Membedong bayi sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan, terutama ketika bayi baru saja lahir. Tujuannya tentu saja untuk menjaga bayi agar tetap hangat karena ia belum terbiasa dengan suhu udara lingkungan di luar rahim Mums.

 

Akan tetapi, jika si Kecil sedang menyusu, haruskah Mums tetap membedongnya? Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasannya berikut ini!

 

Baca juga: Perlukah Membangunkan Bayi Saat Tidur Untuk Menyusu?
 

Kenapa Mums Perlu Membedong Bayi?

Membedong bayi baru lahir dipercaya memiliki banyak manfaat. Terlebih karena bayi masih memiliki refleks primitif, seperti refleks moro. Refleks ini membuat bayi kerap kaget, sehingga ia jadi mudah terbangun saat sedang tidur.

 

Secara rinci, berikut beberapa manfaat membedong bayi baru lahir:

 

1. Tidur lebih nyenyak

Bagi bayi baru lahir, bedong membuat dirinya merasa hangat sama seperti ketika masih berada dalam rahim. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 16 bayi berusia 10 hingga 16 minggu, menemukan bahwa membedong bayi dapat meningkatkan jumlah durasi tidur dan mengurangi frekuensi terbangun akibat refleks moro yang timbul.

 

2. Mengurangi rewel

Sebuah studi yang dilakukan pada 368 bayi yang menangis berlebihan menemukan bahwa bayi di bawah usia tujuh minggu lebih jarang rewel dan menangis ketika dibedong.

 

3. Menenangkan dan mengurangi rasa nyeri, terutama pada bayi prematur

Bayi prematur yang dibedong saat ditimbang tidak merasa terlalu tertekan dibanding ketika mereka tidak dibedong. Dalam sebuah penelitian, ditemukan pula bahwa bedong dapat membantu meredakan nyeri pada bayi prematur setelah dilakukan tes darah pada tumit.

 

Tak hanya itu, bedong juga ternyata terbukti dapat membantu perkembangan saraf dan otot bayi baru lahir. Hal ini tentu berdampak baik dalam mendukung perkembangan motoriknya.

 

4. Memastikan posisi tidur yang baik untuk bayi

Orang tua yang membedong bayi lebih cenderung meletakkannya telentang saat tidur. Posisi ini merupakan posisi tidur yang memang direkomendasikan untuk bayi baru lahir.

 

Baca juga: Penyebab Bayi Menangis Selama Menyusu
 

Perlukah Tetap Membedong Bayi Ketika Sedang Menyusu?

Meski membedong bayi baru lahir memiliki sejumlah manfaat, membedong bayi saat menyusu justru sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Menurut dr. Alexander Hamling seorang dokter anak di wilayah Seattle, membiarkan lengan dan tangan bayi bergerak leluasa saat menyusu dapat membantu proses menyusui secara langsung atau pun melalui botol.

 

Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa bayi dapat menggunakan lengan serta tangannya untuk menemukan puting susu, melakukan pelekatan, dan memicu refleks let-down saat sedang menyusu.

 

Selain itu, membedong bayi ternyata juga sebenarnya tidak perlu terlalu sering. Pasalnya, ketika bayi terlalu sering dibedong, orang tua akan lebih sulit mengenali sinyal lapar dari bayi. Contohnya saja, saat bayi lapar, mereka akan berusaha memasukkan tangannya ke dalam mulut. Namun, saat bayi dibedong, mereka tidak bisa melakukannya, sehingga orang tua akan melewatkan sinyal lapar ini. 

 

Alasan terakhir agar Mums tidak membedong bayi saat sedang menyusu adalah peningkatan suhu tubuh. Sama halnya dengan orang dewasa yang berkeringat saat makan, bayi juga akan berkeringat saat sedang menyusu. Saat menyusu, bayi menggerakkan sekitar 40 otot untuk mengisap. Kerja otot ini tentu akan merangsang peningkatan suhu tubuh.

 

Jika bayi dibedong dalam waktu yang lama saat menyusu, hal ini bisa meningkatkan risiko peningkatan suhu tubuh yang akhirnya berdampak pada kesehatan bayi. Jadi, usahakan untuk melepaskan bedong bayi saat sedang menyusu, agar panas tubuhnya tidak terperangkap.

 

Nah, itu dia alasan kenapa sebaiknya Mums tidak perlu membedong bayi saat sedang menyusu. Semoga bermanfaat ya, Mums! (BAG)

 

Baca juga: Normalkah Bayi Berkeringat Ketika Menyusu?
 

Referensi

Parental Questions. Can You Breastfeed While the Baby Is Swaddled.

Romper. Is It Safe To Breastfeed A Swaddled Baby? Experts Weigh In.

WebMD. How to Swaddle Your Baby.