Kulit bayi yang baru lahir memang masih sangat sensitif. Kita harus ekstra hati-hati dalam merawatnya. Kondisi penampilan fisik bayi cenderung dapat berubah di minggu-minggu pertama kehidupannya. Rambut hingga warna kulit dapat berubah menjadi sedikit lebih gelap atau terang. Hal lain yang mungkin terjadi adalah kulit bayi mengelupas. 

 

Pengelupasan kulit ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja. Umumnya terjadi di tangan, pergelangan kaki, dan telapak kaki. Meski hal ini merupakan hal yang wajar, Mums mungkin cemas seberapa parah hal ini dapat terjadi. Berikut beberapa hal yang harus Mums ketahui terkait pengelupasan pada kulit bayi.

 

Penyebab kulit mengelupas pada bayi

Saat di dalam kandungan, rahim tempat tinggal bayi penuh dengan cairan ketuban. Jika kulit bayi bersentuhan langsung dengan cairan tersebut, kulit akan mengering dan berkerut. Ibaratnya jika kulit Mums terlalu lama berendam dalam air. Sebenarnya bayi mengembangkan vernix caseosa yang berfungsi sebagai pelindung antara kulit dengan cairan tersebut. Namun saat bayi lahir, perawat akan menyeka tubuh bayi. Setelah vernix tersebut hilang bayi akan mulai melepaskan lapisan luar kulitnya selama 1-3 minggu.

 

Jumlah pengelupasan akan berbeda tergantung pada kondisi bayi. Semakin banyak vernix yang dimiliki, semakin sedikit pengelupasannya. Bayi prematur juga cenderung memiliki banyak vernix. Dalam hal ini kekeringan dan pengelupasan adalah hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus.

 

Jika pengelupasan terjadi di wajah

Gumoh dan mengeluarkan air liur dapat mengeringkan dan mengiritasi kulit apalagi pada kulit bayi yang masih sensitif. Hal lain yang dapat memicu juga adalah paparan cuaca. Jika pengelupasan pada wajah mereka dirasa menghawatirkan, konsultasikan pada dokter yang mungkin akan merekomendasikan Mums pada dokter kulit anak.

 

Kondisi kulit bayi

Perlu diingat juga kulit bayi baru lahir sangat rentan terhadap sejumlah kondisi kulit seperti ruam dan jerawat bayi. Ruam dapat muncul karena iritasi dari lingkungan atau reaksi terhadap wewangian. Beberapa gejala cenderung akan sembuh dengan sendirinya begitu bayi dapat beradaptasi. Kulit kepala bayi juga mungkin akan mengalami pengelupasan karena dermatitis seboroik. Beberapa bayi lain dapat mengalami ezcema. Kulit mengelupas disertai iritasi dan bercak merah kering. Itu bisa jadi merupakan tanda eksim atau dermatitis atopik. Meski jarang terjadi namun saat ini sudah banyak krim eksim khusus bayi jadi Mums tidak perlu khawatir.

 

Kebanyakan gejala kulit pada bayi dapat sembut dengan sendirinya, namun jika Mums memerhatikan si kecil terlihat tak nyaman, gatal, atau kesakitan, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter.

 

Merawat kulit bayi

Untuk mengatasi kulit kering pada bayi yang baru lahir, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni:

 

1. Persingkat waktu mandi

Mandikan bayi 5-10 menit saja sudah cukup. Mandi terlalu lama dapat menghilangkan minyak alami pada kulit.

 

2. Hindari mandi air panas

Pastikan suhu air mandi adalah hangat dan suam-suam kuku. Gunakan sabun khusus bayi. Sabun yang bebas pewangi dapat menjadi pilihan agar tidak keras di kulit bayi.

 

3. Oleskan pelembap

Gunakan krim atau salep pelembap hipoalergenik dua kali sehari, terutama setelah mandi untuk mengunci kelembapan. Memijat lembut dengan pelembap dapat memudahkan pengelupasan pada kulit bayi

 

4. Cukupi kebutuhan cairan bayi

Jagalah bayi tetap terhidrasi dengan ASI atau susu formula.

 

5. Kenakan pakaian yang nyaman dan menutup kulit

Selimuti kulit bayi dengan pakaian tipis dan topi di cuaca panas. Sementara di cuaca dingin pastikan tangan dan kaki tertutup baik.

 

Referensi:

Healthline.com

Verywellhealth.com

Motherandbaby.com