Madu memang dikenal dengan rasanya yang enak dan khasiatnya untuk kesehatan. Namun, madu bukan pilihan makanan yang aman untuk si Kecil yang usianya belum genap satu tahun, Mums. Mungkin Mums bertanya-tanya, kenapa bayi tidak boleh minum madu? Yuk Mums, cari tahu jawabannya di sini!

 

Baca juga: Makanan yang Tidak Boleh Diberikan pada Bayi di Bawah 1 Tahun

 

Alasan Bayi Tidak Boleh Minum Madu

Madu mengandung Clostridium botulinum, yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Botulisme adalah kondisi keracunan berbahaya yang bisa menyebabkan kelemahan otot dan sesak napas pada bayi. 

 

Jika Mums memberikan madu kepada si Kecil, walaupun hanya sedikit, sudah cukup menimbulkan risiko botulisme. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari memberikan madu kepada si Kecil ya, Mums. 

 

Kapan Bayi Boleh Mulai Minum Madu?

Mums disarankan untuk tidak memberikan si Kecil madu sebelum ia genap berusia 1 tahun. Jangan campurkan madu ke makanan, air, atau susu formula untuk si Kecil. Hindari juga memberikan si Kecil makanan olahan yang mengandung madu.

 

Jika si Kecil sudah berusia 1 tahun, sistem pencernaan si Kecil sudah cukup kuat untuk melawan bakteri berbahaya. Oleh sebab itu, si Kecil sudah boleh makan madu ketika sudah berusia 1 tahun, namun sebaiknya janga terlalu banyak ya Mums. Untuk porsi amannya, sebaiknya konsultasikan ke dokter ya, Mums!

 

Baca juga: Hati-hati, Beberapa Jenis Makanan Ini Bisa Sebabkan Ruam Popok pada Bayi

 

Bisakah Anak Alergi Madu?

Ketika si Kecil sudah genap berusia 1 tahun dan mulai boleh mengonsumsi madu, mungkin muncul pertanyaan baru di benak Mums, apakah ada kemungkinan anak bisa punya alergi madu?

 

Alergi madu mungkin saja terjadi Mums, namun kasusnya cukup jarang. Pada kasus alergi madu, biasanya reaksi alergi muncul sebagai reaksi terhadap serbuk sari lebah yang ada di dalam madu.

 

Meskipun alergi madu jarang terjadi, Mums tetap harus tahu gejala-gejala yang perlu diwaspadai, khususnya jika si Kecil akan mencoba madu untuk pertama kalinya. Si Kecil kemungkinan memiliki alergi terhadap suatu makanan, jika segera setelah ia mengonsumsi makanan tersebut, muncul gejala-gejala:

  • Ruam pada kulit
  • Gatal-gatal
  • Kulit, bibir, atau lidah bengkak
  • Bersin-bersin
  • Menggigil
  • Sulit menelan makanan
  • Mual, muntah, nyeri perut, atau diare
  • Sulit bernapas

 

Jika si Kecil mengalami gejala-gejala reaksi alergi ini, segera periksakan ke dokter ya, Mums. Reaksi alergi sangat beragam, bisa ringan, hingga berbahaya, bahkan mengancam jiwa si Kecil. Reaksi alergi yang berbahaya ini disebut anafilaksis, biasanya terjadi jika reaksi alergi muncul di banyak area tubuh.

 

Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi yang berbahaya, seperti sulit bernapas dan sulit menelan, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

 

Jadi, madu bisa digunakan untuk memenuhi keinginan si Kecil untuk mengonsumsi yang manis-manis, ataupun digunakan untuk meredakan nyeri tenggorokan yang dialaminya. Namun, madu hanya boleh diberikan jika si Kecil sudah genap berusia 1 tahun. 

 

Baca juga: Si Kecil Nempel Terus Enggak Mau Pisah Sama Mums? Ikuti 5 Tips Berikut!

 

Sumber:

What To Expect. When Can Babies Eat Honey?. Maret 2021.
WhatToExpect.comHow to Take Care of Your Toddler’s Cough, April 2020. 
Crystal Karges, R.D.N., I.B.C.L.C., registered dietician and child feeding specialist, San Diego, CA. 
Academy of Nutrition and Dietetics, Do’s and Don’ts for Baby’s First Foods Opens a new window, March 2020.