Menyusui tidak hanya menjadi momen di mana bayi dapat memperoleh nutrisi dari ASI, melainkan juga merupakan waktu bonding terbaik bagi Mums dan si Kecil. Namun, momen menyenangkan bersama ini bisa terasa seperti mimpi buruk jika si Kecil justru menangis dan terus merengek selama sesi menyusu. Pasalnya, selain membuat Mums kebingungan, si Kecil juga akan kesulitan untuk memperoleh ASI secara optimal. Lantas, apa sih sebenarnya penyebab bayi menangis selama menyusu dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu selengkapnya berikut ini, Mums!

 

Baca juga: Bayi Menangis Setelah Menyusu, Kenapa, ya?
 

Penyebab Bayi Menangis Selama Menyusu

Ada sejumlah faktor yang bisa memicu bayi menangis selama menyusu, berikut di antaranya:

 

1. Aliran ASI

Banyak bayi yang menangis saat menyusu disebabkan oleh aliran ASI dari payudara Mums. Jika si Kecil batuk atau muntah setelah Mums mulai menyusui, maka ada kemungkinan Mums mengalami refleks let down (refleks alami keluarnya ASI dari payudara) yang terlalu cepat.

 

Sebaliknya, jika saat menyusu bayi menarik tubuhnya menjauhi Mums, melengkungkan punggungnya, serta meremas payudara Mums, maka kemungkinan Mums mengalami refleks let down yang lebih lambat. Untuk mengatasi hal ini, Mums dapat mencoba memompa payudara guna memperlancar alirannya.

 

2. Bayi ingin mengeluarkan angin

Tangisan bayi saat menyusu juga bisa menjadi tanda bahwa ia ingin bersendawa atau buang angin. Oleh karena itu, cobalah usap punggung si Kecil secara lembut ketika Mums memindahkannya menyusu dari payudara yang satu ke payudara lain. Ketika bayi berusia 6 bulan atau lebih, barulah biasanya ia sudah bisa bersendawa sendiri.

 

 

3. Merasa terganggu

Bayi yang berusia 3 bulan atau lebih biasanya akan lebih mudah terganggu oleh kondisi di sekitarnya. Jika bayi mendengar sumber suara yang terlalu keras, usaha Mums untuk mengalihkannya agar tetap menyusu mungkin akan membuatnya kesal dan menangis.

 

4. Sedang tumbuh gigi

Beberapa bayi akan rewel dan sering menangis saat mereka tumbuh gigi. Pasalnya, ketika gusi sakit karena pertumbuhan gigi, mengisap payudara untuk menyusu bisa menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

 

5. Bayi mengalami stres

Ketika Mums merasa terlalu cemas atau stres, bayi juga bisa merasakan hal tersebut. Akibatnya, kondisi ini akan membuatnya mudah menangis dan rewel ketika menyusu.

 

6. Bayi kelelahan

Terkadang karena kurang tidur, bayi akan lebih rewel dan mudah menangis saat menyusu. Namun, umumnya bayi akan merasa lebih tenang dan mulai dapat mengikuti rutinitas setelah ia berusia 3 tahun.

 

7. Sedang tidak lapar

Jika bayi sedang tidak lapar atau sudah kenyang, ia mungkin akan menolak untuk menyusu. Jika demikian, jangan paksa si Kecil dan cobalah untuk memberinya makan di waktu lain.

 

8. Mengalami seriawan

Beberapa bayi mungkin ada yang mengalami seriawan. Ini adalah kondisi yang menyakitkan, sehingga mereka akan kesulitan ketika menyusu.

 

Baca juga: Hand, Foot, and Mouth Disease pada Anak
 

9. Bayi cenderung menyukai salah satu payudara saja

Beberapa bayi ada yang cenderung menyukai salah satu payudara saja. Jadi ketika si Kecil dipindahkan ke payudara yang kurang disukainya, ia mulai menangis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan pada bayi, seperti infeksi telinga atau nyeri.

 

10. Bayi mengalami kondisi tongue-tie

Tongue-tie adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini ditandai dengan bagian bawah lidah bayi tidak terlepas sepenuhnya. Akibatnya, bayi akan kesulitan untuk melakukan pelekatan dengan sempurna. Pelekatan payudara yang terlalu dangkal dapat membuat bayi tounge-tie jadi lebih rewel dan menangis.

 

11. Hidung bayi tersumbat

Jika hidung bayi tersumbat karena pilek atau postur menyusui yang salah, ia mungkin akan menolak untuk menyusu. Penolakan ini diekspresikan bayi dengan cara menangis.

 

12. Bayi mendapatkan terlalu banyak ASI

Beberapa Mums mengalami kelebihan produksi ASI, yang membuat mereka menyusui bayinya secara berlebihan. Menyusui secara berlebihan tidak hanya akan membuat bayi merasa kembung, melainkan juga membuatnya enggan menyusu dan rewel ketika dipaksa.

 

13. Mengalami refluks asam

Refluks asam adalah suatu kondisi ketika makanan kembali ke arah kerongkongan dari perut. Ketidaknyamanan dan rasa sakit yang timbul membuat bayi lebih rewel dan mudah menangis.

 

14. Mengalami pertumbuhan yang lebih cepat

Ketika bayi mengalami pertumbuhan yang lebih cepat, mereka cenderung lebih sensitif dan rewel.

 

15. Bayi mencium sesuatu yang tidak biasa

Sabun, parfum, atau losion dengan bau yang terlalu menyengat mungkin membuat bayi merasa tidak nyaman ketika menyusu dan akhirnya mudah menangis.

 

16. Rasa ASI yang berbeda

ASI Mums sebenarnya bisa berubah karena jenis makanan tertentu, menstruasi, atau kehamilan kedua. Kondisi ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi bayi dan membuatnya jadi menangis.

 

ASI adalah sumber nutrisi utama bagi bayi. Oleh karena itu, menyusui menjadi momen penting baginya. Jadi jika si Kecil terus menangis, ia tidak akan memperoleh nutrisi secara maksimal. Mengenali penyebab bayi menangis selama menyusui sangat penting dilakukan agar Mums dapat segera menemukan solusi untuk mengatasinya. (AS)

 

Baca juga: Lakukan 5 Cara Ini Jika si Kecil Menggigit Saat Menyusu!
 

Referensi

Parenting First Cry. “Baby Crying While Breastfeeding – Causes and Solutions”.