Bullying adalah salah satu tindakan yang hingga kini masih sering terjadi di Tanah Air. Pelakunya pun bermacam-macam, baik yang tua maupun muda masih saja ada yang melakukan bullying atau penindasan terhadap seseorang. Tindakan ini menjadi salah satu masalah yang belum mampu diberantas secara keseluruhan, hingga hari ini.

 

Bullying dapat terjadi dimana saja, dan para korban pun terkadang tidak berani untuk memberi tahu tentang peristiwa yang telah dialaminya, bahkan mereka cenderung menutup diri terhadap pengalaman yang tidak mengenakkan itu. Biasanya, bullying dimulai hanya untuk kesenangan tertentu, namun dalam jangka panjang dapat memberikan dampak psikologis pada korbannya. Tak jarang korban bullying akan mengakhiri hidupnya sendiri.

 

Penyebab Melakukan Bullying

 

  • Kurangnya perhatian. Pelaku akan memilih untuk menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan perhatian. Namun, dengan perlakuan yang negatif pada seseorang yang menurutnya tidak menarik.
  • Berkuasa. Pelaku bullying biasanya ingin menujukkan bahwa dirinya berkuasa dan kuat supaya diakui keberadaannya. Sehingga, ia menindas seseorang yang lebih lemah dari dirinya.
  • Ekspos kekerasan. Terkadang pelaku bullying mencontoh dari media yang dilihatnya, ataupun tindakan seseorang terhadap orang lemah.
  • Balas dendam. Biasanya pelaku juga pernah menjadi korban bullying. Ia melakukan hal ini untuk membalas apa yang pernah dirasakannya selama menjadi korban bullying.

 

Jenis Bullying

 

Umumnya ada beberapa jenis bullying yang terjadi pada lingkungan sosial. Berikut penjelasannya:

  • Cyberbullying

Cyberbullying merupakan jenis penindasan yang terjadi di dunia maya melalui media sosial. Korban dari cyberbullying ini terkadang mendapatkan penindasan dari seseorang yang tidak dikenalnya karena menggunakan username palsu, serta sifat dari dunia maya yang bebas untuk diakses. Cyberbullying bisa berupa hinaan ataupun gosip tentang korban. Korban dari cyberbullying ini akan tampak sedih dan tertekan setelah mengakses media sosialnya serta menarik diri dari kelompok sosialnya.

Baca juga: OCD, Gangguan Psikologis Berawal dari Kecemasan
 
  • Penindasan secara fisik

Salah satu bullying yang paling mudah dikenali adalah penindasan secara fisik. Biasanya, korban dari penindasan fisik ini akan rela menerima perlakuan yang kasar terhadap fisiknya, seperti pukulan, dorongan, atau sampai dilempari oleh benda. Korban bullying ini tidak akan bercerita dan mengakui bahwa dirinya adalah korban. Jika Gengs menemukan orang yang ciri-cirinya seperti habis mendapatkan perlakuan bullying, janganlah memaksa untuk ia menceritakannya saat masih dalam keadaan tertekan.

 

  • Pengucilan

Tindakan ini lebih menyakitkan dibandingkan bullying secara fisik dan verbal. Pasalnya, korban akan dijauhi dan dimusuhi dari lingkungan sosialnya sehingga menjadi terisolasi. Sehingga korban akan sulit untuk mendapatkan teman. Biasanya korban dari pengucilan ini lebih menutup diri.

 

  • Penindasan secara seksual

Pelaku akan melakukan penindasan secara seksual seperti menggoda, mengintip, bahkan menyentuh korban secara seksual. Selain itu, penindasan secara seksual meliputi menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi, serta mengambil foto diam-diam hanya untuk kepuasan seksual. Penindasan seksual ini termasuk dalam pelecehan atau kekerasan seksual yang menimpa kaum perempuan. Korban dari penindasan seksual ini  akan memiliki trauma ketika bertemu lawan jenis, menarik diri dari lingkungan sosial dan terlihat depresi.

Baca juga: Tips Hindari Kekerasan Seksual pada Anak

 

  • Penindasan secara verbal

Penindasan yang dilakukan oleh kata-kata ataupun julukan bisa membuat psikologis korbannya tertekan. Biasanya, pelaku akan melakukan tindakan ini pada orang yang memiliki fisik berbeda dengan sekitarnya. Sehingga korban akan merasa tidak percaya diri, mudah tersinggung dan menjadi diam.

Baca juga: Berbuat Baik Menyehatkan Fisik dan Mental, Lho!

 

Cara Mengatasi Bullying

 

Praktik bullying bukan berarti tidak bisa diatasi atau dicegah, Gengs. Ada beberapa cara untuk mengatasinya. Dan, Kamu bisa lakukan ini sebagai upaya mengatasi tindak kekerasan di lingkungan sosial:

 

  • Melawan. Lawanlah pelaku dengan penjelasan singkat bahwa apa yang mereka lakukan tidak akan membuat diri mereka baik dan ditakuti orang.
  • Berbagi cerita. Lebih baik jika Kamu berbagi cerita dengan sahabatmu mengenai tindak bullying
  • Memberitahu orangtua. Jangan Kamu menutupi apapun dari orangtua, apalagi yang berkaitan dengan tindak bullying.
  • Melapor ke pihak berwajib. Segera laporkan kepada pihak berwajib tentang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku.
  • Percaya diri. Jangan merasa rendah diri karena pelaku menyebutkan kekuranganmu terus-menerus. Percayalah bahwa Kamu memiliki kelebihan yang tidak mereka lihat dan lakukan latihan fisik untuk menambah kepercayaan diri Kamu.

 

Dengan membaca penjelasan di atas, jangan takut untuk memerangi tindakan Bullying ya, Gengs! (AP/WK)