan teknologi modern AFT atau diproduksi dengan teknologi fraksinasi modern, bukan hanya sekedar mengambil ekstraknya. Dalam proses pembuatannya, yang diambil hanya kandungan yang berguna untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan saja, yaitu reconyl.4

 

Mengonsumsi keempat herbal tersebut sebagai obat batuk dalam satu formula yaitu Herbakof, tentu lebih praktis.

 

Herbakof sudah tersertifikasi HALAL dan dapat dikonsumsi untuk dewasa dan anak di atas usia 6 tahun. Herbakof tersedia dalam bentuk stickpack atau botol. Geng Sehat tidak perlu khawatir karena Herbakof sirup terbukti aman tanpa kandungan EG/ DEG dan dapat dikonsumsi sesuai anjuran, tanpa menyebabkan kantuk.

 

 

Referensi:

  1. Sucher BJ. Cough and other nonspecific respiratory symptoms. In: Dipiro JT, et al. Pharmacotherapy a pathophysiologic approach. 11th edition. New York: McGraw Hill; 2020.
  2. Sharma S, Hashmi MF, Alhajjaj MS. Cough. [Updated 2022 Aug 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Accessed from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493221/#_NBK493221_pubdet.
  3. NHS. Cough. Accessed from https://www.nhs.uk/conditions/cough/ . 21 April 2023.
  4. Reconyl. Product summary. Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences. 2020. Data on file.
  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope herbal Indonesia edisi II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.
  2. Tandrasasmita OM, Sutanto AM, Arifin PF, Tjandrawinata RR. Anti-inflammatory, antiangiogenic, and apoptosis-inducing activity of DLBS1442, a bioactive fraction of Phaleria macrocarpa, in a RL95-2 cell line as a molecular model of endometriosis. International journal of women's health. 2015;Vol 7:161.
  3. Altaf R. Phytochemistry and medicinal properties of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. extracts. Pharmacognosy Reviews. 2013; 7(13): 73-80.
  4. Lay MM, et al. Phytochemical constituents, nutritional values, phenolics, flavonols, flavonoids, antioxidant and cytotoxicity studies on Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl fruits. BMC Complementary and Alternative Medicine. 2014; 14(152): 1-22.
  5. Prat C, Lacoma A. Bacteria in the respiratory tract – how to treat? or do not treat? International Journal of Infectious Diseases. 2016; 51: 113-122.
  6. Package insert. PT Dexa Medica.