Kekerasan verbal seringkali tidak disadari, baik dalam hubungan romansa, hubungan pertemanan, hingga hubungan profesional. Setiap jenis kekerasan termasuk kekerasan verbal dapat menandakan hubungan yang tidak sehat. Hubungan seperti ini bisa menjadi sangat melelahkan dan bahkan berdampak pada kesehatan mental serta fisik. Kekerasan fisik mungkin terlihat, tetapi bagaimana dengan jenis kekerasan verbal, yang notabene tidak meninggalkan bukti nyata? Kekerasan verbal bisa sama parahnya seperti kekerasan fisik. Dalam situs Prevent Violence of Work, kekerasan verbal didefinisikan sebagai “penggunaan kata negatif yang berlebihan untuk merusak harga diri dan rasa aman melalui penghinaan atau mempermalukan secara tiba-tiba atau berulang”.

 

Kekerasan verbal bukan hal yang jarang terjadi. Berdasarkan data statistik dari thehotline.org, 1 dari 5 wanita pernah mengalami kekerasan verbal dari pasangan. Beberapa bentuk kekerasan verbal yang umum terjadi yaitu name-calling, komentar kasar, sarkas dan ejekan, ancaman, menyebarkan rumor, serta berteriak dan menjerit. Kekerasan verbal bisa dikenali dan dihentikan. Ketahui pula beberapa bentuk kekerasan verbal yang jarang dikenali seperti yang dilansir dari lifehack.org ini.

 

Blocking & diverting: Ketika pasangan/teman selalu mengalihkan topik di tengah-tengah pembicaraan dan menghindari diskusi dari subjek tertentu.

Blaming (menyalahkan): Ketika pasangan/teman selalu menyalahkanmu atas apa yang terjadi, walaupun itu sebenarnya bukan kesalahanmu atau bahkan kesalahan dia sendiri.

Denial (menyangkal):  Ketika pasangan/temanmu tertangkap basah melakukan suatu hal dan masih menyangkal hal tersebut.

Criticizing (mengkritik): Ketika pasangan/temanmu selalu mengatakan bahwa semua hal yang Kamu lakukan salah. Mereka bisa mengkritik hal sepele, seperti baju yang tidak menarik hingga masakan yang tidak enak.

Memperlakukanmu seperti pelayan: Ketika pasangan/temanmu selalu menginginkanmu untuk memenuhi kebutuhan mereka sesegera mungkin dan tidak peduli dengan kepentinganmu sendiri. Dalam hal ini, mereka juga bisa memandangmu sebagai seseorang yang berada di bawah mereka.

Undermining (merongrong): Ketika pasangan/teman selalu mengganggu rencana yang telah Kamu buat dan selalu memastikan bahwa rencanamu gagal. Misalnya, rencana liburan atau jalan-jalan bersama teman seketika hancur karena pasanganmu ingin meminta tolong sesuatu yang penting.

Menganggap Kamu gila: Ketika pasangan/temanmu mengelak dan selalu memutarbalikkan kenyataan seolah-olah Kamu yang salah dan “gila”. Dengan cara ini, mereka terkesan berusaha untuk melakukan brainwashing sehingga Kamu mulai meragukan dirimu sendiri.