Diuretik adalah obat yang digunakan untuk mengeluarkan kelebihan cairan atau garam dari dalam tubuh. Kondisi tersebut biasanya dialami oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan penyakit ginjal.

 

Kelebihan cairan di dalam tubuh mempersulit kerja jantung, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya dokter memberikan pasien obat diuretik.

 

Apa saja jenis obat diuretik dan apa saja yang tergolong diuretik alami? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Studi: Cairan Vape Merusak Tubuh Melalui Sel Pembuluh Darah

 

Jenis-jenis Obat Diuretik

Berikut jenis-jenis obat diuretik yang dibedakan berdasarkan fungsinya:

  • Diuretik tiazid
  • Loop diuretics
  • Diuretik hemat kalium (potassium sparing)

 

Diuretik jenis tiazid berfungsi menurunkan tekanan darah, sekaligus membuang kelebihan cairan dari dalam tubuh dan merileksasi pembuluh darah. Tiazid biasanya diberikan untuk mengatasi gagal jantung kronik. 

 

Loop diuretics biasanya digunakan untuk mengatasi pulmonari edema, tekanan darah tinggi, masalah jantung, dan gagal jantung. Sementara itu, diuretik jenis hemat kalium tidak menurunkan tekanan darah, namun mencegah kekurangan kalium dalam tubuh.

 

Baca juga: Penyebab Water Weight atau Kenaikan Berat Badan Akibat Cairan

 

Diuretik Alami yang Bisa Dikonsumsi

Ada beberapa makanan dan minuman alami yang memiliki efek diuretik. Berikut beberapa diuretik alami yang dimaksud:

 

1. Jintan Hitam

Jintan hitam adalah diuretik alami yang dianggap sangat efektif. Jintan hitam meningkatkan jumlah urin yang keluar, sehingga juga mengurangi kadar sodium dan kalium di dalam tubuh.

 

Saat ini banyak penelitian yang tengah mempelajari potensi jintan hitam sebagai pengobatan yang baik untuk tekanan darah tinggi. Namun, Kamu perlu berhati-hati karena konsumsi jintan hitam yang sangat berlebihan bisa menyebabkan kerusakan hati.

 

2. Jahe

Jahe sudah sejak lama dikonsumsi dalam bentuk minuman dan teh. Jahe dinilai memiliki kemampuan mendetoksifikasi tubuh karena efek diuretiknya. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian pada manusia yang membuktikan hal tersebut.

 

3. Parsley

Penelitian menemukan bahwa konsumsi ekstrak biji parsley pada tikus bisa meningkatkan volume urin secara signifikan. Sejak dahulu, parsley memang sudah digunakan sebagai obat diuretik alami.

 

4. Kafein

Ternyata, kafein juga termasuk diuretik alami, meskipun efek diuretiknya cenderung jangka pendek. Kafein terkandung di dalam kopi dan teh. Senyawa di dalam teh yang disebut teofilin, juga meningkatkan efek diuretik pada kafein. Namun, orang yang rutin minum kafein bisa memiliki toleransi kafein tinggi, sehingga efek diuretiknya tidak terasa.

 

Penggunaan Diuretik Alami

Pembengkakan disebabkan oleh kelebihan cairan di dalam jaringan tubuh. Kondisi ini disebut juga sebagai edema. Edema yang ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, edema hanya bisa disembuhkan dengan diuretik.

 

Namun, Kamu tidak boleh sembarang minum obat diuretik, termasuk diuretik alami (untuk mengatasi edema). Siapapun yang mau mengonsumsi diuretik, baik dalam bentuk obat atau secara alami, harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, dokter bisa mengetahui penyebab dan pengobatan terbaik untuk kondisi tersebut. (UH)

 

Baca juga: Solitary Kidney, saat Seseorang Harus Hidup dengan Satu Ginjal

Sumber:

Medical News Today. Natural diuretics to eat and drink. November 2017.
Leong, X.-F., Rais Mustafa, M., & Jaarin, K. Nigella sativa and Its Protective Role in Oxidative Stress and Hypertension. Agustus 2013.
Journal of Ethnopharmacology. Diuretic effect and mechanism of action of parsley. Maret 2002.
Mayo Clinic. Can diuretics decrease your potassium level?. Januari 2019.